Brilio.net - Baru-baru ini kabar mengenai terbakarnya mobil Lamborghini milik artis ternama Raffi Ahmad menarik perhatian publik. Mobil mewah tersebut terbakar di Sentul City, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (19/10/) sore. Dilansir Brilio.net dari Liputan6, menurut polisi, terbakarnya supercar itu dikarenakan mesin yang overheat.
Jika dilihat, kejadian Lamborghini overheat bukan kali ini saja terjadi di Indonesia. Pada akhir 2013 silam, sebuah Lamborghini mogok dan mengepulkan asap sehingga membuat macet jalan di depan DPR.
Pada tahun 2019, seperti yang diunggah Instagram @mobilgue yang menunjukkan sebuah Lamborghini sedang mengeluarkan asap putih dengan cairan hijau radiator tercecer di jalan.
Menurut pantauan Liputan6, yan dilansir Brilio.net pada Minggu (20/10), kejadian Lamborghini overheat diawali dengan kondisi jalan yang tidak 'normal' untuk sebuah supercar. Pasalnya kemacetan atau arus lalu lintas lambat dengan suhu tinggi memang tidak cocok dengan supercar.
Robert Hodges, Pakar Teknis Keselamatan Jalan dari Inggris seperti dilansir thenational.ae menyebutkan, "Setiap pemilik supercar harus benar-benar menyadari bahwa musim panas di wilayahnya dapat menghadirkan masalah nyata."
Hodges juga menyebutkan sejumlah supercar tidak memiliki spesifikasi yang cocok untuk daerah yang bersuhu tinggi. "Sejumlah pemilik membeli supercar dari grey market yang berujung pada masalah overheat."
Ia pun menyarankan bagi mereka yang memiliki Lamborghini, agar memperhatikan sejumlah spesifikasi teknis mobilnya. Setidaknya pelumas dan cairan pendingin harus benar-benar sesuai dengan kondisi iklim mobil itu berada.
Kasus yang terjadi pada Lamborghini Aventador milik Raffi Ahmad, sebenarnya sempat terjadi pula di Uni Emirat Arab. Seperti yang diketahui negara tersebut memiliki temperatur udara yang relatif tinggi.
Dilansir dari Liputan6 yang mencatat dari thenational.ae, ada tiga kondisi yang membuat Lamborghini terbakar. Pertama karena overfuelling. Pemilik atau petugas SPBU mengisi bahan bakar terlalu banyak. Mobil terbakar karena BBM tumpah atau uap BBM yang langsung tersulut panasnya mesin.
Berikutnya karena overheating. Sistem pendinginan mobil tidak dapat mengontrol dan menahan panas mesin. Terakhir karena overrev, RPM mesin terlalu tinggi sehingga membuat panas berlebih.
"Banyak supercar yang sering dikendarai dengan sangat keras dan pada putaran tinggi dan pengemudinya memperbesar pompa bensin sehingga mesin mereka sangat panas. Dalam beberapa kasus manifold saluran keluarnya dapat menyala merah karena panas," Robert Hodges, Pakar Teknis Keselamatan Jalan asal Inggris.
Hodges menyarankan, agar Lamborghini tidak mengalami masalah yang cukup fatal, ada baiknya si pemilik memperlakukan secara khusus supercar miliknya itu.
“Berkendara selama beberapa mil terakhir dengan kecepatan yang lebih lambat, lebih lembut untuk membuat sistem pendingin mobil dan ruang mesin sedikit lebih dingin sebelum berhenti."
Recommended By Editor
- Kronologi terbakarnya mobil Lamborghini yang diduga milik Raffi Ahmad
- Momen hangat 12 aktor Hollywood lagi main sama cucunya
- Detik-detik Lamborghini ngebut hingga celaka di tol Solo-Ngawi
- 15 Foto di balik proses pembuatan mobil Lamborghini, pantesan mahal
- Saking sayangnya, kakek ini buatkan 'Lamborghini' untuk cucunya