Brilio.net - Kebahagiaan masih dirasakan oleh pedangdut D'Academy 4, Putri Isnari. Seperti diketahui, perempuan asal Balikpapan ini baru saja dipinang pria bernama Abdul Aziz. Bukan orang sembarangan, suami pedangdut berusia 20 tahun itu merupakan putri salah satu bos tambang kaya raya di Kalimantan.
Pernikahannya ini cukup menyita perhatian publik, salah satu karena jumlah uang panai senilai Rp 2 M yang derikan Abdul Aziz untuk Putri Isnari. Angka fantastis tersebut langsung jadi perbincangan hangat publik. Tak ingin menimbulkan kesalahpahaman, pedangdut asal Balikpapan ini menjelaskan apa yang dimaksud dengan uang panai ketika hadir jadi bintang tamu di Pagi Pagi Ambyar.
"Uang panai itu sebuah penghargaan untuk mempelai perempuan dari laki-laki. Kayak semacam kita nih kayak dibeli, kayak diberikan dari pihak perempuan dan pihak laki-laki membeli," beber Putri Isnari dikutip brilio.net dari YouTube/Trans TV Official (Pagi Pagi Ambyar), Kamis (16/5).
Putri menambahkan, walaupun ia diberi kesempatan buat menentukan jumlah uang panai, namun pihaknya tetap tidak memaksakan.
foto: Instagram/@da4_putri03
"Dari pihak keluarga yang meminta. Misalnya keluarga tanya Putri maunya berapa? Tetapi tidak memaksakan. Kalau disanggupi boleh, kalau tidak juga tidak dipaksakan," sambungnya.
Recommended By Editor
- 7 Ide menu makan siang ala rumahan, lezat, tidak bikin bosan dan mudah dibuat
- Disebut toko emas berjalan setelah dipersunting anak konglomerat, Putri Isnari sebut tradisi keluarga
- 9 Resep makanan tradisional Indonesia, enak, sederhana, dan mudah dibuat di rumah
- Bukan tak mau menikah, begini alasan mengharukan Jeremy Teti betah melajang di usia 50 tahun
- 10 Resep masakan Jepang yang enak dan mudah dibuat di rumah
- Betrand Peto terus-terusan difitnah punya hubungan terlarang, Sarwendah ungkap kondisi pilu sang anak
- Penampilannya jadi bridesmaid Mahalini dipuji Iriana Jokowi, 11 potret Aaliyah Massaid tampil bareface
- 5 Perubahan hidup Sandra Dewi sebagai seleb usai suami jadi tersangka pencucian uang, tak pamer harta