Brilio.net - Memasuki dekade baru, tren arsitektur dan desain interior minimalis tampaknya belum akan ke mana-mana. Bukan cuma sekadar jadi tren lagi, gaya desain minimalis sudah jadi salah satu referensi utama saat seseorang mau membangun rumah. Pengembang properti pun juga membangun rumah-rumahnya dengan gaya minimalis.
Desain minimalis sendiri dipengaruhi beberapa bahasa desain tempat tinggal. Diyakini mulai berkembang dan populer pada dekade 1990-an, ada beberapa pengaruh yang dibawa dari gaya rumah seperti Japandi (Japanese-Scandinavian), Scandinavian, Industrial, atau Korean.
Pada dasarnya, rumah-rumah bergaya minimalis lebih mengedepankan fungsionalitas daripada dekorasi atau estetika. Kejenuhan pemilik hunian dengan desain yang banyak ornamen dan ramai membuat gaya minimalis jadi favorit. Baik diterapkan di rumah ataupun untuk desain interior apartemen.
Meski terkesan sederhana dan praktis, gaya minimalis yang tegas, nggak neko-neko, dan modern ini justru punya daya tarik estetika tersendiri sekarang. Tempat tinggal jadi tampak tertata, terbuka, lapang, tapi tetap menarik secara estetika.
Dari salah satu gaya itu atau gabungan dari elemen-elemen dari arsitektur dan desain interior yang disebutkan di atas, gaya desain minimalis punya beberapa ciri yang khas. Setiap dilihat, kamu langsung ngeh kalau ini gaya minimalis.
Apa saja sih, ciri-ciri desain minimalis dalam sebuah tempat tinggal? Simak rangkuman dari gaya hunian yang selalu jadi favorit dari masa ke masa berikut ini.
1. Palet warna kalem, monokrom, dan bersahaja
Elemen desain yang paling gampang ditentukan dari gaya hunian minimalis adalah dari warnanya. Palet warna yang dipilih dalam hunian minimalis adalah warna-warna yang netral, kalem, dan sifatnya monokromatik. Warna-warna seperti putih, abu-abu, hitam, krem, atau coklat menjadi warna-warna favorit di hunian minimalis.
Selain menjadi kontras dari hunian dengan gaya non minimalis yang dikenal punya banyak unsur warna dan motif, hunian minimalis adalah kebalikan dari ramainya desain non minimalis.
Warna-warna ini mudah ditemukan, mudah diaplikasikan, dan mudah dibersihkan. Dalam perkembangannya, penggunaan warna-warna netral seperti ini justru memberikan kesan elegan dan mewah yang beda dan unik daripada gaya non minimalis.
2. Perpaduan unsur alami untuk keselarasan desain
Seiring dengan naiknya popularitas desain interior minimalis, unsur kayu dan alami seperti tanaman indoor juga menjadi ciri khas dari desain minimalis. Kayu yang mempunyai daya pemakaian yang tinggi menghasilkan furnitur yang awet. Motif serat kayu dan warna-warnanya yang alami juga memberikan aksen yang tidak berlebihan di hunian minimalis.
Lebih lanjut, desain hunian tropis juga mulai diadopsi ke dalam gaya minimalis dengan tanaman-tanaman dalam ruangan. Tanaman-tanaman ini memberikan nuansa yang lebih segar dan menenangkan untuk hunian minimalis yang terkadang bisa terasa kosong atau dingin.
3. Tampilan unfinished look justru menambah estetika hunian
Selain karena kesederhanaan desainnya, desain minimalis awalnya diterapkan juga untuk menghemat biaya pembangunan, lho. Salah satu caranya adalah dengan membiarkan elemen-elemen dasar bangunan terekspos. Bukannya jelek, justru tampilan unfinished look malah bikin ciri desain yang khas dan keren.
Misalnya yang paling sering dilakukan, membuat dinding batu bata yang terekspos untuk jadi dinding aksen di hunian. Ada juga yang menggunakan batu-batu alam atau subway tiles untuk memberikan tampilan unfinished yang diinginkan.
4. Mengedepankan fleksibilitas dan multifungsionalitas
Gaya minimalis juga dibuat untuk mengakali keterbatasan lahan atau ruang dari tempat tinggal. Misalnya, desain interior apartemen yang tidak sampai 100m2. Di luar unsur-unsur estetika yang disebutkan sebelumnya, gaya minimalis juga fokus sama fleksibilitas dan multifungsionalitas pada interior, terutama di ruang yang tidak terlalu besar.
Di apartemen studio misalnya. Kamu bisa memasang furnitur-furnitur multifungsi seperti kasur murphy bed, sofa bed, atau meja lipat dinding supaya menghemat ruang dan fleksibel ketika dipakai.
5. Minim pembatas dan sekat antar ruangan
Beda dengan gaya non minimalis seperti american classic atau modern french style yang dikenal dengan banyaknya ruangan dan sekat di dalamnya, gaya minimalis mengedepankan open space terutama di area yang menjadi pusat kegiatan hunian. Living space setidaknya terdiri dari ruang keluarga, dapur, dan ruang makan yang menjadi satu kesatuan di hunian minimalis.
Kalaupun ada sekat atau pembatas ruangan, biasanya cuma pembatas yang semi-permanen dan punya fungsi lain. Misalnya jadi rak buku atau rak pajangan. Dengan begitu, living space akan terasa lebih terbuka, luas, dan memberikan ruang gerak untuk penghuni rumah untuk bercengkrama.
Gimana? Keren, kan? Desain minimalis ini memang cocok buat kamu yang enggak mau ribet waktu bangun dan merawat tempat tinggal, tetap elegan dan estetik. Mau diperuntukan buat desain interior landed house atau desain interior apartemen, gaya minimalis masih jadi favorit setidaknya beberapa tahun ke depan.