Brilio.net - Sebagai seorang muslim, sangat penting melaksanakan sholat lima waktu dalam sehari. Sholat merupakan rukun Islam kedua setelah syahadat, wajib dilaksanakan oleh setiap muslim yang sudah baligh dan berakal. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surah An-Nisa ayat 103, yang artinya, "Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman." (QS. An-Nisa: 103)

Salah satu sholat wajib yang tidak boleh kamu tinggalkan adalah sholat Maghrib. Sholat ini dilaksanakan setelah matahari terbenam, merupakan penanda berakhirnya waktu siang dan dimulainya waktu malam. Sholat Maghrib memiliki keistimewaan tersendiri, karena waktu pelaksanaannya cukup singkat dan sering kali menjadi waktu yang penuh berkah untuk berdoa.

Dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Kamis (22/8), berikut sejumlah informasi terkait sholat Maghrib, pengertian, hukum, tata cara, bacaan, hingga dzikir di waktu petang. Dengan memahami semua aspek ini, diharapkan kamu bisa melaksanakan sholat Maghrib dengan lebih khusyuk dan mendapatkanberkahmaksimal dari ibadah ini.

Pengertian dan hukum sholat maghrib.

Tata cara sholat Maghrib Berbagai sumber

foto: freepik.com

Sholat Maghrib adalah sholat wajib yang dilaksanakan sebanyak tiga rakaat setelah matahari terbenam. Waktu pelaksanaannya dimulai sejak matahari terbenam (ghurub) hingga hilangnya cahaya merah di ufuk barat. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda, yang artinya, "Waktu shalat Maghrib adalah ketika matahari terbenam dan selama belum hilang cahaya merah (syafaq)." (HR. Muslim)

Hukum melaksanakan sholat Maghrib adalah fardhu 'ain, yang berarti wajib dilaksanakan oleh setiap muslim yang sudah baligh dan berakal. Kewajiban ini berlaku dalam kondisi apa pun, kecuali jika ada udzur syar'i yang membolehkan untuk tidak melaksanakannya maupun menggabungkannya dengan sholat lain (jama'). Para ulama sepakat bahwa meninggalkan sholat Maghrib dengan sengaja tanpa alasan yang dibenarkan syariat adalah dosa besar.

Waktu pelaksanaan sholat Maghrib tergolong singkat dibandingkan dengan sholat wajib lainnya. Oleh karena itu, kamu harus lebih memperhatikan waktu Maghrib dan berusaha untuk tidak menunda-nunda pelaksanaannya. Rasulullah SAW menganjurkan untuk menyegerakan sholat Maghrib, sebagaimana diriwayatkan dalam sebuah hadits, yang artinya, "Umatku akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka tidak mengakhirkan shalat Maghrib hingga bintang-bintang bermunculan." (HR. Abu Dawud)

Tata cara sholat maghrib.

Tata cara sholat Maghrib Berbagai sumber

foto: X/@thereiswon

1. Niat: Sebelum memulai sholat, kamu harus berniat dalam hati untuk melaksanakan sholat Maghrib. Contoh lafaz niat: "Ushalli fardhal maghribi tsalatsa raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'aala" (Saya niat sholat fardhu Maghrib tiga rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta'ala).

2. Takbiratul Ihram: Mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu atau telinga, lalu mengucapkan "Allahu Akbar".

3. Membaca Surat Al-Fatihah: Setelah takbir, letakkan tangan kanan di atas tangan kiri di atas dada, lalu bacalah Surat Al-Fatihah.

4. Membaca surat atau ayat Al-Qur'an: Setelah Al-Fatihah, bacalah surat atau ayat Al-Qur'an pada rakaat pertama dan kedua.

5. Ruku': Membungkukkan badan dengan punggung lurus sejajar, kedua tangan memegang lutut, sambil mengucapkan "Subhaana rabbiyal 'azhiimi wa bihamdihi" sebanyak tiga kali.

6. I'tidal: Bangkit dari ruku' sambil mengangkat kedua tangan dan mengucapkan "Sami'allahu liman hamidah", dilanjutkan dengan "Rabbana lakal hamdu" saat berdiri tegak.

7. Sujud: Meletakkan dahi, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan ujung jari kaki ke lantai, sambil mengucapkan "Subhaana rabbiyal a'laa wa bihamdihi" sebanyak tiga kali.

