1. Dita suka menari sejak sekolah dasar.

Perjalanan karier Dita Karang Instagram

foto: Instagram/@secretnumber.official

Saat itu Dita Karang live Instagram bersama Dian Sastrowardoyo, tentu banyak yang bertanya sejak kapan dan bagaimana keduanya bisa saling kenal. Dian menceritakan bahwa dirinya sudah mengenal Dita sejak Dita masih duduk di bangku sekolah dasar.

Pada tahun 2007, Dian sempat menginap beberapa minggu di rumah orangtua Dita yakni di Yogyakarta untuk keperluan syuting film. Selama itu pula, Dian mengenal Dita sebagai sosok anak perempuan yang sehari-harinya disibukkan dengan beragam les. Mulai dari les balet hingga tari Bali.

2. Tidak terpikirkan untuk jadi idol K-Pop.

Perjalanan karier Dita Karang Instagram

foto: Instagram/@secretnumber.official

Meski menari sudah menjadi aktivitas yang digelutinya sejak kecil, Dita mengaku tidak pernah sengaja bercita-cita menjadi idol K-Pop kala itu.

"Tapi aku nggak pernah kepikiran tujuanku adalah Kpop idol gitu, aku nggak pernah sebenarnya," aku Dita Karang dalam siaran Instagram live bersama Dian Sastro, Minggu (24/5/2020).

Saat kemudian ia duduk di bangku SMA, Dita merasa ia harus memilih menari dan tampil sebagai performer yang ia sukai menjadi sebuah pekerjaan ketika ia sudah besar nantinya.

3. Memutuskan untuk menjadi seorang performer sejak SMA.

Perjalanan karier Dita Karang Instagram

foto: Instagram/@secretnumber.official

Dekat dengan dunia tari membuat Dita sangat ingin menjadi seorang perfomer. Bahkan saat berkenalan dengan dunia Kpop, di masa SMP, Dita seringkali membuat video dance cover bersama teman-temannya. Tak jarang, ia mengikuti lomba dance cover untuk sekadar menyalurkan hobinya tersebut.

Semakin menyukai dunia tari, Dita memutuskan untuk menjadikan perfomer sebagai pekerjaannya setelah lulus nanti. Ia pun mendaftar ke American Musical and Dramatic Academy (AMDA College) di New York selepas lulus SMA.

Menurut beberapa kenalan Dita juga, saat SMA Dita termasuk murid yang terkenal pekerja keras agar dapat mencapai apa yang ia inginkan. Tak heran ya, melihat totalitasnya dalam berusaha membuat Dita menjadi idol Kpop seperti sekarang.

4. Orang tua ragu.

Perjalanan karier Dita Karang Instagram

foto: Instagram/@secretnumber.official

Menurut Dita, orang tuanya sempat merasa ragu ketika ia memutuskan ingin menjadi penampil. Orang tuanya juga merasa kurang tepat menjadikan penampil sebagai pekerjaan. Walau keluarga Dita pun menyadari bahwa bungsu dua bersaudara itu menikmati setiap kali tampil menari.

Karenanya, Dita mulai mencari beasiswa dan mendapatkannya, walaupun bukan beasiswa penuh. Dita melakukan hal tersebut sebagai upaya meyakinkan orangtuannya akan pilihan hidupnya. Dita mendapatkan beasiswa di AMDA College.

5. Anak penjual ubin (tegel kunci)

Perjalanan karier Dita Karang Instagram

foto: Instagram/@secretnumber.official

Orangtua Dita Karang adalah penjual ubin atau tegel kunci. Tegel kunci adalah ubin cap bermotif lawas yang dapat diaplikasikan pada lantai dan dinding. Fungsinya tidak hanya mempercantik hunian, ubin motif ini juga cocok digunakan untuk bangunan komersial.

Meski orang tuanya berjualan tegel kunci, tetapi Dita dapat menekuni dunia tari sampai ke Amerika Serikat. Kerja kerasnya dan sang orang tua membuahkan hasil yang luar biasa baik, perjuangan mereka perlu dicontoh nih, Sobri!

6. Berkali-kali gagal audisi

Perjalanan karier Dita Karang Instagram

foto: Instagram/@secretnumber.official

Setelah lulus dari AMDA College, Dita melanjutkan perjalanan karier sebagai dancer dengan mengikuti audisi di dunia musical theatre broadway NEw York. Berkali-kali perempuan Yogyakarta itu mengikuti audisi, tetapi berkali-kali pula ditolak.

Memang beberapa kali ia lolos audisi untuk peran-peran kecil. Namun, hal tersebut tidak membuatnya cepat puas. Lantaran masih memiliki minat di dunia K-Pop, sembari terus mengikuti audisi, Dita menddaftar kelas dance Kpop di New York. Kelas dance Kpop yang ia ikuti seringkali mengadakan audisi untuk menjadi trainee idol di Korea.

7. Pindah ke Korea Selatan dan masuk club dance 1 Million

Perjalanan karier Dita Karang Instagram

foto: Instagram/@secretnumber.official

Dita memutuskan untuk kembali ke Indonesia, kemudian selanjutnya ia pindah ke Korea Selatan dan bergabung dengan club dance 1 Million. Di club dance tersebut, kemampuan Dita berkembang pesat. Sambil terus berlatih, ia juga mengasah kemampuan berbabahasa Korea dengan ikut kursus dan menonton drama Korea.

Selagi ikut 1 Million, Dita juga mengikuti audisi di Vine Entertainment. Tak lama setelahnya, kabar bahagia menghampiri Dita. Ia diterima di Vine Entertinment, agensi serta manajemen yang menaunginya hingga saat ini ia menjadi anggota Secret Number. Ia pun menjalani training kurang lebih dua tahun di manajemen tersebut.

8. Berhasil debut setelah dua tahun training

Perjalanan karier Dita Karang Instagram

foto: Instagram/@secretnumber.official

Dita Karang berhasil debut bersama member Secret Number dengan merilis single "Who Dis?". Meski baru enam jam diluncurkan, musik video mereka berhasil menduduki periingkat nomor 2 di YouTube K-Pop World.

Perjuangan dan ketekunan Dita dalam mencapai impian membawanya untuk menduduki kesuksesan. Keteguhan hati Dita membiatnya selalu percaya dengan yang namanya proses. Oleh karena itu, Dita terus berusaha melakukan yang terbaik dalam setiap langkahnya.

9. Comebacknya selalu ditunggu

Perjalanan karier Dita Karang Instagram

foto: Instagram/@secretnumber.official

Setelah menjadi idol Kpop, nama Dita Karang semakin tinggi. Comeback girlgroupnya pun selalu dinantikan oleh para penggemar. Tak hanya membanggakan Indonesia karena menjadi perempuan pertama tanah air yang masuk ke industri Korea, Dita Karang juga rupanya orang yang ramah serta santun. Sangat mencerminkan sebagai masyarakat Indonesia. Ditambah dengan bakatnya yang sudah tidak diragukan lagi, tak heran jika Dita jadi idola banyak orang.

Secret Number baru saja comeback dengan lagunya berjudul "Tap". Gaya khas mereka yang kece dan swag ini menjadi daya tarik tersendiri. Apapun itu, semoga sukses selalu untuk Dita Karang dan Secret Number.

Penulis: mg/Ricka Milla Suatin