Brilio.net - ROE atau return on equity merupakan istilah yang nggak asing lagi bagi para investor. ROE sebagai indikator penting dalam meninjau kinerja keuangan perusahaan, yang pada dasarnya ROE sebagai rasio profitabilitas investor untuk melihat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan profit atau keuntungan.

Oleh karena itu, jika kamu yang baru terjun ke industri keuangan seperti investasi maka penting untuk memahami rumus ROE. Pasalnya rumus ROE ini menjadi cara umum yang digunakan investor untuk mempertimbangkan dan mengambil keputusan terhadap investasi saham.

Nah, pada artikel ini brilio.net akan mengulas tuntas seputar rumus ROE mulai dari pengertian, indikator, fungsi, dan cara mudah menghitung rumus ROE, dilansir dari berbagai sumber pada Rabu (1/11). Yuk simak dibawah ini!

Definisi ROE menurut para ahli.

rumus ROE dan contoh soal  2023 brilio.net

foto: freepik.com

ROE adalah singkatan dari Return on Equity, yaitu rasio profitabilitas yang mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba (keuntungan) dari modal yang diinvestasikan oleh pemegang saham. ROE menunjukkan seberapa efisien manajemen perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki untuk memberikan pengembalian kepada investor (profit).

Untuk memahami tentang rumus ROE ini, berikut adalah beberapa definisi ROE menurut para ahli:

- Menurut Sherman (2015), ROE adalah rasio yang membandingkan nilai pendapatan bersih dengan ekuitas pemegang saham.

- Menurut Brigham dan Houston (2010), ROE adalah rasio yang mengukur tingkat pengembalian atas investasi pemegang saham biasa.

- Menurut Agus Sartono (2010), ROE adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan.

- Menurut Irham (2012), ROE adalah rasio yang dipakai untuk mengkaji sampai sejauh mana suatu perusahaan mempengaruhi sumber daya yang dimiliki untuk dapat memberikan laba ekuitas.

Indikator ROE.

rumus ROE dan contoh soal  2023 brilio.net

foto: freepik.com

Indikator ROE adalah beberapa faktor atau variabel yang mempengaruhi nilai ROE. ROE sendiri adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari modal yang diinvestasikan oleh pemegang saham. Indikator ROE dapat digunakan untuk menganalisis kinerja perusahaan dan mengevaluasi efisiensi penggunaan modal. Beberapa indikator ROE yang umum digunakan adalah:

1. Laba bersih sesudah pajak

Ini adalah pendapatan perusahaan setelah dikurangi biaya operasional dan pajak. Laba bersih sesudah pajak menunjukkan seberapa besar keuntungan yang diperoleh perusahaan dari aktivitas usahanya.

2. Ekuitas pemegang saham

Ekuitas pemegang saham merupakan jumlah modal yang diinvestasikan oleh pemilik perusahaan, termasuk saham biasa, saham preferen, laba ditahan, dan surplus modal. Ekuitas pemegang saham menunjukkan seberapa besar sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk mendukung operasinya.

3. Prive income

Salah satu indikator penting dalam menghitung rumus ROE adalah adalah prive income atau jumlah uang yang ditarik oleh pemilik perusahaan dari ekuitasnya. Prive income mengurangi ekuitas pemegang saham dan menurunkan nilai ROE.

4. Biaya dan beban

Biaya dan beban adalah jumlah uang yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menjalankan usahanya, seperti biaya produksi, biaya administrasi, biaya pemasaran, bunga, dan lain-lain. Biaya dan beban mengurangi laba bersih sesudah pajak dan menurunkan nilai ROE.