Baru-baru ini, perhatian publik kembali tertuju pada Nagita Slavina.Ibu tiga anak ini mendampingi suaminya, Raffi Ahmad, untuk melihat wajah baru Terminal 3 Bandara Soekarno Hattamenjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 bersama Menteri BUMN, Erick Thohir.

Dalam foto-foto yang diunggah di akun Instagram Raffi Ahmaddan Nagita pada Minggu (22/12), banyak warganet yang memberikan kritik di kolom komentar. Mereka menyebut penampilan Nagita yang berusia 36 tahun sebagai 'salah kostum' atau saltum. Banyak yang berpendapat bahwa pilihan busananya tidak sepadan dengan penampilan Raffi.

Raffi terlihat rapi dengan kemeja batik biru dan celana panjang krem, sedangkan Nagita memilih overall jeans dari Miu Miu yang harganya mencapai 15,5 ribu real Brasil (sekitar Rp43,6 juta), dipadukan dengan kaus putih dan sandal serasi. Ia juga membawa tas hot pink yang tampaknya rilisan Chanel, dengan harga sekitar Rp76,4 juta di situs penjualan kembali seperti Tinkerlust.

Salah satu warganet menulis, "Masa suaminya pakai kemeja batik, istri pakai jeans, terlalu santai alias saltum." Pengguna lain menambahkan, "Maaf banget mbak Nagita. Kenapa bajunya begitu ya? Kurang elok buat mendampingi sekelas menteri?". Beberapa warganet lain juga menyarankan agar Nagita mengenakan kemeja atau kebaya agar lebih serasi.

Raffi kemudian menjelaskan melalui unggahannya bahwa beautifikasi Bandara Soekarno Hatta telah rampung, sejalan dengan arahan Presiden @prabowo melalui @kementerianbumn untuk memajukan sektor pariwisata nasional. Ia juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada semua yang terlibat dalam proyek ini, termasuk Nagita yang turut hadir mendampinginya.

Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta kini mengusung konsep kebudayaan Indonesia yang dipadukan dengan teknologi. Area check-in dilengkapi dengan tanaman hijau dan pencahayaan yang menyegarkan. Dinding di area pengambilan bagasi juga dihiasi taman vertikal, dan terdapat LED besar yang menampilkan video alam dan budaya Indonesia.

Transformasi ini merupakan bagian dari program transformasi kebandarudaraan yang dilakukan InJourney, dengan harapan dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat, terutama saat peak season. Direktur Utama InJourney, Maya Watono, menyatakan bahwa transformasi ini penting untuk meningkatkan pengalaman penumpang di bandara.