Brilio.net - Musisi sekaligus komedian asal Bandung, Joehana Sutisna alias Joe P Project, dilanda duka mendalam. Rentetan peristiwa menyedihkan menimpa pria yang dikenal dengan selera humornya yang khas ini.
Berawal dari kepergian putra sulungnya, Edge Thariq alias Gege, pada bulan Mei lalu. Gege meninggal dunia karena komplikasi diabetes di usia yang terbilang muda, 27 tahun.
Belum usai Joe memulihkan diri dari kehilangan sang anak, musibah kembali menghampiri. Rumahnya di kawasan Margahayu, Bandung, ludes dilalap api akibat korsleting listrik dari charger ponsel.
Joe mengungkapkan kronologi awal mula penyakit yang diderita anaknya. Ia menceritakan bagaimana diagnosis dokter berujung pada temuan kadar gula darah yang sangat tinggi.
Kondisi kesehatan Gege yang awalnya hanya gejala GERD ternyata berkembang menjadi lebih serius. Pemeriksaan lebih lanjut mengungkap adanya diabetes yang cukup parah.
"Asal muasal dari gerd, diagnosa dokter itu ada diabetes sampai 500," kata Joe saat di acara Pagi Pagi Ambyar Trans TV, dikutip brilio.net pada Kamis (26/9).
foto: Instagram/@iszur_muchtar
Kepergian Gege tentu menjadi pukulan berat bagi Joe dan keluarganya. Terlebih lagi, Gege yang dikenal sebagai sosok introvert, seringkali menjadi sahabat sang ayah dalam berbagai kegiatan.
Joe mengenang momen-momen berharga yang ia habiskan bersama putranya. Keduanya berbagi hobi yang sama, terutama dalam hal bermusik dan berkendara motor.
"Saya naik motor bareng, riding ke pangandaran, main musik sama-sama, beberapa kali anak aku jadi additional guitar di band aku juga," kenang Joe.
Empat bulan setelah kepergian Gege, musibah kembali menimpa keluarga Joe. Kali ini, rumah yang ia tinggali bersama istrinya hancur dilalap api.
Penyebab kebakaran ternyata hal sepele yang sering terjadi di rumah-rumah. Joe menjelaskan bahwa api berasal dari charger ponsel yang terus tertancap di stopkontak meski tidak sedang digunakan.
"Kebakaran seminggu yang lalu. Jadi dari charger yang terus nyolok, padahal HP sudah gak ada, jadi listrik ngalir terus," kata Joe.
Joe kemudian menceritakan detik-detik mencekam saat kebakaran terjadi. Ia menggambarkan bagaimana situasi berubah drastis dalam hitungan menit.
Meski dalam situasi genting, Joe tetap bersyukur karena tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Ia juga lega api tidak menyebar ke rumah-rumah tetangga.
foto: TikTok/@kapanlagicom
"Kejadian menjelang magrib, istri teriak-teriak tapi api sudah besar, saya lari ke atas, sudah panas banget. Pasrah saja yang terjadi. Semua hancur seketika, aku gak kepikiran apa-apa saat itu, yang penting selamat dan gak nyebar apinya ke tetangga. Gak ada luka, tapi sesak napas aja," imbuhnya.
Namun, Joe menanggapi musibah kebakaran rumahnya dengan sikap yang cukup tenang. Ia merasa kehilangan rumah bukanlah hal yang terlalu berat dibandingkan dengan kehilangan anaknya beberapa bulan lalu.
"(Rumah kebakaran) saya bisa lebih kuat, karena harta terindah saya sudah diambil 4 bulan lalu. Harta ini (rumah kebakaran) gak ada apa-apanya, sepeninggal anakku itu hidup kaya 'ah buat apa coba?', tapi God the greatest," ungkap Joe pasrah.
Joe mengungkapkan bahwa rasa kehilangan atas kepergian Gege jauh lebih menyakitkan daripada kehilangan harta benda. Ia bahkan menganggap kebakaran ini sebagai bentuk "penyembuhan" dari duka yang masih ia rasakan.
Aktor ini mengaku telah pasrah dengan segala hal yang dialaminya lewat musibah yang beruntun. Untuknya, musibah kebakaran rumahnya merupakan penyembuhan untuknya.
"Ketika sedang ingat itu (anak meninggal dunia), eh rumah kebakaran, kebakaran ini bukan cobaan tapi saya anggap penyembuhan buat saya," kata Joe.
foto: Instagram/@p.project_official
Joe mencoba menjelaskan cara pandangnya terhadap musibah yang menimpanya. Ia menganalogikan rasa sakit kehilangan anak dengan rasa sakit fisik, di mana satu rasa sakit bisa mengalihkan perhatian dari rasa sakit lainnya.
Meski begitu, ada satu hal yang membuat hati Joe teriris terkait kebakaran rumahnya. Ia kehilangan barang-barang peninggalan Gege yang sudah ia kumpulkan.
"Kebakaran ini menghilangkan rasa sakit ingat anak yang meninggal. Jadi misal kaki kanan kamu sakit, coba tusuk kaki kiri, kamu jadi pindah (fokus) ke kaki kiri," ungkap Joe.
Joe mengungkapkan rencananya untuk membuat area memorabilia di rumah sebagai bentuk penghormatan pada sang anak. Namun, rencana tersebut harus pupus karena semua barang peninggalan Gege ikut terbakar.
Meski kehilangan semua kenangan fisik, Joe mencoba memaknai kejadian ini secara positif. Ia seolah mendengar pesan dari anaknya untuk merelakan dan melanjutkan hidup.
"Jadi saya sebenarnya lagi kumpulin alat-alat band dia, aku lagi coba bikin memorabilia lah, aku bikin untuk studio di rumah. Kumpulin foto-fotonya pas kecil juga. Tapi pas kebakaran semua itu hancur, jadi hilang semuanya, gak ada. Seolah kenangan dia terbakar semua, seolah anak aku bilang sudah lah pa, aku sudah okay di sini," ujar Joe.
Recommended By Editor
- Hamil anak kembar di usia 37 tahun, 9 potret Mpok Alpa pamer baby bump ini dipuji makin cantik
- Polisi panggil Vadel Badjideh terkait laporan Nikita Mirzani
- "Happiness Journey to be #GenHappineZ" persembahan kolaborasi Sasa dan Naturally Speaking by Erha
- Gugatan cerainya ditolak pengadilan, unggahan Andre Taulany soal hidup terus berjalan tuai dukungan
- Azizah Salsha buka suara usai diterpa isu perselingkuhan, ungkap kondisi rumah tangganya
- Reaksi Oma Gala saat Tubagus Joddy datang ke rumah usai bebas dari penjara, singgung etika