Brilio.net - Kondisi depresi yang dialami seseorang memang bisa saja hingga tahap yang mengkhawatirkan. Keadaan ini bisa mempengaruhi mental seseorang sampai paling parah ingin mengakhiri hidupnya sendiri. Sebelumnya memang banyak di Indonesia maupun luar negeri kasus bunuh diri yang berawal dari depresi.

Rupanya kondisi tersebut juga sempat dialami oleh Femmy Permatasari. Belum lama ini, aktris cantik Femmy Permatasari mengungkapkan pengakuan mengejutkan tersebut. Meski demikian, kejadian itu ia alami sudah lewat bertahun-tahun lalu saat dirinya sempat divonis mengidap tumor payudara. Ia sampai harus terbang ke Singapura untuk menjalani pengobatan mengangkat tumor tersebut.

Dilansir brilio.net dari kapanlagi.com, Selasa (5/11), fakta itu diungkapkan sendiri oleh Femmy di Youtube MOP Channel belum lama ini. Bahkan setelah diangkat, tumor bintang sinetron Anugerah itu sempat muncul lagi sekitar 2 tahun lalu.

"Tumor payudara 15 tahun lalu. Aku tuh kalau mandi semua disabunin. Nah pas bagian payudara kok berasa ada jendolan. Akhirnya periksa, ternyata ada kemungkinan antara kanker atau tumor. Akhirnya sama suami pertama dilariin ke Singapura, di sana 15 tahun lalu peralatan sudah canggih. Puji tuhan ternyata tumor," kenang Femmy seperti dikutip dari Youtube MOP Channel.

"5 tahun lalu sama terakhir 2 tahun lalu kejadian lagi. Apalagi yang terakhir ini ya, lama-lama stress karena itu jendolannya udah kayak bakso, gede banget. Itu payudara saya udah jendol gede banget," sambungnya.

pengakuan mengejutkan femmy permatasari  Instagram/femmypermatasari

foto: Instagram/@femmypermatasari

Femmy begitu takut jika dirinya divonis kanker. Bahkan saking stress-nya sebelum menjalani pemeriksaan, ia sampai ingin disuntik mati saja jika memang benar-benar menderita kanker.

"Kalau misalnya kanker, itu semua mau diangkat semua payudara saya. Saya bilang ke dokter, 'Dok pokoknya mau kanker, mau apapun, nggak boleh diangkat, saya nggak mau. Mending suntik mati aja deh kalau saya sampai ada kanker'," ungkap Femmy.

Rupanya almarhum ayah Femmy dulunya meninggal karena kanker. Tahu betapa berat penderitaan dari seorang pejuang kanker, ia pun kini begitu trauma dan takut akan penyakit kanker. Tapi pada akhirnya, ketakutan Femmy tidak terjadi.

"Karena saya takut, almarhum papa saya meninggal karena kanker paru-paru kan, jadi saya tau penderitaannya seperti apa. Sadar dari operasi, saya pegang dada saya. Masih utuh, puji tuhan. Ternyata tumor jinak kok, bukan kanker," tuntas Femmy.