Brilio.net - Baru-baru ini media sosial dihebohkan dengan berita anak bayi bernama Shaka yang sudah tertidur selama satu tahun. Shaka adalah bayi laki-laki yang kini berusia 18 bulan, dan sudah tertidur sejak usianya masih 8 bulan.
Penyakit yang diderita Shaka ini viral di berbagai media sosial, usai video yang dibuat sang ibu diunggah kembali oleh berbagai akun media sosial. Penyakit yang diderita Shaka ini adalah sleeping beauty syndrome atau sindrom putri tidur. Sindrom putri tidur ini sendiri adalah salah satu dari enam sindrom langka yang cukup berbahaya.
Nah kamu penasaran apa saja sindrom langka yang bisa diidap oleh siapa saja? Dilansir brilio.net dari berbagai sumber pada Rabu (22/7), ini dia enam sindrom langka yang berbahaya.
1. Sleeping Beauty Syndrome atau sindrom putri tidur.
foto: unsplash
Sindrom putri tidur adalah sindrom yang bisa membuat penderita menghabiskan 20 jam dari 24 jam waktunya untuk tertidur. Pada kasus yang lebih parah, orang yang mengidap sindrom putri tidur ini bisa tidur seharian, satu minggu, satu bulan, bahkan hingga satu tahun.
Hingga saat ini para ilmuwan dan dokter belum bisa menemukan penyebab sindrom ini. Dilansir dari healthline.com. Sindrom ini biasanya menyerang para laki-laki, karena 70 persen pengidap penyakit ini adalah para lelaki.
2. Progeria.
foto: YouTube/truly
Progeria adalah sindrom yang menyebabkan penderita bisa menjadi tua 7 kali lebih cepat dari umurnya. Dilansir dari bostonherald.com, saat ini ada obat yang bernama Lonafarnib, namun obat ini bukan obat untuk menyembuhkan pengidap Progeria, melainkan hanya membantu untuk hidup lebih lama, karena obat untuk menyembuhkan belum ditemukan.
3. Sindrom tangan alien.
foto: unsplash
Sindrom tangan alien adalah sindrom yang membuat salah satu tangan si penderita bisa bergerak sesuai kehendak tangannya sendiri, bukan kehendak dari si penderita. Namun ada satu kondisi di mana hal ini bisa menular kebagian salah satu kaki. Dilansir dari healthline.com, sindrom tangan alien ini biasa menyerang mereka yang sudah berumur dan sudah tua, namun nggak menutup kemungkinan untuk menyerang anak muda.
Sindrom ini sangat mungkin terjadi pada mereka yang pernah terkena stroke atau tumor. Gejala dari sindrom tangan alien ini biasanya akan memunculkan gerakan tangan secara independen dan bergerak tanpa kesadaran dari si penderita.
4. Sindrom Adams Oliver.
foto: YouTube/TLC Deutschland
Sindrom Adams Oliver ini adalah sindrom yang menyebabkan kelainan pada kulit kepala, kelainan jari kaki, dan kelainan jari tangan. Kelainan ini bisa terjadi sejak bayi, dan membuat si bayi akan memiliki luka di kulit kepala. Dikutip dari rarediseases.org, bayi yang mengidap sindrom Adam Oliver bisa terjadi cacat pada tulang tengkorak. Selain itu penderita sindrom ini juga akan memiliki pembuluh darah yang lebar pada bagian luka, dan sangat mungkin terjadi perbedaan panjang tangan dan kaki.
Untuk mengobati sindrom ini perlu dilakukan cangkok kulit bagi yang diserang bagian kulit. Sedangkan kalau yang terjadi cacat tulang, maka akan dilakukan pembedahan dan dilakukan penambahan tulang, dengan tungkai tulang buatan.
5. Exploding Head Syndrome.
foto: YouTube/Jose Lepez
Exploding Head Syndrome atau biasa disebut dengan parasomnia. Exploding Head Syndrome ini biasanya membuat si penderita akan terbangun di tengah malam karena merasa ada suatu ledakan dengan suara yang sangat keras. Dirangkum dari sleepeducation.org pada awalnya kejadian ini hanya akan mengejutkan si penderita, namun pada periode selanjutnya akan membuat si penderita merasa tidurnya terganggu, karena pada periode selanjutnya suara ledakan itu akan semakin sering terjadi.
Bagi penderita Exploding Head Syndrome ini bisa melakukan terapi awal, yaitu dengan menambah waktu tidur, kalau nggak berhasil, baru kamu akan dianjurkan melakukan konsultasi dengan dokter. Pengidap Exploding Head Syndrome ini sangat nggak dianjurkan untuk mengonsumsi alkohol.
6. Xeroderma Pigmentosum
foto: YouTube/Sharjeel Eye
Xeroderma Pigmentosum adalah sindrom yang sangat langka, yang menyebabkan si penderita terkena kelainan kulit, di mana penderita Xeroderma Pigmentosum ini akan sangat sensitif pada sinar matahari, dan sangat rentan terkena kanker kulit. Dirangkum dari dermnetnz.org, penderita sindrom ini akan sensitif pada sinar Ultraviolet (UV), karena DNA nggak mampu untuk menyembuhkan kulit yang terbakar gosong karena terkena sinar matahari.
Sampai saat ini para ilmuwan dan dokter belum berhasil menemukan obat untuk Xeroderma Pigmentosum ini, karena penelitian untuk penyakit ini masih dalam tahap investigasi dan hipotesis, sehingga penderita Xeroderma Pigmentosum ini dianjurkan untuk melakukan konseling genetik dan mengurangi kegiatan yang bisa menyebabkan penderita terkena sinar matahari.
Recommended By Editor
- 4 Syarat berobat ke Malaysia di era new normal yang wajib diketahui
- PUBG Mobile perkenalkan fitur terbaru agar kamu ingat kesehatan
- 9 Cara membuat tubuh kembali fit setelah beraktivitas seharian
- 9 Manfaat infused water lemon untuk kesehatan, menurunkan berat badan
- 10 Manfaat biji anggur untuk kesehatan dan kecantikan