Brilio.net - Memiliki nama besar di dunia hiburan tidak menghentikan Sarwendah untuk mengejar pendidikan. Mantan anggota Cherrybelle itu kini memutuskan untuk melanjutkan kuliah mengambil jurusan S1 Psikologi. Keputusan ini diambilnya meski usianya sudah menginjak 35 tahun.

Sarwendah bahkan berkuliah di kampus yang sama dengan putra asuhnya, Betrand Peto yang akrab disapa Onyo. Meski satu kampus, keduanya memilih jurusan dan sistem pembelajaran yang berbeda. Hal ini menunjukkan semangatnya yang besar untuk terus belajar dan memperdalam minatnya.

Awalnya, Sarwendah berniat menjadi dosen Bahasa Mandarin. Namun, setelah mempertimbangkan minatnya yang lebih mendalam, ia justru memutuskan untuk fokus mempelajari psikologi. Baginya, ilmu ini memberikan kesempatan untuk memahami karakter manusia secara lebih mendalam.

alasan sarwendah putuskan kuliah psikologi © 2024 Instagram

foto: Instagram/@sarwendah29

"Tadinya justru sebenarnya mau ngajar Mandarin udah ngobrol, tapi pas ngobrol ternyata aku tertarik banget dengan dunia psikolog. Akhirnya aku mau ambil S1 psikolog," kata Sarwendah kepada wartawan dikutip brilio.net pada Senin (25/11).

Sarwendah mengungkapkan bahwa ia dan Onyo berkuliah di universitas yang sama, meski memiliki sistem pembelajaran yang berbeda. Onyo mengikuti program reguler, sementara Sarwendah memilih sistem hybrid yang lebih fleksibel.

"Kebetulan aku kuliahnya satu kuliah sama Onyo tapi beda jurusan jadi beda kelas juga ternyata, dia yang reguler aku yang hybrid," ungkap Sarwendah.

Kesibukan sebagai ibu dari 3 anak dan pekerjaannya di dunia hiburan membuatnya tidak bisa mengikuti kelas reguler seperti Onyo. Oleh karena itu, Sarwendah memilih program hybrid yang memungkinkan untuk menyesuaikan jadwal.

"Ya ngurusin anak aja udah kayak apa ya kan, sama ada kerjaan juga," ujar Sarwendah.

alasan sarwendah putuskan kuliah psikologi © 2024 Instagram

foto: Instagram/@sarwendah29

Ketertarikan Sarwendah pada psikologi sebenarnya sudah lama muncul, namun baru kini ia memutuskan untuk mengejar pendidikan di bidang tersebut. Ia merasa bidang ini sangat relevan dengan kebutuhan banyak orang, terutama dalam hal pendalaman karakter.

Selain ketertarikan akademis, pengalaman hidup Sarwendah juga turut mendorongnya untuk belajar psikologi. Ia merasa banyak orang yang membutuhkan teman cerita untuk mengatasi berbagai permasalahan hidup. Hal ini menjadi salah satu motivasinya untuk terjun ke bidang tersebut.

"Pengen aja gitu. Dari dulu emang pengen lebih mengenal karakter lagi gitu. Dengan permasalahan yang ada, kayaknya aku ngerasa banyak orang-orang yang sebenarnya butuh teman cerita," jelas mantan istri Ruben Onsu.

Meski sibuk, Sarwendah memiliki visi besar setelah menyelesaikan pendidikannya. Ia berencana membuka praktik psikologi untuk membantu ibu-ibu rumah tangga yang membutuhkan solusi atas masalah mereka. Baginya, menjadi psikolog bukan hanya profesi, tetapi juga bentuk pelayanan kepada sesama.