Dalam perkembangan terbaru kasus dugaan pencabulan anak di bawah umur dan aborsi yang dilaporkan oleh Nikita Mirzani, pengacara Vadel Badjideh, Razman Arif Nasution, menyampaikan pernyataan yang cukup mengejutkan. Ia merasa tidak terima dengan keputusan penyidik yang menaikkan status kasus ini ke level penyidikan, padahal kliennya baru sekali dimintai klarifikasi.

Korban dalam kasus ini adalah Laura Meizani, yang lebih dikenal dengan nama Lolly. Dalam pernyataannya, Razman mengungkapkan keheranannya mengapa kasus ini bisa naik ke penyidikan begitu cepat. Ia bahkan membawa nama Presiden Prabowo Subianto untuk menyoroti penegakan hukum di Indonesia, terutama setelah pergantian presiden yang baru saja terjadi.

"Ingat pidato Bapak Prabowo Subianto ketika beliau dilantik? Dia menegaskan bahwa semua orang sama di mata hukum. Kita harus memperbaiki negara ini dan menghindari kebocoran, korupsi, kolusi, nepotisme, serta kriminalisasi," ujarnya, dikutip brilio.net dari liputan6.com pada Minggu (27/10).

Razman juga mengungkit pembekalan yang diberikan kepada para Menteri dan pejabat di Akademi Militer Magelang, di mana mereka diingatkan bahwa tidak ada yang kebal hukum. Ia mempertanyakan mengapa setelah hanya satu kali pemeriksaan, kasus ini langsung naik ke penyidikan.

Dalam rapat yang diadakan dengan keluarga Vadel, Razman mengungkapkan bahwa mereka akan mengambil sikap terhadap penyidik melalui saluran hukum yang ada. Ia juga menyoroti perkembangan pemeriksaan terhadap dokter yang diduga terlibat dalam proses aborsi, menyebutkan bahwa kasus Lolly adalah ujian bagi penegakan hukum di Indonesia.

Lebih lanjut, Razman menyinggung soal Nikita Mirzani yang diduga "mengatur" hukum di Indonesia. Ia mempertanyakan kehadiran kuasa hukum Nikita, Fahmi Bachmid, yang hampir setiap hari datang ke Polres Metro Jakarta Selatan.

"Apakah seorang NM bisa mengatur hukum-hukum di negara ini?" tanyanya dengan nada skeptis.

"Jangan kira ada orang yang bisa merasa dekat dengan pejabat tinggi dan menganggap dirinya kebal hukum. Itu tidak bisa terjadi lagi sekarang," tegasnya.