Brilio.net - Nama Zaadit Taqwa memang memenuhi media beberapa hari ini. Ketua BEM UI ini terus menjadi perbincangan publik baik di dunia nyata maupun media sosial.

Nama Zaadit sendiri pertama kali viral usai diirnya meniup peluit dan mengacungkan kartu kuning kepada Presiden Joko Widodo. Aksi itu ia lakukan pada hari Jumat (2/2) saat acara Dies Natalis Universitas Indonesia.

Aksi tak biasa ini ternyata berhasil terekam kamera dan menjadi viral di dunia maya. Tentu saja apa yang dilakukan Zaadit ini menimbulkan pro dan kontra.

Mulai dari surat 'cinta dari dokter yang bertugas di pedalaman Papua hingga mantan mahasiswa di Jepang yang ditujukan untuk mahasiswa jurusan Fisika ini.

Tak ketinggalan, presenter ternama Deddy Corbuzier turut memberi tanggapan soal aksi kartu kuning Zaadit ini. Lewat channel YouTube Deddy Corbuzier, ia mengunggah video berjudul 'Kartu Kuning Jokowi dan kartu Merah Zaadit Taqwa (Opini Keras Deddy Corbuzier)' pada hari Kamis (8/2).

Berikut videonya yang brilio.net kutip dari channel YouTube Deddy Corbuzier, Sabtu (10/2).

Dikenal sebagai orang yang jujur dan pintar berkata, Deddy pun menyebutkan berbagai nyinyiran warganet untuk Zaadit pada awal video.

"Sebenarnya mahasiswa ini nggak salah. Kenapa? Karena dia tidak menggunakan kekerasan," menurut pendapat Deddy sendiri.

Deddy juga menuturkan aksi yang dilakukan Zaadit sah-sah saja selama tidak melakukan hal terlarang.

"Salahnya cuma satu, timing anda kurang tepat," tanggapan Deddy untuk Zaadit.

Ayah dari Azka ini juga sedikit menyinggung tentang pergerakan mahasiswa yang luar biasa saat pemerintahan hancur berantakan dan butuh perubahan besar.

"Di situlah dibutuhkannya pergerakan mahasiswa. Ingatkan tahun 98 kalau nggak salah penggulingan pemerintahan kita dan reformasi. Nah di sana lah waktu yang tepat untuk mahasiswa mengatakan inspirasinya. Not now, like not really now," tambah Deddy.

Mentalis dan juga presenter ini juga mengajak untuk tidak membully Zaadit karena berbahaya. Di akhir video, Deddy juga memberikan sindiran halus nan greget.

"Ingat, orang yang tidak mengerti pancasila, jadi duta pancasila. Orang yang memetik edelweiss sembarangan, jadi duta edelweiss. Orang yang ngamuk di jalanan dan pakai narkoba, jadi duta narkoba. Nggak lucu kan, kalau dia jadi duta sepak bola?" tambahnya dengan ekspresi dramatis.