Brilio.net - Demam berdarah dengue (DBD) salah satu penyakit yang tengah mengintai masyarakat Indonesia. Di Indonesia, kasus DBD semakin mengkhawatirkan. Melansir dari data Kemenkes.go.id, tercatat per 1 Maret 2024 hampir 16.000 kasus demam berdarah di 213 kabupaten/kota dengan angka kematian mencapai 124 orang.
Penyakit menular ini disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti. Meskipun DBD dapat disembuhkan, namun perlu diwaspadai karena adanya kemungkinan alami komplikasi syok atau dengue shock syndrome yang berujung pada kematian pasien. Oleh karena itu, kamu perlu melakukan langkah pencegahan penularan DBD ini.
Salah satu penanggulangannya yaitu dengan menjaga kebersihan rumah. Meski sering dibersihkan, kita sering abai pada kebiasaan yang menjadi alasan nyamuk masih betah di rumah. Penasaran apa saja? Berikut lima alasan nyamuk betah di rumah, dilansir brilio.net dari berbagai sumber pada Jumat (14/5)
1. Ruang yang gelap.
foto: freepik.com
Walau rumah sering disapu dan pel setiap hari, terkadang hal sepele bikin nyamuk betah di rumah. Salah satunya ruangan yang gelap dan lembab. Kurangnya sinar matahari pada salah satu ruang, membuat ruangan menjadi lembab sehingga nyamuk mudah membuat sarangnya di sini.
Contohnya area gudang yang jauh dari sinar matahari, sehingga tingkat kelembaban semakin tinggi dan membuat nyamuk mudah bersarang di sana. Oleh karena itu, coba rutin bersihkan gudang agar nyamuk ogah berada di rumah.
2. Banyak tumpukan sampah.
foto: freepik.com
Sering menumpuk sampah di rumah maupun di kamar dapat menjadi sarang nyamuk. Pasalnya, tempat sampah sering jadi tempat favorit nyamuk untuk berkembang biak. Oleh karena itu, setiap hari wajib bersihkan isi sampah yang ada di rumah. Tidak hanya sampah di dapur, tetapi setiap sudut rumah lainnya harus rutin dibersihkan.
3. Abai pada genangan air.
foto: freepik.com
Terkadang, kebiasaan membiarkan air mengenang di wadah pot bunga, akuarium, ember atau bak mandi menjadi tempat favorit bagi nyamuk berkembang biak. Tempat-tempat tersebut jadi area sempurna untuk jentik-jentik nyamuk berkembang. Nah, untuk itu wajib bersihkan setiap hari genangan air baik di wadah minum, wadah cuci piring, dan sebagainya.
Pastikan tutup rapat ember air agar nyamuk tidak bisa masuk. Pada bak mandi bisa rutin dibersihkan dan tambahkan obat anti nyamuk di dalamnya. Ketika kamu ingin meninggalkan rumah dalam jangka waktu lama, pastikan untuk kosongkan setiap area genangan air seperti bak kamar mandi. Hal ini bertujuan menanggulangi dari potensi berkembang biak jentik-jentik nyamuk di rumah.
4. Sering menumpuk barang.
foto: freepik.com
Nyamuk suka area yang berantakan, gelap, dan penuh barang. Nah, kebiasaan menumpuk barang di dapur, kamar mandi, gudang, maupun kamar tidur bisa membuat nyamuk berkembang biak. Coba deh periksa area rumah kamu apakah terlalu banyak barang menumpuk atau tidak. Sebaiknya ketika di rumah banyak barang, usahakan semprot dengan obat pembasmi nyamuk supaya nyamuk tidak datang lagi. Selain itu, sebisa mungkin hindari menumpuk barang di satu tempat.
5. Sering menggantung pakaian di balik pintu.
foto: freepik.com
Tanpa disadari, pakaian yang menggantung di belakang pintu sering jadi tempat yang nyaman untuk nyamuk. Sebab, pakaian yang digantung seringkali menimbulkan bau keringat yang disukai nyamuk. Selain itu, baju gelap maupun handuk yang digantung dalam kondisi lembap berpotensi jadi sarang nyamuk. Oleh sebab itu, usahakan tidak menggantung pakaian di belakang pintu.
Setelah selesai dipakai, pakaian sebaiknya dimasukkan ke keranjang pakaian kotor yang tertutup. Atau bila masih dipakai kembali sebaiknya masukkan ke lemari pakaian lalu tutur rapat agar nyamuk tidak bersembunyi di dalam lemari.
Cara mencegah gigitan nyamuk supaya terhindar dari DBD.
foto: freepik.com
1. Menguras tempat penampungan air. Bila masih gunakan penampungan tersebut sebaiknya tutup rapat untuk mencegah nyamuk masuk dan bertelur di dalam air.
2. Usahakan setiap barang bekas yang dipakai seperti botol, kaleng, alat makeup buang pada tempat sampah. Pilah lalu berikan pada pengepul sampah daur ulang. Untuk sampah organik sebaiknya olah jadi kompos tanaman.
3. Kenakan pakaian terang dan tertutup. Nah, pakaian terang seperti putih, kuning, dan merah tidak disukai nyamuk sehingga bisa bantu terhindar dari gigitan nyamuk.
4. Jangan kebiasaan gantung pakaian di belakang pintu atau dinding, sebab bisa menciptakan lingkungan yang nyaman bagi nyamuk untuk berkembang biak.
5. Untuk area rumah yang penuh dengan tanaman rimbun sebaiknya dipangkas. Menata dengan rapi agar mengurangi tempat persembunyian nyamuk.
6. Sebaiknya tanam tanaman aromatik yang tidak disukai nyamuk seperti serai, lavender, daun mint dan sejenisnya memiliki repelan alami terhadap nyamuk. Harapannya bisa membantu mengurangi nyamuk di rumah.
7. Terakhir, kamu juga bisa mencegah DBD dengan vaksinasi. Vaksinasi DBD dapat membantu tubuh membangun kekebalan terhadap virus dengue. Tujuannya agar mengurangi risiko infeksi maupun komplikasi yang mungkin saja terjadi.
Recommended By Editor
- Orang dengan golongan darah O lebih berisiko digigit nyamuk, kenali penyebab dan cara mencegahnya
- 5 Fakta tentang bakteri Wolbachia yang dikembangkan pemerintah untuk membasmi DBD
- Chikungunya vs demam berdarah, pahami perbedaan dan persamaannya, lengkap dengan cara penanganannya
- 6 Makanan ini bantu penyembuhan kanker prostat, pahami gejala, penyebab, dan pencegahannya
- 5 Efek samping jika obat antibiotik tidak dihabiskan, bukannya sembuh malah muncul masalah baru
- Jangan diabaikan, ini 7 ciri-ciri tubuh anak terjangkit cacingan, bisa ganggu tumbuh kembang