Brilio.net - Menjadi artis tentu bukan pekerjaan yang mudah. Perlu kerja keras untuk menjadi sosok yang sukses. Bahkan tak sedikit dari mereka yang harus memulai karier di dunia hiburan dari bawah. Seperti sosok bocah polos satu ini.

Saat masih kecil, ia selalu hidup pas-pasan hingga harus membantu orang tua bekerja. Bahkan, ia harus bangun jam 3 dini hari untuk membantu sang ibu berjualan ikan di pasar. Hidupnya memang keras dan penuh kedisiplinan sejak kecil.

Tak hanya sebagai pedagang ikan, bocah itu juga pernah bekerja sebagai pembawa es balok. Ia bekerja dari sore hingga menjelang subuh. Bahkan ia pernah menggendong es sejauh 200 meter guna menambah pundi-pundi uang miliknya.

Dulu dagang ikan di pasar kini hunian bak kraton © berbagai sumber

foto: Instagram/@showimah

Ya, sosok bocah tersebut adalah Soimah. Tanpa mengeluh, keseharian itu Soimah lakoni tiap hari sampai membuat tangan kecilnya saat itu menjadi kasar.

“Pokoknya pekerjaan yang membuat tangan kasarlah dari SD sampai SMP,” tuturnya dalam live di Instagram @arcana.putu, dikutip brilio.net pada Kamis (15/2).

 

 

Pada sebuah foto yang diunggahnya, tampak Soimah kecil dengan sepatu kotor dan kaus kaki lecek. Wanita kelahiran Pati itu mengatakan bahwa dirinya selalu bau ikan. Sementara tangannya selalu menggenggam akibat merasa malu, karena telapak tangannya berwarna merah kehitaman akibat setiap hari memanggang ikan.

Dulu dagang ikan di pasar kini hunian bak kraton © berbagai sumber

foto: Instagram/@showimah

Sembari membantu orang tua berjualan ikan, Soimah menyadari ketertarikannya dengan dunia seni. Berangkat dari saran tantenya, MM Ngatini yang adalah istri pemilik padepokan tari Bagong Kussudiardjo di Yogyakarta, Soimah semakin dekat dengan komunitas seni.

Ia pun melanjutkan pendidikan di SMKI (Sekolah Menengah Karawitan Indonesia) jurusan karawitan. Kemampuan vokal Soimah menjadi alasan dia sering memenangkan lomba kesenian seperti Juara 1 lomba nyanyi Bintang Karaoke Dangdut se Jateng-DIY, Juara 1 Bintang Televisi dan juga Juara Dara Ayu.

Dulu dagang ikan di pasar kini hunian bak kraton © berbagai sumber

foto: Instagram/@showimah

Karier Soimah semakin menanjak setelah bergabung dengan Jogja Hip Hop Foundation. Bahkan, ia pernah ikut tur dunia untuk pertama kalinya bersama komunitas seni tersebut yang diselenggarakan pada 14 Mei 2011. Selain bernyanyi, dia juga pandai melawak.

Tak heran, Soimah dibuatkan program sendiri bertajuk Show Imah yang membuat namanya kian populer. Banyak acara berformat variety show yang juga melibatkan dirinya, baik sebagai komedian atau dewan juri. Berjuang menapaki dunia hiburan dari nol, kini artis berusia 43 tahun itu berhasil meraih kesuksesannya meskipun melewati aral melintang yang tak mudah.

Dulu dagang ikan di pasar kini hunian bak kraton © berbagai sumber

foto: Instagram/@showimah

Alhasil kini Soimah disebut jadi artis papan atas hingga digadang-gadang mendapatkan honor fantastis hanya dalam sekali tampil dalam acara off air di televisi. Tarif Soimah ini terungkap setelah Marshel Widianto meminta juri D'Academy ini bernyanyi di acara nikahannya. Dia menyebut tarifnya mencapai ratusan juta rupiah.

Dulu dagang ikan di pasar kini hunian bak kraton © berbagai sumber

foto: YouTube/deHakims

"Mau tahu harga saya off air? Rp 300 juta. Pasti kalian nganggepnya bercanda yah?" celetuk Soimah.

Jadi pesinden tajir, tak heran bila Soimah rupanya memiliki rumah mewah di kota Yogyakarta. Konsep rumah Soimah yang dihiasi adat Jawa makin menonjol dengan perabotan klasik. Bahkan, pendopo di rumahnya mirip seperti Keraton Yogyakarta. Bangunan pendopo terlihat megah dengan tiang-tiang penyangga dari kayu jati. Di langit-langit terdapat ukiran kayu yang disebut dengan nama Dodo Besi.