Brilio.net - Dunia hiburan internasional tengah berduka lantaran kabar mengejutkan dari meninggalnya Liam Payne. Anggota One Direction itu diberitakan meninggalkan dunia di Buenos Aires, Argentina pada Rabu (16/10), waktu setempat.

Polisi setempat mengonfirmasi Liam meninggal karena terjatuh dari lantai tiga hotel tempatnya menginap. Kejadian tersebut pun jadi kabar paling menyedihkan, khususnya bagi para penggemar. Pasalnya, banyak tidak menyangka jika Liam meninggal dalam usia yang relatif muda, yakni 31 tahun.

Perjalanan karier Liam Payne one direction Instagram

foto: Instagram/@liampayne

Liam Payne adalah salah satu nama besar dalam dunia musik internasional. Bersama One Direction, ia meraih ketenaran yang mendunia, tetapi perjalanan hidupnya tidak selalu mudah. Sebelum merasakan kesuksesan, Liam menghadapi berbagai tantangan yang cukup berat, termasuk pengalaman buruknya saat dibully semasa kecil.

Namun, ketangguhan dan bakatnya membuat dia terus bangkit dan berjuang hingga mencapai puncak kariernya. Sebagai seorang penyanyi yang menonjol di One Direction, Liam dikenal karena suaranya yang kuat dan kemampuan vokal yang serba bisa. Namun, di balik kemilau kariernya, Liam memiliki cerita yang penuh liku. Dari masa kecil yang sulit, awal karier yang berliku, hingga perannya dalam grup boyband terpopuler di dunia, ia membuktikan bahwa semangat juang adalah kunci utama untuk meraih mimpi.

Dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Kamis (17/10), berikut perjalanan karier Liam Payne, dari masa kecilnya yang kerap dibully, kesuksesannya bersama One Direction, hingga tantangan yang dihadapi setelah grup tersebut hiatus dan dia memutuskan untuk berkarier solo.

Masa kecil Liam Payne: dibully tapi tak gentar

Perjalanan karier Liam Payne one direction Instagram

foto: Instagram/@liampayne

Liam Payne lahir pada tanggal 29 Agustus 1993 di Wolverhampton, Inggris. Masa kecilnya penuh tantangan, terutama karena kesehatannya yang kurang baik. Liam lahir prematur, sehingga harus menghabiskan masa kecilnya dengan pemeriksaan kesehatan rutin. Kondisi ini membuatnya berbeda dari teman-temannya, dan sayangnya, Liam sering menjadi target bully di sekolah.

Ia pernah bercerita bahwa dirinya harus belajar untuk melawan intimidasi dari teman-temannya sejak usia dini. Tak hanya masalah kesehatan, Liam juga menghadapi bullying terkait penampilannya. Meskipun begitu, hal ini tidak membuatnya menyerah. Sebaliknya, ia menemukan pelarian di dunia musik dan olahraga.

Sejak kecil, Liam sudah menunjukkan bakat menyanyi yang luar biasa, dan dengan dukungan keluarganya, ia mulai mengasah kemampuannya. Bakat musik yang ia miliki terbukti menjadi pelarian yang sangat positif untuk mengatasi rasa frustrasi akibat perlakuan buruk yang ia terima. Selain bernyanyi, Liam juga tertarik pada olahraga, khususnya lari.

Pada usia 12 tahun, ia bahkan sempat bergabung dengan tim lari Olimpiade junior Inggris. Namun, setelah cedera serius, ia memutuskan untuk fokus pada musik. Hal inilah yang jadi titik balik yang membawanya pada keputusan untuk mengejar karier di dunia hiburan.

Awal karier bersama One Direction

Perjalanan karier Liam Payne one direction Instagram

foto: Instagram/@liampayne

Perjalanan Liam di dunia musik semakin serius ketika ia mengikuti audisi "The X Factor" pada 2008. Saat itu, ia baru berusia 14 tahun dan meski berhasil menarik perhatian para juri, termasuk Simon Cowell, Liam tidak berhasil melaju ke tahap berikutnya. Namun, Simon Cowell memberinya pesan penting untuk terus berlatih dan kembali beberapa tahun lagi. Liam pun menerima nasihat itu dengan semangat.

Pada tahun 2010, Liam kembali mengikuti audisi "The X Factor" dan memperlihatkan perkembangan signifikan dalam kemampuannya. Kali ini, juri melihat potensi besar dalam dirinya. Meski awalnya ia gagal sebagai penyanyi solo, juri memutuskan untuk menggabungkan Liam dengan empat kontestan lain, yakni Harry Styles, Niall Horan, Zayn Malik, dan Louis Tomlinson, yang kemudian menjadi grup boyband terkenal bernama One Direction.

Kesuksesan One Direction tidak butuh waktu lama. Grup ini dengan cepat menjadi salah satu boyband terbesar di dunia setelah tampil dalam "The X Factor" dan merilis lagu-lagu hits seperti "What Makes You Beautiful" dan "Live While We're Young." Liam menjadi salah satu anggota yang paling menonjol berkat suaranya yang kuat dan kemampuannya menulis lagu . Karier Liam melesat bersama One Direction, membawa mereka ke puncak tangga lagu internasional.

Perjuangan sembuh dari penyakit mental dan kecanduan alkohol

Liam Payne telah lama berjuang dengan masalah kesehatan mental, bahkan sejak masa jayanya bersama One Direction. Tekanan popularitas dan tuntutan jadwal yang padat membuatnya harus terus tersenyum dan tampil ceria di depan publik, meskipun di balik itu ia menghadapi pergulatan batin yang berat. Kondisi ini membuatnya merasa seperti mengenakan topeng, menyembunyikan penderitaan di balik persona seorang idola.

