Aksi kontroversial yang dilakukan oleh Miftah Maulana Habiburrahman, atau yang lebih dikenal dengan Gus Miftah telah menarik perhatian Majelis Ulama Indonesia (MUI). Dalam sebuah kesempatan, Gus Miftah mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas terhadap seorang penjual es teh, yang membuat Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, Cholil Nafis, merasa perlu untuk memberikan tanggapan.

Cholil Nafis menyampaikan bahwa meski Gus Miftah mungkin bercanda, ucapan tersebut tidak seharusnya diucapkan oleh seorang penceramah atau pejabat publik. "Ya meskipun sambil ketawa mungkin bercanda, ucapan itu tak baik dikatakan apalagi di depan publik oleh penceramah dan pejabat publik," tulisnya pada 3 Desember 2024.

Menurutnya, seorang pemuka agama seharusnya menunjukkan karakter yang matang dan tidak mengeluarkan kata-kata yang merendahkan dalam berdakwah. Insiden ini seharusnya menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih berhati-hati dalam berbicara.

Gus Miftah bukan hanya seorang penceramah, tetapi juga seorang pejabat publik yang dipercaya oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai Utusan Khusus Bidang Kerukunan Beragama. Oleh karena itu, setiap kata dan tindakannya menjadi sorotan masyarakat.

Cholil Nafis menekankan pentingnya kematangan dalam menanggapi situasi agar tidak kontra produktif. "Orang-orang berharap kepada penceramah, apalagi yang merangkap jabatan, untuk memberikan teladan yang baik. Penjual es teh itu sedang mencari rezeki yang halal sesuai dengan kemampuannya," ungkapnya.

Di akhir pernyataannya, Cholil Nafis mengingatkan agar perilaku seperti itu tidak ditiru. "Yang seperti itu jangan ditiru ya Dek. Astaghfirullah," tutupnya. Ia menegaskan bahwa setiap orang, termasuk penjual es teh, layak dihormati karena mereka bekerja keras untuk menghidupi diri dan keluarga mereka.

Cholil Nafis juga menekankan bahwa setiap orang mencari rezeki sesuai kapasitas masing-masing dan tidak seharusnya menganggap pekerjaan orang lain sebagai sesuatu yang hina. "Orang jualan teh itu sedang mencari rezeki dengan kasab yang halal. Jangan sampai menganggap bodoh orang yang berusaha," tegasnya.