Brilio.net - Brilio.net - Kabar duka menyelimuti industri musik dunia. Liam Payne, mantan personel One Direction, dikabarkan meninggal dunia pada usia 31 tahun. Insiden nahas ini terjadi di Buenos Aires, Argentina, pada Rabu (17/10) malam waktu setempat.
Payne ditemukan tewas setelah terjatuh dari balkon hotel tempatnya menginap. Saksi mata melaporkan bahwa penyanyi asal Inggris tersebut jatuh dari lantai tiga CasaSur Palermo Hotel.
Liam Payne diketahui melalui perjalanan kesehatan yang penuh tantangan. Pria kelahiran Inggris ini telah berjuang melawan kecanduan obat-obatan dan alkohol sejak usianya masih sangat muda. Masalah kesehatan mental dan fisik yang dihadapinya semakin diperparah oleh tekanan popularitas yang datang bersama kesuksesan One Direction.
Meski demikian, Liam terus berupaya untuk pulih dan membagikan pengalamannya kepada publik. Kisahnya menjadi gambaran nyata tentang sisi gelap di balik gemerlap dunia hiburan dan pentingnya kesehatan mental bagi para selebriti.
Berikut adalah 7 fakta tentang riwayat kesehatan Liam Payne dihimpun brilio.net dari berbagai sumber pada Kamis (17/10).
1. Kecanduan pil dan alkohol di puncak karier.
foto: Instagram/@liampayne
Saat One Direction berada di puncak popularitas, Liam diam-diam berjuang melawan kecanduan yang menghancurkan. Ia mengaku pernah kecanduan pil dan minuman keras, yang membuatnya berada di titik terendah dalam hidupnya. Tekanan popularitas dan jadwal yang padat membuatnya mencari pelarian yang justru merusak dirinya sendiri.
Kondisi ini bahkan membuat Liam sempat berpikir untuk mengakhiri hidupnya. Kecanduan yang dialaminya bukan hanya merusak kesehatan fisik, tapi juga mental. Ia merasa terjebak dalam lingkaran setan kecanduan dan popularitas yang sulit dilepaskan.
"Ada beberapa fotoku di atas kapal dan wajahku terlihat bengkak. Aku menyebutnya sebagai wajah pil dan minuman keras. Wajahku seperti 10 kali lebih besar daripada yang sekarang. Aku tidak menyukai diriku sendiri saat itu, jadi aku ingin berubah," ujar Liam dalam video YouTube-nya.
2. Trauma terkurung di kamar hotel selama tur.
foto: Instagram/@liampayne
Selama tur bersama One Direction, Liam sering merasa terjebak dalam rutinitas yang menyiksa. Ia dan rekan-rekannya sering terkurung di kamar hotel yang dijaga ketat oleh petugas keamanan. Kondisi ini membuatnya merasa seperti burung dalam sangkar emas, dikelilingi kemewahan tapi kehilangan kebebasan.
Rasa frustrasi dan terkekang ini mendorong Liam untuk mencari pelarian. Sayangnya, pelarian yang dipilihnya adalah minuman keras yang tersedia di minibar kamar hotel. Hal ini semakin memperburuk kondisi kecanduannya.
"Sebagai remaja, satu hal yang aku butuhkan adalah kebebasan untuk membuat pilihan dan kebebasan untuk melakukan sesuatu. Kami selalu dikurung di kamar pada malam hari, kemudian masuk mobil, ke panggung, bernyanyi, terkunci (lagi di kamar hotel). Itu seperti clothes dust cover, mereka membukanya dan membiarkan kami keluar sebentar, lalu kembali lagi ke dalamnya," kata Liam dalam Podcast The Diary of a CEO
3. Rehabilitasi 100 hari.
foto: Instagram/@liampayne
Menyadari bahwa kecanduannya semakin parah, Liam akhirnya memutuskan untuk mencari bantuan profesional. Ia menjalani rehabilitasi selama 100 hari untuk mengatasi ketergantungannya pada alkohol. Proses ini tentu tidak mudah, tapi Liam bertekad untuk pulih demi dirinya sendiri dan orang-orang yang mencintainya.
Usaha kerasnya membuahkan hasil yang menggembirakan. Setelah menyelesaikan program rehabilitasi, Liam berhasil tidak mabuk selama hampir enam bulan. Ini merupakan pencapaian yang sangat berarti baginya dan menjadi langkah awal menuju kehidupan yang lebih sehat.
4. Infeksi ginjal serius.
foto: Instagram/@liampayne
Pada Agustus 2023, perjalanan pemulihan Liam menghadapi tantangan baru. Ia harus dirawat di rumah sakit karena infeksi ginjal yang serius. Kondisi ini memaksanya untuk menunda tur di Amerika Selatan yang telah direncanakan, sebuah keputusan yang tidak mudah bagi seorang entertainer profesional sepertinya.
