Brilio.net - Umumnya sebuah perusahaan ketika menggelar outing selalu bernuansa hiburan. Artinya, para karyawan diajak untuk bersenang-senang untuk melepas penat dari rutinitas pekerjaan. Berbeda dengan Amar Bank, pionir fintech bank Tunaiku ini justru mengajaklebih dari 300 karyawannyaterjun ke pelosok desa untuk membantu membangun rumah warga.

Maklum deh, tahun ini kegiatan outing Amar Banksejatinya merupakanbentukCorporate Social Responsibility (CSR) berkelanjutan bertemaAmar Bank Bangun Senyum. MenggandengYayasan Habitat Kemanusiaan Indonesia (Habitat for Humanity Indonesia), Amar bank memulai pembangunan 20 rumah layak huni untuk membantu lebih dari 80 warga Kecamatan Babakan Madang, Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Kegiatan ini dilatarbelakangi masih banyaknya kondisi hunian warga di desa ini yang tidak layak huni.Kondisi tempat tinggal dan sanitasi yang buruk serta kurangnya pengetahuan tentang praktik kebersihan umum, adalah masalah paling signifikan yang ditemukan di Desa Babakan Madang.

Di desa ini masih banyak dijumpai hunian yang cukup memprihatinkan. Banyak rumah yang lantainyahanya beralaskantanahberdinding bilik. Selain itu juga tidak adanya ventilasi dan kamar mandi dalam rumah.

Rumah Layak Huni  2020 brilio.net Presiden Direktur Amar Bank Vishal Tulsian (kiri) danDirektur Nasional Habitat for Humanity Indonesia Susanto

Kami berharap kehadiran Amar Bank dan Yayasan Habitat Kemanusiaan Indonesia membangun 20 rumah dengan sanitasi yang layak dapat membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat dan mengurangi keresahan warga Desa Babakan Madang akan tempat tinggal yang kurang memadai,ujarPresiden Direktur Amar Bank Vishal Tulsiankepada wartawan di salah satu lokasi pembangunan rumah warga di Babakan Madang,Senin (24/02).

Kegiatan ini sekaligus sebagai bentuk realisasi komitmen Amar Bank untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia melalui penyediaan tempat tinggal layak huni. Lewat program ini,Amar Bank berupaya mendukung transformasi desa agar dapat menciptakan lingkungan yang mampu mendukungtingkat kesejahteraan warga menjadi lebih baik.

Sebab,minimnya infrastruktur pendukung, terlebih pada daerah perdesaan hingga kini masih menjadi masalah utama di Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2019, terdapat 15,15 juta penduduk miskin di Indonesia yang tinggal di area perdesaan.

Padahal, rumah adalah kebutuhan dasar manusia yang harus terpenuhi. Namun hingga kini masih banyak masyarakat yang memiliki tempat tinggal tak layak huni. Kondisi ini seringkali merefleksikan minimnya tingkat kesejahteraan si penghuni yang juga berdampak pada rendahnya tingkat edukasi.

Rumah Layak Huni  2020 brilio.net

Kegiatan CSR berkelanjutan ini, lanjut Vishal, sejalan dengan tujuan peminjam nasabah Tunaiku. Sebagai lembaga keuangan, Amar Bank dengan produk Tunaiku menjalani program keuangan yang berkelanjutan untuk mendukung penggunaan pinjaman yang produktif yang mampu memberikan dampak positif kepada masyarakat. Di mana tujuan pinjaman untuk merenovasi rumah menempati posisi pertama yang mencapai 50% dari total nasabah.

Direktur Nasional Habitat for Humanity Indonesia Susanto menjelaskan, secara umum hunian di Babakan Madang merupakan tempat tinggal dengan kondisi kurang layak huni.

Melalui CSR Amar Bank ini, Habitat berharap masyarakat dapat memiliki tempat tinggal yang layak huni sehingga masyarakat dapat bertumbuh semakin berdaya, sejahtera, dan mandiri. ungkap Susanto.

Dalam menentukan warga yang berhak menerima bantuan ini, Habitat for Humanity Indonesia membentuk komite lokal untuk melakukan community development terlebih dahulu.

"Setelah itu, kami menyeleksi melalui berbagai kriteria, seperti penghasilannya yang hanya Rp 500 ribu per bulan, ada penghuni yang sakit, kaum dhuafa, tidak memiliki rumah yang layak, dan sebagainya. Setelah itu, kami juga melakukan public hearing," lanjut Susanto.

Rumah yang layak merupakan kebutuhan utama bagi seseorang untuk meningkatkan kehidupan mereka. Berawal dari rumah yang layak,si penghunibisamenggapai tujuan untuk pendidkan dan pendapatan yang lebih baik.