Brilio.net - Dunia hiburan Tanah Air kembali berduka. Maestro lagu campursari, Didi Kempot meninggal dunia pada Selasa (5/5) pukul 07.45 di Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo. Semasa hidupnya, Didi Kempot dikenal sebagai seorang seniman yang berprestasi.
Beragam penghargaan ia torehkan dalam setiap karyanya. Gelarnya sebagai "The Godfather of Broken Heart" pun membuktikan bahwa lagu-lagu patah hati ciptaannya mampu diterima semua kalangan.
Sebelum mengembuskan napas terakhir, Didi Kempot berada di puncak karier yang gemilang. Sosoknya juga dikenal religius dan senang beramal. Aksi mulia dan perjalanan spiritualnya pun patut dijadikan teladan.
Gus Miftah sempat mengenang pembicaraannya dengan Didi Kempot yang berjanji ngaji ke pondok, seperti yang dikutip brilio.net dari Instagram @gusmiftah pada Selasa (5/5).
Mengunggah video terakhir mereka, Gus Miftah juga menuliskan caption menyentuh.
"Mas, jenengan janji to mau Ngaji ke pondok lagi. Sebelum viral almarhum beserta isterinya dan crew nya sering Ngaji kepondok. Sampai suatu saat beliau telp saya 'mbok kulo di dongakke supaya bisa viral to gus'
Hari ini kamu berpulang, mas. Aku nyekseni mas. Jenengan orang baik. Hatiku ambyar mas Tapi kudu ikhlas. Selamat jalan, sahabatku. Alfatihah," kenangnya.
Terkenal religius, Didi Kempot dahulu menganut agama Kristen seperti sang ibu. Namanya aslinya pun Dionisius Prasetyo, di mana arti nama Dionisius diambil dari nama orang suci Santo Gereja.
Setelah menikah dengan Yan Vellia pada tahun 1997, Didi Kempot memutuskan untuk menjadi mualaf. Sejak saat itulah ia menjalani perjalanan spiritual dan belajar banyak tentang Islam. Tak jarang, ia menyempatkan untuk ngaji di pondok pesantren bersama Gus Miftah.
Beberapa waktu sebelum kematiannya pun, Didi Kempot sempat menggelar konser amal. Salah satu lagu Islami yang pernah ia lantunkan berjudul Islam Nusantara.