Brilio.net - Memiliki karier yang bagus dengan kekayaan melimpah tak membuat Boy William puas begitu saja. Hal itu yang membuat dirinya penasaran untuk terjun ke dunia bisnis kuliner. Saat ini, Boy tengah membuat bisnis baru bernama Motomoto Museum dan Resto di QBIG, BSD City.
Berbeda dengan resto lainnya, Boy sengaja membangun resto ini untuk makan, nongkrong, dan mengekspresikan diri lewat karya. Bangunan ini memiliki desain yang artsy, pengunjung yang hadir bisa berinteraksi dengan karya seni di museum dengan dekorasi yang unik serta kaya dengan kreativitas. Para pengunjung akan dibebaskan untuk mendokumentasikan semua karya seni yang ada.
Kami menyajikan sebuah tempat dengan total 23 ruangan interaktif dari berbagai seniman Indonesia dengan nuansa seperti memasuki gerbang ke dalam dunia yang berbeda-beda, ujar Boy dalam siaran pers yang brilio.net, Sabtu, (27/4).
Dalam proyek ini, Boy menjelaskan turut melibatkan seniman-seniman Indonesia antara lain Mulyana, Sembilan Matahari, Rebellionik, Naufal Abshar, Erwin Windu Pratama, Amenkcoy, dan Muklay. Mereka menuangkan karya-karya yang dapat memuaskan rasa eksplorasi pengunjung ketika datang ke restoran. Keterlibatan seniman akan terus bertambah karena kami ingin terus memperbaharui karya-karya seni di area museum setiap 3-6 bulan sekali.
Motomoto Museum dan Resto akan menjadi pintu gerbang masyarakat milenial untuk mengenal dunia seni kontemporer yang lebih serius. Maka untuk memperkaya isi, Motomoto Museum juga akan menghadirkan karya patung dari Heri Dono yang akan dipamerkan pada bulan Mei-Juni 2019. Hal ini merupakan salah satu upaya pembaharuan secara berkala untuk memperkenalkan karya-karya seni dengan berbagai bentuk kepada publik.
Di bisnis ini, Boy William bekerjasama dengan kedua pamannya Resto Rudi Lazuardi dan Teddy Lazuardi. Rudi mengatakan bahwa mereka sepakat untuk menciptakan ekosistem dengan konsep baru yang unik dan inovatif.
Motomoto mengandung perpaduan unsur seni yang beragam dan menjadikan media sosial sebagai penggerak utama untuk membesarkan Motomoto Museum dan Resto itu sendiri, para seniman yang terlibat, dan tentunya akan membuat semua pengunjung lebih berani untuk mengekspresikan diri, ujar Rudi.
Sementara itu, Mata Studio, Felix Tjahyadi mengatakan secara keseluruhan, konsep desain dari Motomoto adalah untuk menonjolkan seni serta budaya Indonesia yang dibalut dengan seni kontemporer dan pop.
"Kami juga menyisipkan beberapa edukasi menarik di dalam desain interiornya, sehingga kami berharap para pengunjung dapat terinspirasi dan bangga bahwa anak bangsa dapat membuat karya sebesar ini, ujar Creative Director MATA Studio, Felix Tjahyadi.
Tidak hanya memuaskan hati pengunjung dengan karya seni instalasi interaktif yang penuh warna melalui museum, Motomoto Resto juga menawarkan berbagai pilihan makanan dengan presentasi yang cantik. Para pengunjung dapat memilih untuk hanya menikmati hidangan di resto, menikmati karya seni di museum, atau melakukan keduanya.