8. Duduk di antara dua sujud: Duduk dengan posisi iftirasy (duduk di atas kaki kiri, kaki kanan ditegakkan), sambil mengucapkan "Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa 'aafinii wa'fu 'annii".

9. Sujud kedua: Sama seperti sujud pertama.

10. Berdiri untuk rakaat kedua: Lakukan seperti rakaat pertama, namun tanpa takbiratul ihram.

11. Tasyahud awal: Setelah sujud kedua pada rakaat kedua, duduk tasyahud awal dengan posisi iftirasy, lalu membaca tahiyat.

12. Rakaat ketiga: Berdiri untuk melaksanakan rakaat ketiga, hanya membaca Al-Fatihah tanpa surat tambahan.

13. Tasyahud akhir: Setelah sujud kedua pada rakaat ketiga, duduk tawaruk (pantat di lantai, kaki kiri di bawah kaki kanan), lalu membaca tahiyat akhir dan shalawat.

14. Salam: Menoleh ke kanan dan ke kiri sambil mengucapkan "Assalamu'alaikum warahmatullah".

Bacaan sholat maghrib.

Tata cara sholat Maghrib Berbagai sumber

foto: freepik.com

Bacaan dalam sholat Maghrib pada dasarnya sama dengan bacaan sholat wajib lainnya. Namun, ada beberapa bacaan yang dianjurkan untuk dibaca dengan suara keras (jahr) dilakukan oleh imam ketika sholat berjamaah. Yakni, pada rakaat pertama dan kedua, yaitu bacaan Al-Fatihah dan surat setelahnya. Sedangkan untuk rakaat ketiga, bacaan dilakukan dengan suara lirih (sirr). Sementara jika sholat sendirian, bacaan seluruhnya dilakukan secara lirih (sirr).

Untuk surat yang dibaca setelah Al-Fatihah pada rakaat pertama dan kedua, kamu bisa memilih surat-surat pendek dari Juz 'Amma atau surat lainnya yang kamu hafal. Beberapa surat yang sering dibaca dalam sholat Maghrib antara lain Surat At-Tin, Al-'Alaq, Al-Qadr, atau Al-Kafirun. Namun, tidak ada ketentuan khusus mengenai surat yang harus dibaca, asalkan kamu membacanya dengan tartil dan khusyuk.

Setelah selesai sholat Maghrib, dianjurkan untuk membaca dzikir dan doa. Salah satu dzikir yang dianjurkan adalah membaca tasbih, tahmid, dan takbir masing-masing 33 kali. Lalu ditutup dengan membaca "Laa ilaaha illallahu wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai-in qadiir" sebanyak satu kali. Praktik ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA. (HR. Muslim)

Doa dan dzikir di waktu petang.

Tata cara sholat Maghrib Berbagai sumber

foto: freepik.com

Waktu setelah sholat Maghrib merupakan salah satu waktu mustajab untuk berdoa. Kamu bisa memanfaatkan waktu ini untuk memperbanyak dzikir dan doa. Salah satu dzikir petang yang dianjurkan adalah membaca Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas masing-masing tiga kali. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Khubaib RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Bacalah Qul huwallahu ahad dan mu'awwidzatain (Al-Falaq dan An-Nas) tiga kali pada pagi dan petang hari, niscaya akan mencukupimu dari segala sesuatu." (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)

Selain itu, kamu juga bisa membaca doa perlindungan di waktu petang, seperti yang diajarkan oleh Rasulullah SAW: "A'uudzu bikalimaatillaahit-taammaati min syarri maa khalaq" (Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk yang Dia ciptakan). Membaca doa ini sebanyak tiga kali di waktu petang dapat menjadi benteng perlindungan hingga pagi hari. (HR. Ahmad)

Tak lupa, kamu juga bisa memanfaatkan waktu setelah Maghrib untuk membaca Al-Qur'an, berdoa untuk kebaikan dunia dan akhirat, serta memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah dilakukan. Waktu petang adalah saat yang tepat untuk melakukan muhasabah (introspeksi diri) dan memperbaiki niat serta amal untuk hari esok.

Dengan memahami dan mengamalkan tata cara sholat Maghrib beserta dzikir sekaligus doa di waktu petang, diharapkan kamu bisa meraih keberkahan serta keridhaan Allah SWT. Ingatlah bahwa konsistensi dalam beribadah adalah kunci utama untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.