Brilio.net - Nggak dipungkiri masyarakat sudah melek digital. Sarana informasi bisa didapatkan dari mana saja, terutama melalui internet. Setiap orang bisa mendapatkan banyak ilmu hanya dengan berselancar di dunia maya. Salah satunya terlihat dari platform YouTube.
Berkembangnya YouTube memudahkan seseorang untuk melalukan berbagai aktivitas. Mulai dari menceritakan pengalaman sehari-hari hingga mengembangkan bakat yang dimiliki. Menteri Pariwisata Arief Yahya melihat YouTube memiliki peran besar dalam memajukan promosi wisata di Indonesia. Oleh sebab itu, ia mengajak seluruh anak muda khususnya generasi milenial untuk ikut berperan dalam mempromosikan pariwisata Indonesia melalui media sosial. Hal itu disampaikan Menteri Pariwisata saat menerima kunjungan artis Raffi Ahmad dan Nagita Slavina di Gedung Sapta Pesona Jakarta, Senin (8/4). Menteri Pariwisata (Menpar) pun sempat ngevlog bareng pasangan selebritis itu.
Menpar Arief Yahya mengatakan, di era digital seperti sekarang, hampir semua generasi millenial memiliki akun media sosial, baik Facebook, Twitter maupun Instagram. Melalui media sosial tersebut, anak-anak muda bisa membuat langkah sederhana bersama-sama, namun dapat berimbas besar pada perkembangan pariwisata Indonesia.
“Saya mengajak anak muda untuk melakukan hal-hal positif di media sosial dan menghindari penyebaran konten-konten yang bersifat negatif. Dengan memposting foto atau video tentang destinasi wisata di daerah masing-masing, artinya sudah ikut mempromosikan aset pariwisata yang ada ke masyarakat luas. Sebab, postingan tersebut dapat diakses di seluruh dunia,” ujarnya dalam siaran pers yang brilio.net terima, Sabtu (13/4).
Diakui Menpar Arief, saat ini semua serba digital, hingga muncul istilah Tourism 4.0. Ini adalah pariwisata untuk milenial (millennial tourism) yang memang seluruh aspek hidupnya sudah tergantung pada digital. Intinya, milenial menuntut adanya digital experience dari setiap titik di dalam consumer journey mereka.
Traveller journey ala milenial (sebut saja Traveller Journey 4.0) dalam berwisata mulai dari inspirasi (mendapat ide berlibur), melakukan riset dan perencanaan liburan, mem-booking pesawat dan hotel, berada di airport, sampai di destinasi dan menikmatinya, hingga setelah liburan selesai.
"Karena itu, kita harus membangun ekosistem pariwisata di mana digital experience harus hadir di setiap titik dalam traveller journey. Untuk mewujudkannya, kita akan membangun platform dan infrastruktur teknologi 4.0. Namun, inisiatif ini membutuhkan biaya yang amat besar dan perencanaan jangka panjang yang matang. Kita akan melakukannya secara bertahap," ungkapnya.
Lebih jauh Menpar Arief Yahya mengatakan, untuk mewujudkan Tourism 4.0, tidak dimulai dengan membangun infrastruktur teknologinya. Sebab, investasinya mahal dan bersifat jangka panjang. Yang harus diutamakan justru membangun dari SDM.
"Kita fokuskan dulu pada upaya membangun SDM 4.0. Mulai dari mapping dan pengembangan kompetensi digital 4.0. Yaitu mengembangkan digital talent 4.0 di seluruh ekosistem industri pariwisata, digital literacy 4.0 untuk masyarakat luas dan pelaku UKM, link & match 4.0 di industri pariwisata, hingga menumbuhkan startup 4.0 di industri pariwisata," bebernya.
Di lain pihak, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina tampak antusias mendengarkan paparan Menpar Arief. Keduanya juga tak sungkan menanyakan banyak hal, terutama tentang pariwisata Indonesia, branding Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia, termasuk peran teknologi digital dalam pariwisata Indonesia.
“Terimakasih, Pak Menteri Arief Yahya, telah bercerita banyak hal termasuk suka duka menjadi Menteri Pariwisata. Maju terus Pesona Indonesia dan Wonderful Indonesia,” ucap Raffi Ahmad diamini sang istri, Nagita Slavina.
Recommended By Editor
- 20 Penampakan rumah mewah 'Crazy Rich Pondok Indah', bergaya Turki
- 5 Seleb ini punya subscribers YouTube lebih dari 1 juta
- 10 Meme lucu Raffi Ahmad-Nagita Slavina ini bikin cekikikan
- 10 Potret kamar Nagita & Raffi, koleksi barangnya bikin melongo
- 7 Fakta menarik film Rumput Tetangga, melibatkan seleb papan atas