Dalam sebuah wawancara, Liam mengungkapkan betapa beratnya menjalani hari-hari sebagai anggota boyband terkenal. Dirinya sering merasa terpaksa untuk tetap tampil dan tersenyum, padahal batinnya sedang bergejolak.

"Keluar dan meletakkan senyum bahagia di wajah saya dan menyanyikan lagu-lagunya dengan jujur, kadang kala rasanya seperti mengenakan salah satu kostum itu, pergi ke sana dan, di balik kostumnya, orang tidak benar-benar melihat apa yang sedang terjadi," ujar Liam.

Saat One Direction berada di puncak popularitas, Liam diam-diam berjuang melawan kecanduan yang menghancurkan. Ia mengaku pernah kecanduan pil dan minuman keras, yang membuatnya berada di titik terendah dalam hidupnya. Tekanan popularitas dan jadwal yang padat membuatnya mencari pelarian yang justru merusak dirinya sendiri, hingga membuatnya sempat berpikir untuk mengakhiri hidupnya.

"Ada beberapa fotoku di atas kapal dan wajahku terlihat bengkak. Aku menyebutnya sebagai wajah pil dan minuman keras. Wajahku seperti 10 kali lebih besar daripada yang sekarang. Aku tidak menyukai diriku sendiri saat itu, jadi aku ingin berubah," ujar Liam dalam video YouTube-nya.

Selama tur bersama One Direction, Liam sering merasa terjebak dalam rutinitas yang menyiksa. Ia dan rekan-rekannya sering terkurung di kamar hotel yang dijaga ketat oleh petugas keamanan. Kondisi ini membuatnya merasa seperti burung dalam sangkar emas, dikelilingi kemewahan tapi kehilangan kebebasan.

"Sebagai remaja, satu hal yang aku butuhkan adalah kebebasan untuk membuat pilihan dan kebebasan untuk melakukan sesuatu. Kami selalu dikurung di kamar pada malam hari, kemudian masuk mobil, ke panggung, bernyanyi, terkunci (lagi di kamar hotel). Itu seperti clothes dust cover, mereka membukanya dan membiarkan kami keluar sebentar, lalu kembali lagi ke dalamnya," kata Liam dalam Podcast The Diary of a CEO.

Menyadari bahwa kecanduannya semakin parah, Liam akhirnya memutuskan untuk mencari bantuan profesional. Ia menjalani rehabilitasi selama 100 hari untuk mengatasi ketergantungannya pada alkohol. Proses ini tentu tidak mudah, tapi Liam bertekad untuk pulih demi dirinya sendiri dan orang-orang yang mencintainya.

Usaha kerasnya membuahkan hasil yang menggembirakan. Setelah menyelesaikan program rehabilitasi, Liam berhasil tidak mabuk selama hampir enam bulan. Ini merupakan pencapaian yang sangat berarti baginya dan menjadi langkah awal menuju kehidupan yang lebih sehat.

Hiatusnya One Direction dan karier solo Liam Payne

Perjalanan karier Liam Payne one direction Instagram

foto: Instagram/@liampayne

Setelah hampir enam tahun berada di puncak popularitas, One Direction memutuskan untuk vakum pada 2016. Keputusan ini mengejutkan banyak penggemar, tetapi setiap anggota memiliki alasan masing-masing untuk melanjutkan karier secara solo. Liam Payne, seperti anggota lainnya, tidak berhenti begitu saja. Dia memanfaatkan waktu vakum ini untuk mengejar proyek solonya di dunia musik.

Liam merilis single debut solonya, "Strip That Down" pada 2017 yang sukses besar dengan memuncaki tangga lagu di berbagai negara. Lagu ini menunjukkan gaya yang berbeda dari musik One Direction, dengan nuansa yang lebih dewasa dan urban. Kerja samanya dengan musisi terkenal seperti Quavo membuat Liam semakin dikenal sebagai penyanyi solo yang berani bereksperimen.

Namun, meskipun sukses, perjalanan solo Liam tidak selalu mulus. Dia menghadapi tekanan besar dari ekspektasi publik yang membandingkan karier solonya dengan masa-masa kejayaannya bersama One Direction. Tak hanya dalam musik, Liam juga mencoba untuk terjun ke dunia fashion dan bisnis. Ia terlibat dalam berbagai proyek kolaborasi dengan merek-merek besar seperti Hugo Boss.

Liam telah membuktikan bahwa dirinya bukan hanya seorang penyanyi, tetapi juga seorang pengusaha yang cerdas. Perjalanan karier Liam Payne dari sering dibully hingga menjadi bintang dunia bersama One Direction membuktikan bahwa semangat juang dan ketekunan adalah kunci utama untuk mencapai mimpi.

Dari masa kecil yang penuh tantangan, kesuksesan bersama One Direction, hingga karier solonya yang berani bereksperimen, Liam terus menunjukkan bahwa dirinya adalah seorang bintang yang tidak hanya berbakat, tetapi juga tangguh.

Meskipun tantangan terus datang, Liam Payne selalu berhasil bangkit dan menaklukkan dunia dengan gayanya sendiri. Kariernya yang beragam menunjukkan bahwa setiap rintangan bisa diatasi dengan tekad yang kuat. Liam adalah contoh nyata bahwa masa lalu yang kelam tidak menentukan masa depan yang sukses.