Brilio.net - "Before the Coffee Gets Cold" adalah sebuah novel yang ditulis oleh Toshikazu Kawaguchi, yang pertama kali diterbitkan dalam bahasa Jepang pada tahun 2015 dengan judul "Funicula Funicula". Buku ini telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dan mendapatkan sambutan hangat dari pembaca di seluruh dunia.

Novel ini menawarkan premis yang unik dan menarik: sebuah kafe kecil di Tokyo yang memungkinkan pengunjungnya untuk melakukan perjalanan kembali ke masa lalu, namun dengan beberapa aturan ketat yang harus diikuti.

Sinopsis Singkat Funiculi Funicula, Before the Coffee Gets Cold

Kisah dalam "Before the Coffee Gets Cold" berpusat pada sebuah kafe bernama Funiculi Funicula. Kafe ini memiliki kursi khusus yang memungkinkan seseorang untuk kembali ke masa lalu. Namun, ada beberapa aturan yang harus dipatuhi: pengunjung tidak dapat meninggalkan kursi tersebut, mereka hanya dapat bertemu dengan orang yang pernah mengunjungi kafe itu, dan yang paling penting, mereka harus kembali ke masa kini sebelum kopi yang mereka minum menjadi dingin.

Novel ini terdiri dari empat cerita yang saling terkait, masing-masing menggambarkan perjalanan emosional dari karakter-karakter yang berbeda. Setiap cerita mengungkapkan keinginan terdalam dari para karakter untuk memperbaiki kesalahan masa lalu, mengucapkan selamat tinggal, atau sekadar mengungkapkan perasaan yang belum sempat diutarakan.

Mengapa Buku Funiculi Funicula, Before the Coffee Gets Cold Perlu Dibaca?

  1. Tema yang Menyentuh Hati: "Before the Coffee Gets Cold" mengeksplorasi tema-tema universal seperti penyesalan, cinta, dan pengampunan. Setiap cerita dalam buku ini menggambarkan bagaimana karakter-karakter tersebut berusaha untuk berdamai dengan masa lalu mereka. Pembaca akan diajak untuk merenungkan kembali hubungan mereka dengan orang-orang terdekat dan pentingnya menghargai setiap momen yang ada.

  2. Karakter yang Mendalam: Toshikazu Kawaguchi berhasil menciptakan karakter-karakter yang kompleks dan mendalam. Setiap karakter memiliki latar belakang dan motivasi yang kuat, membuat pembaca merasa terhubung dengan mereka. Perjalanan emosional yang dialami oleh setiap karakter memberikan pelajaran berharga tentang kehidupan dan hubungan antar manusia.

  3. Gaya Penulisan yang Sederhana namun Indah: Kawaguchi menggunakan gaya penulisan yang sederhana namun penuh dengan keindahan. Deskripsi yang detail dan dialog yang realistis membuat pembaca merasa seolah-olah mereka berada di dalam kafe tersebut, menyaksikan setiap peristiwa yang terjadi. Gaya penulisan ini juga membuat buku ini mudah dipahami oleh berbagai kalangan pembaca.

  4. Pesan Moral yang Kuat: Buku ini mengajarkan bahwa meskipun tidak mungkin untuk mengubah masa lalu, seseorang masih dapat belajar dari kesalahan dan bergerak maju dengan hati yang lebih ringan. Pesan ini sangat relevan dalam kehidupan sehari-hari, mengingatkan pembaca untuk tidak terjebak dalam penyesalan dan untuk selalu menghargai waktu yang dimiliki.

"Before the Coffee Gets Cold" adalah sebuah novel yang menawarkan lebih dari sekadar cerita fiksi ilmiah tentang perjalanan waktu. Buku ini adalah sebuah refleksi mendalam tentang kehidupan, cinta, dan penyesalan.

Dengan karakter-karakter yang kuat dan tema yang menyentuh hati, novel ini berhasil menyampaikan pesan moral yang kuat dan relevan. Bagi siapa saja yang mencari bacaan yang dapat menggugah emosi dan memberikan perspektif baru tentang kehidupan, "Before the Coffee Gets Cold" adalah pilihan yang tepat.