Brilio.net - Maudy Ayunda (23) merupakan mantan aktris cilik yang kariernya tak pernah meredup hingga kini. Namanya pertama melambung saat bermain film Dear Rena di tahun 2005. Sejak saat itu ia dipercaya membintangi banyak film hingga berjaya di film Perahu Kertas.

Tak hanya jago main seni peran, Maudy Ayunda juga seorang musisi lho. Ia memiliki dua album solo yakni Panggil Aku (2011) dan Moments (2015). Ia juga dipercaya mengisi ost beberapa film yang ia bintangi.

Tak cukup berkarier di bidang musik dan main peran, Maudy Ayunda juga menulis buku. Wanita lulusan Oxford University ini menulis buku bertajuk "Dear Tomorrow". Buku tersebut berisi tentang idenya mengenai hidup, cinta dan cita-cita.

Buku Dear Tomorow ditulis dalam Bahasa Inggris. Tampilannya simpel dan dihiasi foto-foto Maudy Ayunda. Nah kira-kira seperti apa sih dibalik buku "Dear Tomorrow" yang baru launching pada Senin (30/4) lalu. Yuk simak faktanya berikut dilansir brilio.net dari antaranews.com, Minggu (6/5).

1. Merupakan buku perdana Maudy Ayunda.

dear tomorrow maudi ayunda  Instagram/@maudyayunda

foto: Instagram/@maudyayunda


Buku ini merupakan proyek perdana Maudy Ayunda. Melalui buku ini pembaca dapat mengupas isi kepala penyanyi cantik asal Jakarta tersebut.

2. Maudi suka tenggat waktu, tapi tidak untuk karya seni.

dear tomorrow maudi ayunda  Instagram/@maudyayunda

foto: Instagram/@maudyayunda


Ketika menulis tugas akademik, tenggat waktu sangat membantu Maudy Ayunda dalam menyelesaikan pekerjaan. Namun jika sifatnya pekerjaan seni, Maudy Ayunda tidak terlalu menggantungkan diri pada tenggat waktu. Ia akan membuat tenggat waktunya sendiri saat pikiran sudah mandek.

3. Sudah suka menulis sejak SD.

dear tomorrow maudi ayunda  Instagram/@maudyayunda

foto: Instagram/@maudyayunda


Maudy Ayunda ternyata punya bakat menulis sejak kecil lho. Ia suka menulis cerpen dan jurnal harian ketika duduk di bangku SD.

4. Belum berminat terjun ke dunia politik.

dear tomorrow maudi ayunda  Instagram/@maudyayunda

foto: Instagram/@maudyayunda.


Sebenarnya studi Maudy Ayunda ialah perkara politik. Meski demikian, minatnya lebih besar untuk membuat karya seni daripada terjun ke dunia politik.