Brilio.net - Kontroversi mengenai Saaih Halilintar yang gagal berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 terus bergulir. Kabar ketidakikutsertaannya dalam cabang olahraga golf dikaitkan dengan masalah administrasi. Keputusan tersebut membuat anak dari keluarga Gen Halilintar ini merasa kecewa.

Saaih, yang seharusnya mewakili kontingen Banten dan Jawa Barat, tak hanya kehilangan kesempatan bertanding, tetapi juga gagal menjalankan tugas sebagai pembawa bendera. Rasa kecewa ini cukup mendalam, terutama karena Saaih Halilintar memiliki semangat besar untuk tampil di ajang PON sebagai bentuk kecintaannya kepada Indonesia.

Batalnya Saaih di PON 2024 karena terganjal masalah administrasi. Adik kandung Atta Halilintar ini disebut nggak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Ibunya, Lenggogeni Faruk, langsung memberikan klarifikasi terkait hal ini. Ia menegaskan bahwa kabar tersebut tidak benar, karena Saaih sudah lama memiliki NPWP sejak 2020, dan juga telah terdaftar di BPJS sejak 2018.

“Saaih sudah punya NPWP sejak 2020, dan BPJS sejak 2018. Jadi kalau dibilang terlambat administrasi, kami kaget. Satu keluarga syok, administrasi apa yang terlambat di-submit?" ungkap Lenggogeni Faruk.

Kontroversi ini menambah deretan drama yang dihadapi Saaih Halilintar dalam perjalanan kariernya. Meski demikian, dukungan dari keluarga dan para penggemar tetap mengalir deras. Lantas apa saja kontroversi yang pernah menerpa Saaih Halilintar? Yuk simak ulasannya, disadur brilio.net dari berbagai sumber, Kamis (12/9).

1. Melepaskan lovebird.

Kontroversi Saiih Halilintar © 2024 Instagram

foto: Instagram/@saaihalilintar

Beberapa waktu lalu Saaih Halilintar sempat dikecam oleh para pecinta burung, karena aksinya yang melepaskan lovebird. Di konten tersebut, Saaih terlihat membeli sejumlah burung Lovebird di penjual burung.

Bukannya dipelihara, Saaih justru melepaskan burung-burung tersebut ke alam liar. Berharap dapat pujian, Saaih lantas dikritik. Pasalnya, jenis burung Lovebird adalah burung peliharaan sehingga tidak cocok untuk hidup di alam liar.

2. Robek uang Rp100 ribu.

Pada 2018 lalu, Saaih pernah merobek uang kertas Rp100 ribu. Aksi ini lagi-lagi menuai problem di kalangan masyarakat. Pasalnya, merobek uang dengan sengaja bisa dikenakan hukuman penjara maksimal 5 tahun atau paling tidak denda maksimal Rp1 miliar yang termuat dalam Pasal 35 Undang-undang Nomor 7 Tahun 2011. Meski begitu, Saaih sempat memberikan pembelaan dengan menyebut uang tersebut uang palsu.

3. Pakai jam tangan KW.

Selain merobek uang, Saaih Halilintar pun pernah kedapatan mengenakan jam tangan Richard Mille palsu alias KW. Pada akun Instagram @writbusters mengungkapkan jam tangan yang dipakai Saaih ialah jam tangan KW.

4. Beli mobil mewah pakai uang koin Rp1.000.

Kontroversi Saiih Halilintar © 2024 Instagram

foto: Instagram/@saaihalilintar

Saaih Halilintar sempat mendapat kritik setelah membeli Toyota Alphard dengan membayar menggunakan uang koin pecahan Rp1.000. Tindakan ini dinilai menyusahkan karyawan dealer mobil, karena menghitung sejumlah besar koin menjadi tugas yang memakan waktu dan merepotkan, terutama untuk mobil dengan harga miliaran.

5. Curi foto dari TMZ.

Saaih Halilintar pernah terlibat kontroversi ketika menggunakan foto dari TMZ terkait kecelakaan helikopter yang menewaskan Kobe Bryant tanpa izin. Ia menambahkan watermark pada foto tersebut sebelum membagikannya di media sosial. Setelah menerima banyak kritik dari netizen, Saaih akhirnya memperbaiki unggahannya dengan menambahkan kredit foto untuk menghargai sumber aslinya.

6. Menjual buku dapat bonus video call.

Pada 2018, Saaih Halilintar menjual buku karya keluarga Gen Halilintar dengan harga Rp5,9 juta disertai bonus berupa video call dan voice call. Namun, banyak netizen menganggap harga tersebut terlalu mahal dan tidak sebanding dengan nilai bukunya.

7. Gagal ikut PON 2024 tak punya NPWP.

Saaih Halilintar gagal mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 di Aceh-Sumut karena disebut tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan BPJS. Meski begitu pihak keluarga menyatakan Saaih sudah memiliki NPWP sejak 2020 lalu rutin membayar pajak, begitu pula dengan BPJS.

Diketahui Saaih baru menyerahkan dokumen NPWP dan BPJS Kesehatan pada 1 Agustus 2024, padahal keputusan resmi terkait lima atlet golf dari Banten sudah ditutup pada hari yang sama dan tidak bisa diubah. Alhasil, Saaih tidak bisa mengikuti PON 2024.