Brilio.net - Saat tinggal di iklim panas, kita perlu menentukan desain yang pas untuk tempat tinggal. Seperti hal yang dilakukan oleh warga di Tunisia. Tinggal di daerah Tunisia membuat mereka tinggal di gua untuk menghindari panas.

Namun, seperti dilansir brilio.net dari Amusing Planet, Selasa (5/6), mereka tak serta merta tinggal di dalam gua. Sebagai gantinya, mereka menggali lubang besar di bawah tanah yang kemudian ditata menjadi bangunan rumah.

Ada pula ruang terbuka di tengah-tengah lubang-lubang tersebut yang berfungsi sebagai halaman dan saling terhubung ke halaman dari lubang atau rumah di sekitarnya. Di mana halaman itu seperti parit yang membentuk labirin bawah tanah yang besar.

Warga tunisia  2017 brilio.net

Warga tunisia  2017 brilio.net


Matmata dan beberapa kota serupa di Tunisia menempatkan rumah bawah tanah itu secara manual dan telah menjadi tradisi selama ribuan tahun. Namun, cukup kokoh hasilnya untuk membuat rumah-rumah itu selama berabad-abad.

Dataran Tinggi Matmata, tempat tinggal jenis ini ditemukan, berada di samping koridor sempit yang merupakan satu-satunya jalur darat antara Libya dan Tunisia. Wilayah ini telah dikuasai oleh penjajah sepanjang sejarah, memaksa Orang Berber mundur ke dataran tinggi tempat mereka mulai menggali rumah-rumah di pegunungan.

Warga tunisia  2017 brilio.net

Warga tunisia  2017 brilio.net


Kemudian, saat hubungan dengan penjajah Arab semakin bersahabat, Orang Berber mulai merasa lebih aman, dan banyak yang pindah ke bawah dan mengembangkan desa dan rumah di lereng gunung yang rendah dan kemudian di dataran.

Saat ini, rumah bawah tanah itu merupakan objek wisata di daerahnya. Selain itu, Matmata juga memiliki ikon lain yang terkenal lantaran dijadikan lokasi syuting film Star Wars, yakni rumah Luke Skywalker yang merupakan hotel bawah tanah bernama Sidi Driss.