Brilio.net - Kabar kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 1 Januari 2025 memicu beragam reaksi dari masyarakat. Tidak hanya jadi perbincangan di berbagai platform, isu ini juga mendorong munculnya seruan untuk menjalani gaya hidup hemat atau frugal living. Media sosial pun dipenuhi ajakan untuk mengurangi belanja sebagai bentuk protes terhadap kebijakan tersebut.

Ajakan menjalani frugal living ramai di platform seperti X (dulu dikenal sebagai Twitter). Warganet menyerukan pengurangan konsumsi sebagai upaya untuk "melawan" dampak kenaikan pajak. Seruan ini pun mengundang perhatian, karena banyak yang melihatnya sebagai solusi sekaligus cara baru untuk mengatur keuangan dengan lebih bijak.

Frugal living sebenarnya bukan konsep baru. Gaya hidup ini sudah lama menjadi tren bagi mereka yang ingin hidup lebih hemat dan fokus pada kebutuhan utama. Dengan situasi ekonomi yang terus berubah, memahami prinsip, manfaat, dan cara memulai frugal living menjadi semakin relevan.

Berikut ulasan lengkapnya seperti dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, Rabu (20/11).

Apa itu frugal living?

Seruan frugal living viral di medsos usai kabar PPN naik  2024 brilio.net

foto: freepik.com/stockking

Frugal living adalah gaya hidup yang mengutamakan pengeluaran hemat tanpa mengorbankan kualitas hidup. Fokusnya pada memaksimalkan manfaat dari setiap pengeluaran, menghindari pemborosan, dan memilih prioritas keuangan. Konsep ini bukan berarti pelit, tetapi lebih kepada pengelolaan sumber daya secara bijak dan sadar.

Prinsip utama frugal living adalah mengutamakan kebutuhan daripada keinginan. Gaya hidup ini membantu seseorang untuk lebih menyadari pola konsumsi mereka, mengurangi pembelian impulsif, dan memanfaatkan barang yang ada dengan maksimal.

Manfaat menjalani frugal living.

1. Pengelolaan keuangan yang lebih baik.

Gaya hidup hemat membantu kamu memahami pengeluaran dan pemasukan secara lebih detail. Dengan begitu, kamu bisa mengatur anggaran dan memastikan setiap rupiah yang dikeluarkan memberikan manfaat maksimal.

2. Mengurangi stres finansial.

Hidup hemat berarti kamu lebih sedikit bergantung pada utang atau pinjaman. Dengan kontrol keuangan yang baik, beban pikiran akibat masalah finansial pun dapat berkurang.

3. Mendorong hidup lebih minimalis.

Frugal living sering kali beriringan dengan prinsip minimalisme. Dengan mengurangi konsumsi barang yang tidak perlu, kamu bisa hidup lebih sederhana dan fokus pada hal-hal yang benar-benar penting.

4. Meningkatkan kesadaran lingkungan.

Mengurangi konsumsi tidak hanya berdampak pada keuangan, tetapi juga membantu mengurangi limbah dan jejak karbon. Frugal living bisa menjadi langkah kecil untuk mendukung keberlanjutan lingkungan.

Cara memulai frugal living.

Seruan frugal living viral di medsos usai kabar PPN naik  2024 brilio.net

foto: freepik.com/lookstudio

1. Evaluasi pengeluaran saat ini.

Catat semua pengeluaran bulananmu, mulai dari kebutuhan pokok hingga hiburan. Identifikasi mana yang benar-benar penting dan mana yang bisa dikurangi atau bahkan dihilangkan.

2. Buat anggaran dan tetap disiplin.

Tentukan batas pengeluaran untuk setiap kategori, seperti belanja kebutuhan rumah tangga, transportasi, atau hiburan. Pastikan untuk tetap mengikuti anggaran yang telah dibuat agar tujuan hemat dapat tercapai.

3. Kurangi belanja impulsif.

Belanja impulsif sering kali menjadi penyebab utama borosnya keuangan. Sebelum membeli sesuatu, tanyakan pada dirimu apakah barang itu benar-benar dibutuhkan atau hanya keinginan sesaat.

4. Manfaatkan barang yang ada

Cobalah untuk memanfaatkan barang yang kamu miliki sebelum membeli yang baru. Misalnya, gunakan pakaian lama dengan kombinasi baru atau perbaiki barang rusak daripada langsung membuangnya.

5. Cari alternatif hemat.

Pilih produk atau layanan yang menawarkan manfaat serupa dengan harga lebih terjangkau. Misalnya, memasak sendiri di rumah daripada sering makan di luar, atau memanfaatkan transportasi umum untuk menghemat biaya.

6. Tetapkan tujuan keuangan jangka panjang.

Mengapa frugal living penting saat ini?

Kenaikan PPN menjadi 12 persen jelas akan berdampak pada harga barang dan jasa. Frugal living bisa menjadi cara untuk mengantisipasi beban finansial tambahan. Selain itu, gaya hidup ini juga mengajarkan kebiasaan baik dalam mengatur keuangan yang bermanfaat dalam jangka panjang.

Seruan untuk menjalani frugal living sebagai respons terhadap kebijakan pajak menunjukkan bahwa masyarakat semakin sadar akan pentingnya pengelolaan keuangan yang bijak. Dengan memahami prinsip dan cara memulainya, kamu bisa mengubah tantangan ekonomi menjadi peluang untuk hidup lebih hemat dan terarah.