Fungsi rumus ROE.
foto: freepik.com
ROE adalah singkatan dari Return on Equity, yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Oleh sebab itu, ROE memiliki beberapa fungsi penting, antara lain:
1. Menganalisis tingkat efisiensi penggunaan modal perusahaan, baik untuk produksi maupun penjualan.
2. Membandingkan kinerja dan profitabilitas antara perusahaan sejenis.
3. Mengetahui seberapa besar pengembalian yang diperoleh oleh investor dari modal yang ditanamkan.
4. Menunjukkan kredibilitas dan reputasi perusahaan di mata pelaku pasar modal.
5. Menentukan keputusan untuk ekspansi bisnis atau investasi baru.
Cara mudah menghitung rumus ROE.
foto: freepik.com
Untuk menghitung ROE, kamu perlu mengetahui dua hal yaitu:
1. Laba bersih sesudah pajak yaitu Laba bersih sesudah pajak adalah pendapatan perusahaan setelah dikurangi biaya operasional dan pajak.
2. Ekuitas pemegang saham yaitu Ekuitas pemegang saham adalah jumlah modal yang diinvestasikan oleh pemilik perusahaan, termasuk saham biasa, saham preferen, laba ditahan, dan surplus modal.
Setelah mengetahui kedua nilai tersebut, kamu dapat menggunakan rumus ROE berikut:
ROE = Laba Bersih Sesudah Pajak / Ekuitas Pemegang Saham
ROE biasanya dinyatakan dalam persentase. Semakin tinggi ROE, semakin baik kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba dari modal yang dimiliki.
Contoh soal rumus ROE dan pembahasannya.
foto: freepik.com
1. Perusahaan ABC memiliki laba bersih sesudah pajak sebesar Rp 100 juta dan ekuitas pemegang saham sebesar Rp 500 juta. Maka ROE perusahaan ABC adalah:
Jawaban:
Rumus ROE: ROE = Laba Bersih Sesudah Pajak / Ekuitas Pemegang Saham
ROE = Rp 100 juta / Rp 500 juta = 0.2 = 20%
Hal ini berarti bahwa perusahaan ABC menghasilkan laba sebesar 20% dari modal yang diinvestasikan oleh pemegang saham.
2. Perusahaan XYZ memiliki laba bersih sesudah pajak sebesar Rp 200 juta dan ekuitas pemegang saham sebesar Rp 1 miliar. Berapakah ROE perusahaan XYZ?
Jawaban:
Rumus ROE: ROE = Laba Bersih Sesudah Pajak / Ekuitas Pemegang Saham
ROE = Rp 200 juta / Rp 1 miliar = 0.2 = 20%
3. Perusahaan ABC memiliki laba bersih sebesar Rp 500 juta dan ekuitas pemegang saham sebesar Rp 2 miliar. Berapakah ROE perusahaan ABC?
Jawaban:
Rumus ROE: ROE = Laba Bersih Sesudah Pajak / Ekuitas Pemegang Saham
ROE = 500 juta / 2 miliar = 0,25 = 25%
4. Perusahaan Bina Purnama memiliki laba bersih sebesar Rp 1,2 miliar dan ekuitas pemegang saham sebesar Rp 3 miliar. Berapakah ROE perusahaan Bina Purnama?
Jawaban:
Rumus ROE: ROE = Laba Bersih Sesudah Pajak / Ekuitas Pemegang Saham
ROE = 1,2 miliar / 3 miliar = 0,4 = 40%
5. Perusahaan LMN memiliki laba bersih sebesar Rp 800 juta dan ekuitas pemegang saham sebesar Rp 4 miliar. Berapakah ROE perusahaan LMN?
Jawaban:
Rumus ROE: ROE = Laba Bersih Sesudah Pajak / Ekuitas Pemegang Saham
ROE = 800 juta / 4 miliar = 0,2 = 20%
6. Perusahaan RST memiliki laba bersih sebesar Rp 600 juta dan ekuitas pemegang saham sebesar Rp 1,5 miliar. Berapakah ROE perusahaan RST?
Jawaban:
Rumus ROE: ROE = Laba Bersih Sesudah Pajak / Ekuitas Pemegang Saham
ROE = 600 juta / 1,5 miliar = 0,4 = 40%
7. Perusahaan UVW memiliki laba bersih sebesar Rp 400 juta dan ekuitas pemegang saham sebesar Rp 800 juta. Berapakah ROE perusahaan UVW?
Jawaban:
Rumus ROE: ROE = Laba Bersih Sesudah Pajak / Ekuitas Pemegang Saham
ROE = 400 juta / 800 juta = 0,5 = 50%
Recommended By Editor
- Rumus BEP unit, pahami pengertian, contoh soal dan cara pengerjaan
- Rumus GDP, pahami pengertian, jenis, manfaat, dan contoh soal
- Rumus NPV, beserta pengertian, fungsi, dan cara menghitungnya
- Rumus bunga tunggal, pahami konsep, manfaat, dan contoh soal
- Rumus pertumbuhan ekonomi, pengertian, contoh soal, dan cara mudah mengerjakannya