Brilio.net - Najis merupakan istilah dalam agama Islam yang merujuk pada benda atau zat yang dianggap tidak bersih dan memerlukan pembersihan sebelum seseorang dapat melaksanakan ibadah. Memahami macam-macam najis dan cara mensucikannya sangat penting untuk menjaga kesucian diri dan kelancaran ibadah. Dengan pengetahuan ini, kita dapat memastikan bahwa kita selalu berada dalam keadaan bersih, yang merupakan syarat penting dalam beribadah.

Najis dikategorikan berdasarkan tingkat kebersihan dan cara pembersihannya, sehingga kita dapat lebih mudah dalam menentukan langkah-langkah yang tepat untuk membersihkannya. Ada tiga kategori utama najis yang perlu diketahui, yaitu najis berat, najis ringan, dan najis yang tidak wajib dibersihkan. Setiap jenis najis memiliki cara pembersihan yang berbeda, dan pemahaman tentang ini akan membantu kamu dalam menjaga kebersihan dan kesucian sehari-hari.

Dalam artikel ini, brilio.net telah menghimpun dari berbagai sumber, Selasa (10/9) akan menguraikan berbagai macam najis beserta pengertiannya dan cara mensucikannya sesuai dengan syariat Islam. Dengan informasi ini, kamu akan dapat lebih memahami dan menerapkan tata cara pembersihan najis yang benar, sehingga kamu dapat melaksanakan ibadah dengan lebih tenang dan khusyuk.

Pengertian najis dan kategorinya

Najis adalah segala sesuatu yang dianggap kotor dan tidak bersih menurut ajaran Islam. Untuk menjaga kesucian dalam beribadah, najis harus dibersihkan dengan cara tertentu. Pembersihan najis sangat penting agar seseorang dapat melaksanakan ibadah dengan sah dan diterima oleh Allah. Tanpa membersihkan najis dengan benar, ibadah yang dilakukan bisa menjadi tidak sah. Adapun kategori najis sebgai berikut:

1. Najis berat.

Najis berat adalah najis yang dianggap paling kotor dan memerlukan pembersihan yang lebih intensif untuk memastikan kebersihan total. Jenis najis ini meliputi darah, nanah, dan bagian tubuh hewan yang diharamkan, seperti anjing dan babi. Pembersihan najis berat memerlukan penggunaan air mengalir dan seringkali bahan pembersih tambahan untuk memastikan bahwa tidak ada sisa najis yang tertinggal. Proses ini lebih kompleks dibandingkan dengan pembersihan najis ringan, dan sangat penting untuk dilakukan dengan seksama agar ibadah yang dilakukan tetap sah dan diterima menurut ajaran Islam. Adapun kategori najis berat sebagai berikut:

- Darah: Darah yang keluar dari tubuh, baik dalam jumlah kecil atau besar, termasuk dalam najis berat. Pembersihannya memerlukan pencucian dengan air yang mengalir hingga benar-benar bersih. Untuk memastikan bahwa darah benar-benar hilang, seringkali diperlukan penggunaan sabun atau deterjen, terutama jika darah menempel pada pakaian atau permukaan lain.

- Nanah: Nanah adalah cairan kental yang keluar dari luka infeksi. Nanah juga termasuk najis berat dan harus dibersihkan dengan air yang mengalir hingga bersih. Nanah yang menempel pada benda harus dicuci dengan bersih dan tidak meninggalkan sisa.

- Bagian Tubuh Hewan Haram: Bagian tubuh hewan yang diharamkan, seperti anjing dan babi, juga termasuk najis berat. Pembersihannya memerlukan pencucian dengan air yang mengalir serta kadang-kadang penggunaan bahan pembersih tambahan. Hewan yang diharamkan tidak hanya memerlukan pencucian secara fisik tetapi juga harus dipastikan tidak ada sisa najis yang tertinggal.

2. Najis ringan.

Najis ringan adalah najis yang berasal dari kotoran manusia, seperti air kencing dan tinja, yang dianggap lebih mudah untuk dibersihkan dibandingkan dengan najis berat. Pembersihan najis ringan cukup dilakukan dengan mencuci area yang terkena najis menggunakan air mengalir hingga bersih. Meskipun proses pembersihannya lebih sederhana, tetap penting untuk memastikan bahwa area yang terkena najis benar-benar bersih dari sisa-sisa najis agar ibadah dapat dilakukan dengan sah dan sesuai dengan ajaran Islam. Adapun najis ringan sebagai berikut:

- Air Kencing: Air kencing adalah salah satu jenis najis yang paling umum dan bisa menempel pada pakaian atau tempat. Pembersihannya cukup dengan mencuci area yang terkena air kencing menggunakan air yang mengalir. Pastikan untuk membersihkannya dengan seksama hingga tidak ada bekas yang tertinggal.

- Tinja: Tinja juga termasuk najis ringan dan pembersihannya dilakukan dengan cara yang sama seperti air kencing. Bersihkan area yang terkena tinja dengan air mengalir dan, jika perlu, gunakan sabun untuk memastikan kebersihan yang maksimal.

- Keringat dan Minyak: Keringat dan minyak pada tubuh atau pakaian umumnya tidak dianggap sebagai najis yang wajib dibersihkan secara khusus. Namun, menjaga kebersihan secara umum tetap penting untuk menghindari akumulasi najis.

3. Najis tidak wajib dibersihkan.

Beberapa najis tidak memerlukan pembersihan secara khusus dan tidak mengharuskan tindakan tertentu selain menjaga kebersihan secara umum. Najis jenis ini, seperti keringat atau minyak yang menempel pada pakaian atau kulit, tidak dianggap sebagai najis yang wajib dibersihkan dengan cara tertentu. Meskipun tidak memerlukan pembersihan khusus, penting untuk tetap menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan agar tidak menumpuk dan mengganggu kebersihan secara keseluruhan. Dengan melakukan perawatan rutin dan menjaga kebersihan secara umum, kamu dapat memastikan bahwa kamu selalu dalam keadaan suci untuk beribadah. Adaun najis yang tidak wajib dibersihkan sebagai berikut:

- Keringat: Meskipun keringat dapat menyebabkan bau tidak sedap, ia tidak dianggap sebagai najis yang wajib dibersihkan secara khusus. Cukup menjaga kebersihan tubuh secara rutin untuk menghindari masalah.

- Minyak dan lemak: Minyak atau lemak yang menempel pada pakaian atau kulit umumnya tidak dianggap sebagai najis yang harus dibersihkan dengan cara tertentu. Menjaga kebersihan dan mengganti pakaian jika diperlukan sudah cukup.