Brilio.net - Di zaman yang serba canggih dan semua orang mudah terkoneksi ini rupanya tidak membuat Giring Ganesha, vokalis Nidji, mudah berkomunikasi dengan teman-temannya yang ada di Jerman dan Korea Selatan. Eits, jangan salah sangka dulu, sulitnya Giring menghubungi mereka bukan karena jaringan di dua negara maju tersebut lemot, namun karena mereka memang tidak selalu pegang HP.

Giring bercerita di sejumlah negara maju, orang-orangnya sangat disiplin menggunakan HP. Mereka tidak akan sibuk main gadget jika sedang bekerja. Akibatnya, mereka pun tidak mudah dihubungi. Apa yang mereka lakukan merupakan salah satu bentuk tanggung jawab yang harus dimiliki di tengah kemajuan dunia teknologi yang saat ini.

Karena mereka berkonsentrasi kerja dan tidak sibuk main Facebook dan WhatsApp (WA), kualitas kerja mereka pun bagus. Sebuah kerja walau pun waktunya singkat, namun konsentrasi dan sungguh-sungguh akan memberikan hasil yang besar.

"Kalau siang-siang mereka saya telepon, mereka tidak akan jawab. Kalau jawab, mereka akan bisik-bisik dan mengatakan jika mereka sedang bekerja dan tidak bisa mengangkat telepon. Mereka fokus. Selama kerja, walau waktunya sedikit, mereka tidak boleh main Facebook, WA dan lainnya. Hasilnya adalah, dengan kerja yang sedikit hasil bisa maksimal. Kalau kita, kerjanya lama, namun banyak mainnya, akhirnya harus pulang malam, begadang," kata Giring kepada brilio.net, beberapa waktu lalu.

Menurut Giring, kemajuan teknologi sebenarnya juga berdampak besar pada generasi milenial di Indonesia. Dia bahkan menyebut, jika generasi milenial di Indonesia adalah generasi kreatif yang suka memilih caranya sendiri serta menghasilkan lapangan kerja yang banyak. Suka jadi wiraswasta, teknopreneur dan independen.

Jadi ketika dia punya karyawan dari generasi milenial, maka dia merasa harus mengerti bagaimana menghadapi dan memperlakukan mereka sesuai dengan minat yang dimiliki.

"Mereka bukan generasi instan. Mereka terus belajar dengan terus berkarya seperti terus upload video. Saat melihat video mereka belajar kenapa sebuah video banyak di-share dan di-like sementara yang lain tidak. Akhirnya mereka bisa menciptakan dan mengetahui sebuah pola, kebiasaan, dan tren," ujar Giring.

Guna mendapatkan hasil maksimal, maka penggunaan teknologi itu pun harus bertanggungjawab. Misalnya adalah dengan menggunakannya pada waktu-waktu tertentu dan tidak malah membuatnya memberikan dampak negatif yang berupa penurunan kinerja.

Memperlakukan teknologi harus bertanggung jawab. Misalnya, kalau lagi kumpul sama keluarga, HP harus ditinggalkan. Begitu juga kalau lagi kerja.