5. Sebanyak 15 g NaOH dilarutkan dalam 500 mL larutan NaOH. Hitunglah persen massa per volume larutan NaOH yang terbentuk!
Jawaban:
- Persen massa per volume larutan NaOH adalah % (w/v) = (m/V) x 100%, di mana m adalah massa zat terlarut dan V adalah volume larutan.
- Massa zat terlarut adalah massa NaOH yang dilarutkan, yaitu 15 g.
- Volume larutan adalah volume larutan NaOH, yaitu 500 mL.
- Maka, persen massa per volume larutan NaOH adalah % (w/v) = (15 g/500 mL) x 100% = 3% (w/v).
6. Sebanyak 0,1 mol asam sulfat H2SO4 dilarutkan dalam 500 mL air. Hitunglah molaritas larutan asam sulfat yang terbentuk!
Jawaban:
- Molaritas larutan asam sulfat adalah M = n/V, di mana n adalah jumlah mol zat terlarut dan V adalah volume larutan dalam liter.
- Karena volume larutan dalam soal dinyatakan dalam mL, maka kita harus mengubahnya menjadi liter dengan cara membaginya dengan 1000.
- Jadi, volume larutan dalam liter adalah V = 500 mL / 1000 = 0,5 L.
- Maka, molaritas larutan asam sulfat adalah M = 0,1 mol / 0,5 L = 0,2 M.
7. Sebanyak 18 g air H2O dilarutkan dalam 82 g etilen glikol C2H6O2. Hitunglah molalitas larutan air dalam etilen glikol yang terbentuk!
Jawaban:
- Molalitas larutan air dalam etilen glikol adalah m = n/m, di mana n adalah jumlah mol zat terlarut dan m adalah massa zat pelarut dalam kilogram.
- Untuk menentukan jumlah mol zat terlarut, kita harus mengetahui massa molar zat terlarut, yaitu massa satu mol zat terlarut dalam gram. Massa molar air H2O adalah 18 g/mol.
- Jadi, jumlah mol air yang dilarutkan adalah n = 18 g / 18 g/mol = 1 mol.
- Karena massa zat pelarut dalam soal dinyatakan dalam gram, maka kita harus mengubahnya menjadi kilogram dengan cara membaginya dengan 1000.
- Jadi, massa zat pelarut dalam kilogram adalah m = 82 g / 1000 = 0,082 kg. Maka, molalitas larutan air dalam etilen glikol adalah m = 1 mol / 0,082 kg = 12,195 m.
8. Sebanyak 5 g kafein C8H10N4O2 dilarutkan dalam 95 g larutan kafein. Hitunglah persen massa larutan kafein yang terbentuk!
Jawaban:
- Persen massa larutan kafein adalah % = (m1/m2) x 100%, di mana m1 adalah massa zat terlarut dan m2 adalah massa larutan.
- Massa zat terlarut adalah massa kafein yang dilarutkan, yaitu 5 g.
- Massa larutan adalah massa total zat terlarut dan zat pelarut, yaitu 5 g + 95 g = 100 g. Maka, persen massa larutan kafein adalah % = (5 g/100 g) x 100% = 5%.
9. Sebanyak 10 mL amonia NH3 dilarutkan dalam 90 mL larutan amonia. Hitunglah persen volume larutan amonia yang terbentuk!
Jawaban:
- Persen volume larutan amonia adalah % = (V1/V2) x 100%, di mana V1 adalah volume zat terlarut dan V2 adalah volume larutan.
- Volume zat terlarut adalah volume amonia yang dilarutkan, yaitu 10 mL.
- Volume larutan adalah volume total zat terlarut dan zat pelarut, yaitu 10 mL + 90 mL = 100 mL. Maka, persen volume larutan amonia adalah % = (10 mL/100 mL) x 100% = 10%.
10. Sebanyak 12 g urea CO(NH2)2 dilarutkan dalam 300 mL larutan urea. Hitunglah persen massa per volume larutan urea yang terbentuk!
Jawaban:
- Persen massa per volume larutan urea adalah % (w/v) = (m/V) x 100%, di mana m adalah massa zat terlarut dan V adalah volume larutan.
- Massa zat terlarut adalah massa urea yang dilarutkan, yaitu 12 g.
- Volume larutan adalah volume larutan urea, yaitu 300 mL.
- Maka, persen massa per volume larutan urea adalah % (w/v) = (12 g/300 mL) x 100% = 4% (w/v).
Recommended By Editor
- Rumus empiris dalam kimia, pahami definisi, tahap, dan cara pengerjaan soalnya
- Rumus fotosintesis, lengkap dengan pengertian, manfaat dan latihan soal
- Rumus molalitas beserta pengertian, satuan dan contoh soalnya
- Rumus massa jenis, beserta pengertian, penerapan dalam kehidupan sehari-hari, dan cara pengerjaannya
- Rumus normalitas dalam kimia, lengkap dengan contoh soal dan pembahasannya