Brilio.net - Siapa yang tak kenal aktor ganteng asal Amerika Serikat kelahiran 11 November 1974 yang membintangi film Titanic. Pria bernama asli Leonardo Wilhelm DiCaprio ini baru-baru ini berbicara tentang keprihatinannya soal kerusakan bumi yang menurutnya diakibatkan keserakahan umat manusia. Melalui seremoni World Economic Forum di Davos, Leo menuntut upaya perbaikan terhadap perubahan iklim dan mengutuk mereka yang menganggap sepele persoalan tersebut. Dia mengaku melihat sendiri kehancuran alam akibat perubahan iklim itu, seperti es yang mencair di Kutub Utara.
"Kita tidak bisa membiarkan keserakahan perusahaan batu bara, minyak dan gas untuk menentukan masa depan umat manusia. Entitas ini dengan orientasinya adalah keuangan dalam melestarikan sistem yang merusak ini melakukan sangkalan, dan bahkan menutupi bukti perubahan iklim," kata Leo di hadapan para pemimpin dunia dan para pebisnis seperti dikutip brilio.net dari Guardian, Kamis (4/2).
"Cukup, ini adalah cukup. Anda lebih tahu. Sejarah akan menyalahkan manusia atas kehancuran ini," tambah peraih Piala Golden Globe tiga kali ini.
Nominator Oscar 2016 juga menyarankan agar manusia mulai meninggalkan minyak, gas, dan batu bara. Yayasannya, Leonardo DiCaprio Foundation telah mengumpulkan dana hibah sebesar USD 15 juta atau setara dengan Rp 203 miliar dalam upaya perlindungan lingkungan. Dana tersebut termasuk untuk melindungi hutan Sumatera seluas 6,5 juta hektare dari invasi dan perusakan oleh perusahaan perkebunan kelapa sawit.
Tahun ini, bersama tiga orang lainnya yaitu Yao Chen, Olafur Eliasson, William, Leonardo DiCaprio diganjar Crystal Award atas dedikasinya dalam menanggulangi krisis iklim dunia.
Recommended By Editor
- Kisah Mom and Max, ibu yang selalu ajak balitanya daki gunung, top!
- Cerita haru 5 bocah imut ini, duka mereka diobati sang idola
- Kenalin Stephanie Kurlow, balerina cantik & berhijab pertama di dunia
- Mulianya abang Gojek ini, rela bantu mobil jenazah lewati kemacetan
- Foto Irfan Hakim ketika umroh bikin ribuan netizen nangis, kenapa ya?