Brilio.net - Menjadi seorang selebriti, Soimah bisa dikatakan sebagai artis multitalenta. Nggak hanya bernyanyi, wanita yang memiliki nama lengkap Soimah Pancawati ini juga melebarkan sayapnya di dunia akting dan presenter.

Kepiawaian tersebut seakan membuktikan jika kemampuan Soimah tak diragukan lagi. Tak heran bila kini namanya disebut-sebut menjadi pesinden terkaya di Indonesia.

Meski begitu, kini Soimah sudah jarang terlihat tampil di televisi. Sang pesinden diketahui sekarang lebih sering berkegiatan di Yogyakarta.

Soimah rehat dari layar kaca © berbagai sumber

YouTube/Rans Entertainment

Dalam kesempatan berbincang dengan Raffi Ahmad di kanal YouTube RANS Entertainment, Soimah mengaku job di televisi sudah tidak seramai dulu. Hal inilah yang membuat dirinya memutuskan untuk rehat dari dunia hiburan.

"Tapi ke mana aja So? Kita tahu lah sama-sama, kan Soimah banyak di Indosiar, acara dangdut ini kan lagi istirahat," tanya Raffi dikutip brilio.net dari YouTube RANS Entertainment, Senin (02/9).

"Lagi anyep, nggak, lagi istirahat," jawab Soimah.

Diketahui, Soimah telah rehat dari dunia hiburan selama lebih dari 6 bulan, terhitung sejak Januari 2024. Selama rehat, istri Herwan Prandoko mengaku memilih untuk mengisi waktu luangnya dengan bercocok tanam di kebun rumahnya.

"Bertanam di kebun, terus kebetulan juga banyak teman-teman yang datang di joglo," ungkap Soimah.

Soimah rehat dari layar kaca © berbagai sumber

YouTube/ShowImah

Rehatnya dari dunia entertainment, ada hikmahnya tersediri bagi artis berusia 43 tahun ini. Pasalnya, Soimah menyebut dirinya jadi punya waktu untuk mendampingi keseharian anak-anaknya di rumah.

"Aku dulu waktu benar-benar masih padat jadwalnya, aku sering merasa dosa sama anak-anakku karena nggak bisa dampingin tiap hari, nggak bisa ngantar sekolah, apa segala macam," bebernya.

Soimah rehat dari layar kaca © berbagai sumber

Instagram/@showimah

Namun, ada alasan lain yang lebih dalam di balik keputusan Soimah untuk mengambil jeda dari dunia pertelevisian. Soimah mengungkapkan sisi gelap dari industri yang selama ini digelutinya. Dunia pertelevisian Indonesia, menurutnya, dipenuhi dengan persaingan tak sehat yang kerap kali berujung pada saling menjatuhkan antar sesama artis.

"Industri TV itu memang kejam, banyak versinya. Salah satunya adalah tikung-menikung, saling tusuk dari belakang," ujar Soimah.

Soimah memberikan contoh yang nyata mengenai bagaimana jadwal syuting dan momen tampil di atas panggung sering kali menjadi arena 'perang' di mana siapa yang tidak cepat, dia yang akan tersingkir.

"Cepet-cepetan, siapa yang nggak bisa ngomong atau nggak cepat, ya dia yang akan 'mati' kariernya," tambahnya.

Pengalaman pahit ini juga pernah dirasakannya saat ia ditegur untuk menghilangkan aksen Jawa yang menjadi ciri khasnya. Namun, Soimah memilih untuk tetap mempertahankan identitasnya, bahkan jika itu berarti ia harus kehilangan kesempatan tampil di layar kaca.

Dengan segala pengalaman pahit dan manis yang telah ia lalui, rehat dari dunia hiburan memberikan Soimah kesempatan untuk merenung dan menemukan kebahagiaan sederhana di tengah keluarganya.