Brilio.net - Kontroversi Miftah Maulana Habiburrahman atau akrab disapa Gus Miftah yang mengolok penjual es teh dalam sebuah kajian di Magelang masih terus diperbincangkan. Meski sudah menyampaikan permintaan maaf, polemik atas ucapannya justru semakin memanas.
Desakan agar Gus Miftah dicopot dari jabatan sebagai utusan khusus presiden pun semakin keras terdengar. Warganet menganggap tindakan tersebut tidak mencerminkan sikap seorang tokoh agama yang seharusnya menjaga tutur kata.
Sementara itu, jejak digital dirinya mulai bermunculan, memperlihatkan sikap aslinya. Publik merasa bahwa candaan yang dilakukannya dalam setiap kajian melampaui batas dan tidak menghormati audiens.
Berikut ini sikap Gus Miftah saat mengisi kajian yang menuai banyak kritikan dari publik, dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Jumat (6/12).
1. Hina pendakwah lain.
foto: Instagram/@gusmiftah
Tepat pada 2022 lalu, Gus Miftah sempat menggelar pagelaran wayang di kediamannya. Acara tersebut digelar di Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Yogyakarta, yang dipimpin olehnya.
Sayangnya, ada kegaduhan yang terjadi dalam pagelaran tersebut dengan tudingan penghinaan terhadap Ustaz Khalid Basalamah. Alhasil, Gus Miftah berakhir meminta maaf.
2. Sebut PKS sebagai Partai Wahabi.
foto: Instagram/@gusmiftah
Pada Januari 2024, Gus Miftah menciptakan polemik baru dengan menyebut Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai partai yang identik dengan kaum Wahabi. Dalam ceramahnya di Lampung, Miftah mengungkapkan rasa ketidakpercayaannya terhadap kerja sama antara Nahdlatul Ulama (NU) dengan PKS. Pernyataannya ini mendapatkan reaksi keras dari kader PKS dan para pendukungnya merasa tersinggung dengan tuduhan dan pernyataan Miftah.
3. Menoyor kepala istri.
foto: X/@AirinDatangLagi
Aksi yang dilakukan Gus Miftah ini juga terjadi pada 2024. Saat sedang berceramah di depan publik, Gus Miftah kedapatan menoyor kepala istri.
Ketika itu ia berdalih candaan. Namun dari video yang beredar, Gus Miftah berulang kali menoyor dan menggoyang-goyangkan kepala sang istri hingga nyaris terjatuh.
"Apa yang kami lakukan itu sebenarnya adalah bahasa candaan dan bahasa tubuh yang menunjukkan kasih sayang," kata Gus Miftah.
4. Lempar makanan ke jemaah.
foto: X/@MayaA62580468
Dari unggahan yang beredar, tampak seorang pedagang mulanya menghampiri panggung dalam rangka memenuhi panggilan pihak panitia. Setelah transaksi jual beli selesai dengan pihak panitia, Gus Miftah mendadak membagikan makanan ringan yang dibelinya kepada para peserta kajian.
Alih-alih dibagikan dengan cara dioper, suami Ning Astuti tersebut memilih untuk membagikan makanan kepada peserta kajian dengan cara dilempar.
5. Hina profesi dokter.
foto: X/@opposite6892
Pria kelahiran Lampung itu terlihat menyebut kata ‘gobl*k’ pada profesi dokter. Meskipun konteksnya diyakini sebagai candaan, namun ceramah Gus Miftah itu membuat geram netizen di media sosial.
“Dokter itu gobl*k,” ujarnya.
Tidak hanya sekali menyebut kata kasar tersebut, pendiri Pondok Pesantren Ora Aji itu kembali menekankan lagi kata kasar itu hingga terdengar sangat tidak pantas untuk disampaikan seorang penceramah di depan para jemaahnya.
“Setiap orang datang ditanya, kan gobl*k,” tambahnya.
Bukannya menyadari ucapannya yang keliru, pendakwah itu justru menambahkan kata gobl*k lainnya yang kini ditujukan untuk umat Islam.
“Saya bilang seperti itu dokternya marah sama saya. Yang gobl*k itu umat Islam Gus, jelas orang Islam itu gobl*k, kenapa yang kentut bok*ngnya, wudhu yang dicuci mukanya. Kan gobl*k,” tandasnya.
6. Hina seniman Yati Pesek.
foto: X/@Anak__Ogi
Sebuah video lawas yang menampilkan pertunjukan wayang kulit bersama dalang Ki Warseno Slank menampilkan segmen lawak. Miftah Maulana tampil bersama seniman sekaligus komedian senior Yati Pesek.
Tak ada salahnya kolaborasi lintas generasi ini. Namun “candaan” yang dilontarkan Miftah Maulana tampaknya bikin Yati Pesek kurang nyaman.
"Saya itu bersyukur Bude Yati ini jelek dan milih jadi sinden, kalau cantik jadi lont*," ujar Gus Miftah sembari tertawa.
7. Tak suka diajak salaman.
foto: X/@mazzini_gsp
Selain kedapatan menghina pedagang es teh, dalam acara pengajian yang digelar di Magelang itu rupanya ada sikap Gus Miftah yang dianggap tak pantas. Diketahui, saat itu ada jemaah yang merupakan bagian dari panitia tengah menyajikan kopi kepada Gus Miftah. Setelah itu, jemaah tersebut langsung menyodorkan tangannya untuk bisa bersalaman dengan Miftah.
Namun, rasa hormat jemaah yang memberikan salam ini justru mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari sang pendakwah. Miftah terlihat langsung meminta pasir usai bersalaman dengan jemaah tersebut.
Seperti diketahui, pasir dijadikan salah satu media orang muslim untuk menyucikan diri usai terkena najis besar. Najis besar yang dimaksud tidak lain berasal dari hewan-hewan haram seperti anjing dan babi.
Recommended By Editor
- Perdana Menteri Malaysia komentari aksi Gus Miftah merendahkan pedagang es teh, singgung soal akhlak
- Tekanan Gus Miftah dicopot dari jabatan utusan khusus makin gencar, petisi tembus 250ribu tanda tangan
- Gus Miftah ngaku cuma bercanda ke penjual es teh, bagaimana kalimat guyonan bisa jadi petaka?
- Borong es teh saat konser, sikap 2 penyanyi ini dibanding-bandingkan dengan Gus Miftah
- Dapat banyak tawaran umrah usai viral, Sonhaji pedagang es teh lebih pilih berangkat bareng Gus Miftah
- 7 Kronologi Gus Miftah hina penjual es teh berujung 7 petisi copot dari jabatan Utusan Khusus Presiden