Brilio.net - Pernahkah kamu dengar mitos seputar melangkahi jenazah? Mitos ini kerap jadi perbincangan saat ada yang meninggal. Sebagian orang percaya kalau melangkahi jenazah bisa membawa kesialan. Ada pula yang meyakini kalau mitos larangan ini jadi cara untuk menghormati orang yang telah meninggal.

Selain itu, ada yang meyakini jika melangkahi jenazah bisa mengganggu perjalanan roh, sementara yang lain menganggapnya sebagai cara untuk menghindari hal buruk. Namun, di balik keyakinan tersebut, terdapat berbagai makna yang lebih dalam yang sering kali terlupakan.

Meski demikian, makna mitos ini lebih dari sekadar larangan biasa. Bagi masyarakat Indonesia, banyak makna yang tersembunyi di baliknya, seperti pengingat akan pentingnya menghargai kehidupan dan kematian.

Nah, mari bersama bahas makna yang mungkin belum banyak diketahui dari mitos melangkahi jenazah. seperti disadur brilio.net dari berbagai sumber, Kamis (5/12).

1. Menghormati roh yang telah meninggal.

makna mitos melangkahi jenazah © 2024 freepik.com

foto: freepik.com/freepik

Salah satu makna utama dari mitos melangkahi jenazah yakni menghormati terhadap roh orang yang telah meninggal. Dari tradisi masyarakat, diyakini bahwa melangkahi jenazah bisa mengganggu perjalanan roh menuju alam baka. Oleh karena itu, banyak orang yang menghindari melangkahi jenazah sebagai bentuk rasa hormat lalu untuk memastikan roh tersebut bisa tenang dalam perjalanannya.

2. Pengingat akan kehidupan dan kematian.

Mitos ini juga berfungsi sebagai pengingat bagi yang hidup untuk selalu menghargai kehidupan agar tidak meremehkan kematian. Dengan menghindari melangkahi jenazah, kamu diingatkan bahwa kehidupan itu sementara, dan kematian jadi bagian dari siklus alam yang tak terhindarkan. Hal ini mendorong untuk lebih menghargai waktu yang dimiliki serta hidup dengan penuh kesadaran.

3. Menghindari nasib buruk.

makna mitos melangkahi jenazah © 2024 freepik.com

foto: freepik.com/freepik

Banyak yang percaya bahwa melangkahi jenazah bisa membawa malapetaka. Keyakinan ini seringkali diwariskan secara turun-temurun sebagai cara untuk menjaga keharmonisan hidup. Pada dasarnya mitos ini berfungsi sebagai peringatan agar kamu selalu menjaga diri sekaligus tidak melakukan hal-hal yang bisa membawa dampak buruk dalam hidup.

4. Membangun rasa empati.

Salah satu makna yang lebih dalam dari mitos ini yakni untuk mengajarkan empati terhadap keluarga maupun kerabat yang sedang berduka. Dengan menghindari melangkahi jenazah, kamu menunjukkan rasa hormat dan kepedulian terhadap perasaan orang lain yang sedang berduka. Hal ini mengajarkan setiap orang untuk lebih peka terhadap perasaan orang di sekitar.

5. Melindungi diri dari pengaruh negatif.

makna mitos melangkahi jenazah © 2024 freepik.com

foto: freepik.com/benzoix

Pada beberapa kepercayaan, melangkahi jenazah dianggap bisa menarik energi negatif. Energi ini diyakini bisa memengaruhi kehidupan seseorang, seperti kerap kerasukan bahkan membawa penyakit hingga kesulitan dalam hidup. Mitos ini juga berfungsi sebagai perlindungan diri dari hal-hal yang tidak diinginkan dalam hidup.

6. Simbol dari kehidupan yang tidak sempurna.

Melangkahi jenazah dianggap sebagai simbol dari kehidupan yang penuh dengan ketidaksempurnaan. Kematian yang datang tanpa diduga bisa menjadi pengingat bahwa tidak ada yang abadi. Mitos ini mengajak kamu untuk lebih bersyukur lalu menjalani hidup dengan bijaksana karena segala sesuatu di dunia ini ada masanya.

7. Mencegah roh jahat ikut mengganggu.

Selain penghormatan kepada roh yang telah meninggal, ada juga kepercayaan yang mengaitkan mitos ini dengan mencegah roh jahat ikut keluar dari jenazah. Dalam beberapa budaya, diyakini bahwa roh-roh yang tidak tenang bisa mengganggu orang yang melangkahi jenazah.

Oleh karena itu, menjaga jarak dari jenazah serta tidak melangkahinya dianggap sebagai cara untuk menghindari gangguan roh jahat. Mitos melangkahi jenazah memang kaya akan makna, dan meski terkadang terdengar sepele, hal ini mengandung pesan yang dalam tentang kehidupan, kematian, serta cara untuk menghargai sesama.