Meski mengecewakan para penggemar, Liam memilih untuk jujur tentang kondisi kesehatannya. Ia membagikan informasi melalui video yang diunggah di akun Twitter pribadinya, menjelaskan alasan penundaan tur dan meminta maaf kepada para penggemarnya.
"Selama seminggu terakhir, saya berada di rumah sakit karena infeksi ginjal yang serius. Kondisi yang tidak diharapkan ini, mengharuskan saya untuk istirahat agar kembali pulih. Saya sangat bersemangat untuk bersenang-senang dengan kalian, kepada semua orang yang sudah membeli tiket, saya minta maaf," ungkapnya dalam video tersebut.
5. Perjuangan melawan masalah kesehatan mental.
foto: Instagram/@liampayne
Liam Payne telah lama berjuang dengan masalah kesehatan mental, bahkan sejak masa jayanya bersama One Direction. Tekanan popularitas dan tuntutan jadwal yang padat membuatnya harus terus tersenyum dan tampil ceria di depan publik, meskipun di balik itu ia menghadapi pergulatan batin yang berat. Kondisi ini membuatnya merasa seperti mengenakan topeng, menyembunyikan penderitaan di balik persona seorang idola.
Dalam sebuah wawancara, Liam mengungkapkan betapa beratnya menjalani hari-hari sebagai anggota boyband terkenal. Ia sering merasa terpaksa untuk tetap tampil dan tersenyum, padahal batinnya sedang bergejolak.
"Keluar dan meletakkan senyum bahagia di wajah saya dan menyanyikan lagu-lagunya dengan jujur, kadang kala rasanya seperti mengenakan salah satu kostum itu, pergi ke sana dan, di balik kostumnya, orang tidak benar-benar melihat apa yang sedang terjadi," ujar Liam.
6. Titik kritis dan upaya pemulihan.
foto: Instagram/@liampayne
Masa paling kritis dalam perjuangan Liam melawan masalah kesehatan mentalnya terjadi sekitar Oktober 2015. Saat itu, ia mengalami putus hubungan dengan kekasihnya, Sophia Smith. Peristiwa ini berdampak besar pada kondisi mentalnya, hingga menyebabkan pembatalan sebuah konser One Direction di Belfast karena Liam dinyatakan tidak sehat.
Kejadian ini menjadi titik balik bagi Liam. Ia mulai menyadari bahwa hidupnya berada dalam situasi yang tidak sehat dan membutuhkan perubahan. Liam kemudian memutuskan untuk mulai membenahi diri dan mencari bantuan profesional untuk mengatasi masalah kesehatan mentalnya.
"Saya seharusnya tidak bisa melakukan banyak pertunjukan seperti yang kita lakukan, jika saya jujur tentang hal itu, jika saya jujur jujur mengenai hal itu," kata Payne.
7. Kepergian Liam Payne setelah jatuh dari lantai 3 hotel.
foto: Instagram/@liampayne
Tragedi yang mengejutkan terjadi pada 17 Oktober 2024. Liam Payne ditemukan meninggal dunia setelah terjatuh dari balkon lantai tiga CasaSur Palermo Hotel di Buenos Aires, Argentina.
Sebelum kejadian nahas tersebut, Liam dilaporkan berperilaku tidak biasa di lobi hotel. Ia bahkan menghancurkan laptopnya sendiri dan harus dibantu staf hotel untuk kembali ke kamarnya. Penyebab pasti insiden ini masih dalam penyelidikan, apakah merupakan kecelakaan atau ada faktor lain yang berkontribusi.
Kepergian Liam di usia 31 tahun meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, teman, dan jutaan penggemarnya di seluruh dunia. Meski perjalanan hidupnya singkat, Liam telah meninggalkan warisan musik yang tak terlupakan dan kisah perjuangan pribadi yang menginspirasi banyak orang.
Recommended By Editor
- 7 Ide menu makan siang ala rumahan, lezat, tidak bikin bosan dan mudah dibuat
- Sebelum meninggal, Lyam Pyane eks One Direction dilaporkan berperilaku janggal
- 9 Resep makanan tradisional Indonesia, enak, sederhana, dan mudah dibuat di rumah
- Liam Payne meninggal usai terjatuh dari lobi hotel, pihak medis ungkap penyebab meninggalnya
- 10 Resep masakan Jepang yang enak dan mudah dibuat di rumah
- 9 Potret penampakan rumah Harry Styles, bergaya Eropa abad ke-18
- 10 tahun berlalu, ini kabar terbaru 5 personel One Direction
- 10 Tahun One Direction terbentuk, ini 10 transformasi personelnya