Azizah Salsha, yang dikenal sebagai seorang publik figur, kini tengah menghadapi situasi yang cukup rumit. Melalui kuasa hukumnya, Ega Marthadinata, ia menanggapi pernyataan Jessica Felicia, yang mengklaim bahwa kliennya terlibat dalam perselingkuhan. Ega menegaskan bahwa mereka tetap berpegang pada laporan yang telah diajukan ke Bareskrim Polri mengenai dugaan pencemaran nama baik.
Jessica Felicia, seorang konten kreator, sebelumnya telah memenuhi panggilan dari Bareskrim Polri untuk memberikan klarifikasi terkait laporan yang diajukan oleh Azizah. Dalam proses tersebut, penyidik mengajukan lebih dari 20 pertanyaan kepada Jessica seputar kasus ini.
Dalam kesempatan tersebut, Jessica mengklaim bahwa dugaan perselingkuhan yang melibatkan istri Pratama Arhan adalah benar. Ia bahkan menyatakan bahwa telah menyerahkan bukti-bukti terkait dugaan tersebut kepada pihak kepolisian.
"Menanggapi apa yang dia sampaikan, kita akan kembali pada laporan yang kita ajukan, terutama mengenai konten yang dimuat oleh akun-akun tertentu. Kami menganggap ini sebagai pencemaran nama baik dan berita bohong yang merugikan klien kami," ujar Ega Marthadinata dalam konferensi pers virtual pada Rabu (18/9/2024).
Menurut Ega, Jessica memiliki hak untuk memberikan klarifikasi kepada pihak berwajib, namun ia juga harus dapat membuktikan tudingannya. "Terkait yang disampaikan oleh terlapor, tentunya itu haknya untuk menjawab dan membuktikan kepada penyidik apakah pernyataan tersebut benar atau tidak," tambahnya.
Saat ini, pihak Azizah masih menunggu proses yang dilakukan oleh polisi. Ega menjelaskan bahwa polisi masih memanggil beberapa pihak yang diduga terlibat dalam akun-akun yang dilaporkan.
"Jessica menyatakan tidak mengenal Azizah dan tidak tahu siapa yang menjadi sumber informasi untuk kontennya. Namun, dia mengklaim memiliki bukti, yang cukup membingungkan. Penyidik yang akan menentukan kebenarannya," jelas Ega.
Lebih lanjut, Ega mengungkapkan bahwa total ada 12 akun yang dilaporkan terkait dugaan pencemaran nama baik. Beberapa pemilik akun tersebut sudah dimintai klarifikasi oleh polisi sejak dua minggu lalu. "Ada hampir 12 akun yang kita temukan, dan beberapa pemiliknya sudah dipanggil oleh Bareskrim Polri," tutup Ega.