Brilio.net - Soimah Pancawati alias Soimah adalah seorang artis multitalenta Tanah Air. Keterampilannya dalam bernyanyi, menari, dan akting membuat kariernya kian bersinar. Namun, di balik gemerlap panggung, Soimah juga menjaga kecintaan dan kedekatannya dengan tradisi leluhur Jawa.
Meski sudah berkarier di Ibu Kota, tak membuat Soimah melupakan kebudayaan leluhurnya. Artis yang menetap di Yogyakarta ini masih kental dengan tradisi dan kearifan leluhur. Pakaian-pakaian adat seperti kebaya, batik, dan songket yang sering dikenakannya menggambarkan rasa bangga dan cintanya pada budaya leluhur.
Selain itu dia juga kerap menggelar acara tradisi leluhur Jawa yang terbilang jarang dijalani para artis lainnya yang lahir sebagai orang Jawa. Terbaru Soimah menggelar tradisi ruwatan untuk kedua putranya. Momen itu diunggah ke Instagram pribadi, acara tradisi yang digelar Pendopo Tulungo itu tampak dipenuhi isak tangis dan bernuansa sakral.
Tak hanya itu, ada beberapa gelaran tradisi leluhur Jawa yang pernah Soimah jalani. Tradisi itu tentu memiliki makna tersendiri. Penasaran apa saja tradisi leluhur Jawa tersebut? Berikut, brilio.net telah himpun dari berbagai sumber pada Selasa (1/8).
1. Prosesi pernikahan adik Soimah, Cicilia Sinta yang kental akan budaya Jawa
Akhir 2021, adik Soimah bernam Cicilia Sinta menggelar pernikahan yang penuh khidmat dengan tradisi Jawa. Sebagai kakak, Soimah pun setia mendampingi adiknya.
Di momen itu, terdapat prosesi Wiji Dadi dan Ranupada. Dimana terdapat perlengkapan seperti gayung, bokor, baki, bunga sritaman dan telur. Soimah terlihat mengambil telur ayam yang kemudian disentuhkan di dahi kedua pengantin.
Setelahnya telur ayam dipecahkan di kaki pengantin pria, lalu pengantin wanita membasuh kaki pengantin pria dengan air bersih. Hal ini mencerminkan wujud bakti istri kepada suami agar rumah tangga bahagia dan harmonis.
2. Peresmian pendopo Tulungo milik Soimah yang penuh unsur Jawa
Belum lama ini, Soimah menggelar acara peresmian bangunan miliknya yang bernuansa Jawa bernama Pendopo Tulungo. Menariknya ada serangkaian adat Jawa dalam momen itu seperti iringan gamelan untuk siraman kedua putranya, yang dilakukan seniman Kirun.
Siraman identik dengan acara pernikahan Jawa, namun Soimah menjalaninya saat peresmian bangunan. Pada budaya Jawa, siraman memiliki arti untuk membersihkan diri dari hal-hal negatif seperti aura jahat, penyakit fisik, dan penyakit hati.
3. Ruwatan Murwakala dua anak lelaki yang penuh haru dan isak tangis
Tak berlangsung lama dari acara peresmian pendopo, Soimah melanjutkan acara dengan melestarikan budaya Jawa yaitu ruwatan untuk kedua putranya yang bernama Aksa dan Diksa. Dalam tradisi Jawa, ruwatan adalah upacara dalam kebudayaan Jawa yang ditujukan untuk membuang keburukan atau menyelamatkan sesuatu dari sebuah gangguan.
Momen sakral ini dimulai dengan prosesi sungkeman. Aksa dan Diksa secara bergantian meminta maaf serta memohon restu kepada ibu dan ayahnya, Herwan Prandoko. Soimah terlihat tak bisa menyembunyikan rasa harusnya. Alhasil di momen itu terasa begitu haru dengan isak tangis.
Selanjutnya air dengan kembang tujuh rupa disiapkan Soimah dan suami untuk kedua putranya. Selain mandi dengan kembang tujuh rupa, rambut kedua anak Soimah juga dipotong. Pemotongan rambut ini merupakan simbol apabila kesialan dan kemalangan bocah sukerta (yang diruwat) telah menjadi tanggungan dalang. Setelah itu dilanjutkan dengan prosesi siraman.
View this post on Instagram
Recommended By Editor
- Biasa anggun berkebaya, 11 penampilan Soimah pakai baju modis di keseharian nggak kalah kece dari ABG
- Digelar mewah seperti pernikahan adat Jawa, begini 9 momen peresmian pendopo milik Soimah
- Bocah polos berponi ini pernah jadi penjual ikan di pasar, kini dibayar Rp 300 juta sekali manggung
- Tak malu bergaya sederhana walau tajir, begini 7 potret Soimah borong 3 sapi untuk kurban Idul Adha
- Anak kecil penjual ikan pernah dituding tak berduit ini ternyata crazy rich, suami juragan bus