Soimah mengaku merasa kesal karena diperlakukan dengan tidak baik. Bahkan, saat membangun pendopo, ia didatangi orang pajak dan rumahnya dikelilingi.

"Ditekani (didatangi), dari jam 10 pagi sampe 5 sore mengukur pendopo. Ini orang pajak atau tukang sih. Orang pajak udah ngitung hampir Rp50 miliar, saya aja yang bikin belum tahu total habisnya berapa. Terakhir yang baru ini, tahun ini dapat pemberitahuan dengan bahasanya tidak manusiawi lah, kayak oyak-oyak maling," katanya.

Pengalaman yang tak menyenangkan juga pernah dialami oleh keluarga Soimah. Rumah yang ditinggali olehnya kakaknya didatangi oleh petugas pajak bersama debt collector. Di situ, debt collector berlaku kasar dengan menggebrak meja.

"Orang pajak datang ke rumah kakak saya, bawa debt collector. Gebrak meja. Bawa dua debt collector. Terus pernah ngomong dapat kiriman surat kalau saya orang pajak datang tidak mau menemui. Padahal posisi saya di Jakarta, kakak saya dianggap menyembunyikan saya. Padahal saya live di TV lho setiap hari. Tapi kita dapat surat kayak gitu," tegasnya.