Brilio.net - "Things Left Behind" adalah sebuah karya penulis Korea Selatan Kim Sae-byoul yang mengajak pembaca untuk merenungkan makna kehilangan, memori, dan hubungan antarmanusia. Buku yang diterbitkan pada tahun 2021 ini telah mendapat sambutan hangat dari kritikus sastra dan pembaca di Korea Selatan serta internasional.

Sinopsis Things Left Behind

Buku ini berkisah tentang seorang wanita bernama Yuna yang bekerja sebagai "petugas pembersih" - profesi unik yang bertugas membersihkan dan membereskan barang-barang peninggalan orang yang telah meninggal dunia. Suatu hari, Yuna mendapat tugas untuk membersihkan apartemen seorang pria tua yang meninggal sendirian. Di tengah proses pembersihan, ia menemukan sebuah buku harian yang mengungkap kisah hidup sang pria dan hubungannya dengan putrinya yang telah lama terputus.

Penemuan buku harian tersebut membuat Yuna teringat akan hubungannya sendiri dengan ibunya yang telah meninggal. Ia pun mulai merefleksikan makna kehilangan, penyesalan, dan hal-hal yang sering tertinggal tanpa terucap dalam hubungan antarmanusia. Perjalanan emosional Yuna dalam novel ini mengajak pembaca untuk merenungkan hubungan mereka sendiri dengan orang-orang terdekat.

Tema Utama Things Left Behind

Kim Sae-byoul dengan cermat mengeksplorasi beberapa tema utama dalam novel ini:

Kehilangan dan duka cita: Melalui profesi Yuna dan kisah-kisah yang ia temukan, penulis menggambarkan berbagai bentuk kehilangan yang dialami manusia serta cara mereka menghadapi duka.

Memori dan nostalgia: Novel ini mengajak pembaca merefleksikan bagaimana kenangan membentuk identitas dan hubungan kita dengan orang lain.

Hubungan keluarga: Kisah Yuna dan klien-kliennya menggambarkan kompleksitas hubungan keluarga, termasuk konflik, penyesalan, dan rekonsiliasi.

Kesepian di tengah masyarakat modern: Penulis juga menyoroti fenomena kesepian yang semakin umum di tengah hiruk-pikuk kehidupan perkotaan.

Nilai barang peninggalan: Melalui profesi Yuna, novel ini mengeksplorasi makna emosional di balik benda-benda yang ditinggalkan seseorang.

Gaya Penulisan

Kim Sae-byoul menulis dengan gaya yang lembut namun mendalam. Prosa yang digunakan cenderung sederhana, namun sarat makna dan mampu menggugah emosi pembaca. Penulis dengan cermat membangun suasana melankolis namun juga menenangkan sepanjang cerita.

Struktur novel ini terdiri dari dua alur cerita yang berjalan paralel - kehidupan pribadi Yuna dan kisah-kisah klien yang ia tangani. Kedua alur ini saling terkait dan membentuk narasi yang kohesif, membuat pembaca terus terpaku hingga halaman terakhir.

Mengapa Buku Things Left Behind Perlu Dibaca

"Things Left Behind" adalah sebuah karya yang layak dibaca karena beberapa alasan:

Refleksi mendalam: Novel ini mengajak pembaca untuk merefleksikan hubungan mereka sendiri dengan orang-orang terdekat. Pembaca mungkin akan terinspirasi untuk menghargai momen-momen berharga bersama keluarga dan teman sebelum terlambat.

Perspektif unik: Melalui profesi Yuna sebagai petugas pembersih, pembaca mendapatkan sudut pandang yang unik tentang kehidupan dan kematian. Hal ini dapat membantu pembaca melihat kehidupan dari perspektif yang berbeda.

Pemahaman lintas budaya: Bagi pembaca non-Korea, novel ini menawarkan wawasan menarik tentang budaya dan masyarakat Korea Selatan kontemporer.

Pengembangan empati: Kisah-kisah yang disajikan dalam novel ini dapat membantu mengembangkan rasa empati pembaca terhadap pengalaman dan perjuangan orang lain.

Kualitas sastra: Sebagai karya sastra, "Things Left Behind" menawarkan pengalaman membaca yang memuaskan dengan gaya penulisan yang indah dan struktur cerita yang terbangun dengan baik.

Relevansi dengan isu kontemporer: Novel ini menyentuh beberapa isu kontemporer seperti isolasi sosial dan penuaan populasi, yang relevan dengan banyak masyarakat modern.