Pernah ditinggal istri ke luar negeri, Lee Jeong-hoon ungkap tabiat buruk Moa yang bikin nyaris cerai

Brilio.net - Rumah tangga Lee Jeong-hoon dan Moa Aeim sempat menjadi sorotan publik saat Moa memutuskan pergi ke Amerika Serikat selama empat bulan. Alasannya saat itu untuk menemani anak-anak bersekolah, namun ternyata ada cerita lain di balik kepergian tersebut.

Lee Jeong-hoon mengungkapkan sisi lain dari pernikahannya dengan Moa dalam podcast Melaney Ricardo. Ia secara blak-blakan membongkar alasan di balik keputusan sang istri pergi, yang dipengaruhi oleh sifat posesif dan egois Moa dalam hubungan mereka.

Dalam perbincangan tersebut, Moa bahkan menangis mengakui dirinya memiliki sifat toxic yang membuatnya sering berpikiran buruk pada Lee. Meski begitu, Lee juga memaparkan bahwa ia tetap berusaha mempertahankan rumah tangga mereka demi anak-anak.

Lee mengungkapkan bahwa sifat posesif Moa membuatnya sulit untuk berteman, bahkan menjalani pekerjaannya. Ia menyebut bahwa istrinya sering melarangnya bertemu teman atau menerima tawaran pekerjaan tertentu karena tidak menyukai situasi tersebut.

foto: Instagram/@leejeonghoon

"Orang kalau mau kerja pasti ketemu temen-temen, saya harus ketemu temen-temen dia nggak suka. Ke club ini, bos ini saya diundang saya nolak enam kali otomatis udah nggak diundang lagi dong? Bukan kita mau ambil uang kotor bukan, tapi dia nggak suka. Otomatis saya nggak pernah mau pergi. Bahkan saya kumpul sama manager saya (dia) nggak suka. Terus saya gimana?" ujar Lee dikutip brilio.net dari kanal YouTube Melaney Ricardo pada Minggu (24/11).

Lee juga mengungkapkan bahwa selama Moa pergi ke luar negeri, dirinya justru semakin sibuk bekerja. Ia mengaku jadwal kerjanya sangat padat, termasuk syuting film untuk pertama kalinya setelah kepergian Moa.

"Sejak dia pergi kerjaan saya padat. Saya kerja lagi padat-padatnya, syuting film. Saya pertama kali syuting film sejak dia pergi, lho. Syuting film kan pasti sampai subuh. Daripada saya aneh-aneh, mending kerja," jelasnya.

Meski sibuk bekerja, Lee tetap merasa tertekan saat Moa memaksanya untuk datang ke Amerika di tengah jadwal kerjanya yang penuh. Ia akhirnya memutuskan untuk membatalkan pekerjaan selama tiga minggu demi memenuhi permintaan sang istri.

foto: Instagram/@leejeonghoon

"Nah, tiba-tiba suruh saya dateng. Tapi kerjaan lagi padat. Maksa-maksa, ya bukan alasan lah, tunjukin videonya anak-anak nangis-nangis, ya nggak kuat kan, ya udah, cancel tiga minggu kerja. Contoh, kamera kalau tiga minggu nggak kerja gimana? Mati dong. Biaya di Amerika gimana? Ya tetep oke, dia maksa pergi, saya pergi," ungkapnya.

Dalam perjalanan hubungan mereka, Lee merasa Moa sering mengambil keputusan sepihak yang berimbas pada keluarganya. Ia menyesalkan tindakan Moa yang tidak mempertimbangkan situasi dengan matang, terutama terkait keberangkatan dan kepulangannya dari Amerika.

"Dia berangkat, lagi di mobil berangkat di airport, lagi stres-stresnya berangkat, lagi di airport dia telpon 'Aku udah beli tiket pas pulang bareng ya'. Kamu pergi dengan kemauan sendiri, pulang kamu mau tanpa diskusi sama aku dengan detail?" kata Lee.

Lee bahkan sempat merasa marah hingga mengutarakan ketidaksenangannya secara langsung kepada Moa. Ia menegaskan bahwa keputusan besar seperti itu seharusnya dibicarakan dengan matang, terutama karena menyangkut anak-anak mereka.

foto: Instagram/@leejeonghoon

"Di situ saya marah, kamu mau semau sendiri, ego sendiri udah nggak usah jadi istriku. Mengambil keputusan itu yang pergi ke luar negeri itu nggak gampang, lho. Terus kamu pulang pergi semau kamu, terus anak-anak sekolah. Mikirin? Mikirin nggak? Dia ini tipenya nggak mikir," ujarnya.

Meski hubungan mereka penuh dinamika, Lee dan Moa masih berusaha mempertahankan rumah tangga demi anak-anak. Lee menuturkan bahwa prioritas utamanya adalah masa depan buah hati mereka, sehingga mereka terus mencoba menyelesaikan perbedaan.

"Yang penting hubungan ini dulu nih. Kalau saya anak dulu. Kalau cuma mikir dua ini, kita udah cerai dari kemarin. Karena ada anak kita bertahan," pungkas Lee.