Brilio.net - Kesuksesan besar sebuah film tidak selalu menjamin sekuelnya juga menuai hasil yang sama. Salah satu contohnya adalah Joker 2, yang meski punya diekspektasi tinggi, ternyata mengalami penurunan dari segi jumlah penonton dan pendapatan di box office. Namun, Joker 2 bukanlah satu-satunya sekuel yang gagal memenuhi ekspektasi. Dalam industri perfilman, ada banyak contoh di mana film lanjutan dari sebuah franchise populer justru berujung sepi penonton dan dianggap gagal secara komersial.
Sekuelnya sering kali dibuat dengan harapan mengulang atau bahkan melampaui kesuksesan pendahulunya. Namun, banyak faktor yang dapat membuat film sekuel tersebut gagal. Mulai dari cerita yang tidak memuaskan, perubahan tim kreatif, hingga kurangnya inovasi. Meski diisi oleh aktor dan aktris ternama, tidak jarang penonton merasa kecewa karena sekuelnya dianggap terlalu dipaksakan atau hanya sekadar mengejar keuntungan finansial.
Dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Selasa (15/10), berikut ini ada tujuh film sekuel yang meski digadang-gadang akan sukses, justru berujung gagal di box office.
foto: imdb.com
1. Independence Day: Resurgence (2016).
Film Independence Day (1996) sukses besar dan diharapkan sekuelnya pun bisa mengulang keajaiban. Namun, sekuelnya dengan judul Independence Day: Resurgence yang tayang pada 2016 gagal memenuhi ekspektasi. Film ini menceritakan invasi alien kedua yang kembali mengancam Bumi. Sayangnya, absennya Will Smith, yang menjadi ikon di film pertama, menjadi salah satu faktor kekecewaan penonton.
Meski dibintangi Jeff Goldblum dan Liam Hemsworth, film ini mendapatkan rating rendah dan dianggap terlalu mengandalkan efek CGI tanpa cerita yang kuat. Dengan bujet produksi sebesar Rp 2,57 triliun, Resurgence hanya meraup sekitar Rp 6 triliun di seluruh dunia, jauh di bawah harapan investor.
2. Alice Through the Looking Glass (2016).
Film ini merupakan kelanjutan dari Alice in Wonderland (2010) yang disutradarai Tim Burton dan berhasil mendulang pendapatan lebih dari 1 miliar dollar USA atau sekitar Rp 15 triliun. Sayangnya, Alice Through the Looking Glass tidak bisa mengulangi kesuksesan film sebelumnya.
Meskipun Johnny Depp, Mia Wasikowska, dan Helena Bonham Carter kembali ke peran mereka, film ini gagal menarik minat penonton. Plot yang membingungkan serta kritik tentang kurangnya kedalaman karakter menjadi beberapa faktor yang disebutkan dalam ulasan negatif. Dengan anggaran sekitar Rp 2,6 triliun, film ini hanya berhasil meraup untung Rp 4,6 triliun secara global.
foto: imdb.com
3. Terminator: Dark Fate (2019).
Setelah beberapa film Terminator yang kurang sukses, Dark Fate berusaha menjadi reboot yang membawa kembali James Cameron sebagai produser serta Linda Hamilton dan Arnold Schwarzenegger sebagai pemeran utama. Namun, meski memiliki potensi besar, film ini tidak berhasil menarik perhatian penonton.
Kritikus menyebut film ini terlalu mengandalkan formula lama tanpa ada hal baru yang menarik. Dibuat dengan anggaran Rp 2,8 triliun, Dark Fate hanya meraup Rp 4 triliun di box office, yang membuatnya menjadi salah satu kegagalan besar tahun itu.
4. Men in Black: International (2019).
Spin-off dari seri Men in Black ini, yang dulu diperankan oleh Will Smith dan Tommy Lee Jones, diharapkan bisa melanjutkan kesuksesan franchise. Namun, meskipun dibintangi Chris Hemsworth dan Tessa Thompson, Men in Black: International gagal mencetak angka box office yang memuaskan.
Ceritanya dianggap tidak segar dan leluconnya kurang menghibur dibanding film-film sebelumnya. Film ini hanya menghasilkan Rp 3,9 triliun dari anggaran sebesar Rp 1,7 triliun, jauh dari harapan para produser.
5. Fantastic Beasts: The Secrets of Dumbledore (2022).
Fantastic Beasts: The Secrets of Dumbledore (2022) masih menjadi sisi lain dari film Harry Potter. Namun, sejumlah kontroversi di balik layar Fantastic Beasts: The Secrets of Dumbledore (2022) ini, termasuk kasus hukum Johnny Depp yang digantikan oleh Mads Mikkelsen, menurunkan antusiasme penonton.
Film Fantastic Beasts: The Secrets of Dumbledore (2022) ini mengikuti petualangan Newt Scamander dan Profesor Dumbledore dalam mencegah kebangkitan Gellert Grindelwald. Meski mendapatkan ulasan campuran, film ini dianggap kurang menarik dibanding pendahulunya. Secrets of Dumbledore hanya berhasil meraup Rp 6,3 triliun dari anggaran sekitar Rp 3,1 triliun, jauh di bawah ekspektasi.
foto: imdb.com
6. Zoolander 2 (2016).
Film komedi Zoolander yang pertama termasuk booming, tetapi sekuelnya, Zoolander 2, justru dianggap gagal total. Kembalinya Ben Stiller dan Owen Wilson sebagai model yang konyol tidak cukup untuk menyelamatkan film ini dari kritik buruk. Humor yang dianggap usang dan tidak relevan dengan perkembangan zaman menjadi alasan mengapa film ini tidak diminati.
Film ini hanya menghasilkan Rp 873 miliar dari anggaran Rp 779 miliar, menjadikan Zoolander 2 jadi salah satu komedi paling gagal secara komersial pada tahun itu.
7. Pacific Rim: Uprising (2018).
Pacific Rim (2013) mungkin tidak menjadi hit besar di Amerika Serikat, tetapi sukses di pasar internasional. Namun, sekuelnya, Pacific Rim: Uprising, tidak bisa mengulangi kesuksesan tersebut. Meski dibintangi John Boyega dan Scott Eastwood, film ini dianggap kehilangan keajaiban visual dan kekuatan cerita yang dimiliki film pertama. Dengan anggaran Rp 2,3 triliun, Uprising hanya meraup sekitar Rp 4,5 triliun di box office global.
Recommended By Editor
- Ulasan drama lawas Noktah Merah Perkawinan, nostalgia era 90-an
- Selain Home Sweet Loan, ini 9 novel metropop yang sukses dijadikan film
- [KUIS] Jika punya tabungan Rp300 juta bak Kaluna, apa yang kamu lakukan? Pilihanmu tentukan karaktermu
- Film “Bolehkah Sekali Saja Kumenangis” ungkap cara Prilly Latuconsina mengolah perasaan dan emosi
- Ulasan film animasi Ghibli: Spirited Away, visual yang selalu memanjakan mata
- Review singkat film animasi Arrietty, kisah kehidupan para 'Borrowers'
- Ulasan film animasi Ghibli: Ponyo, mahakarya keajaiban di bawah laut
- 7 Film ini pernah dibintangi Raline Shah, perannya di 5 CM ikonik