Brilio.net - Meninggalnya ibunda Rizky Febian, Lina Jubaedah yang hampir tiga minggu berlalu masih menjadi perbincangan hangat. Pasalnya, kepergian mantan istri Sule tersebut menyisakan tanda tanya perihal penyebab kematiannya. Tak hanya itu, harta warisan sebesar Rp 10 miliar yang ditinggalkan Lina untuk menjadi topik yang sedang hangat diperbincangkan.

Seperti diketahui, warisan tersebut ditinggalkan Lina untuk anak-anaknya dari pernikahannya terdahulu bersama Sule. Bukan dalam bentuk uang cash, warisan yang ditinggalkan mendiang Lina berupa sejumlah aset properti dalam bentuk bangunan dan tanah di beberapa lokasi.

Nggak tanggung-tanggung, properti yang ditinggalkan mendiang Lina jumlahnya lebih dari lima. Nggak hanya dalam bentuk properti, warisan yang ditinggalkan mendiang Lina juga tersimpan dalam bentuk lain.

Berdasarkan pengakuan pengacara Lina, Abdurrahman mengungkapkan jika asal muasal harta sang klien tersebut sebagian hasil harta gono gini. "Iya sebagian (harta gono gini) itu, intinya pembagian aset itu adalah aset milik almarhumah sebelum perkawinan dengan Teddy," jelas pengacara Lina.

Dilansir brilio.net dari merdeka.com, Rabu (22/1), berikut lima wujud aset properti milik Lina.

1. Rumah di Cileunyi Bandung.

Penampakan 5 aset properti  peninggalan Lina mantan istri Sule

foto: YouTube/Surya Citra Televisi (SCTV)

Dalam akun YouTube Surya Citra Televisi (SCTV), mendiang Lina diketahui memiliki sebuah rumah di daerah Cileunyi, Bandung, Jawa Barat. Rumah dua lantai ini terlihat sangat tidak terurus. Seakan-akan telah lama ditinggal oleh sang empunya rumah.

Bahkan, terlihat pula sejumlah sampah berceceran di pekarangan rumah mendiang Lina. Tak hanya itu, di bagian dalam rumahnya pun juga tampak gelap dan tidak terurus sama sekali. Padahal penelusuran tersebut dilakukan sekitar akhir tahun 2019.

2. Salon.

Penampakan 5 aset properti  peninggalan Lina mantan istri Sule

foto: YouTube/Surya Citra Televisi (SCTV)

Bukan hanya rumah, mendiang Lina juga memiliki aset properti berupa salon kecantikan. Sayang, pemandangan tak kalah mengejutkan saat berada di salon milik mendiang Lina. Tak banyak yang tahu, salon itu kini telah beralih fungsi menjadi kantor jasa pengiriman barang.

"Setelah waktu itu dipakai salon ya, nah kemudian kosong terus disewakan untuk jasa penitipan barang. Setelah itu mungkin sekarang kosong lagi. Jadi itu statusnya memang itu posisinya masih milik almarhumah (Lina)," kata Abdurrahman, kuasa hukum mendiang Lina.

3. Usaha kuliner.

Tidak hanya itu, mendiang Lina juga diketahui memiliki usaha lainnya yakni kuliner. Diungkapkan oleh sahabat sekaligus mantan asisten mendiang Lina, ibu dari Rizky Febian ini membuka usaha kuliner masakan ayam. "Ada ruko itu pernah jualan ayam di situ pernah," papar Butet melalui sambungan telepon.

4. Toko Material.

Selain itu, mantan istri Sule ini juga memiliki usaha toko material. Namun, terungkap fakta bila usaha mendiang Lina tersebut dikelola oleh salah satu kerabat Teddy. Hal ini diungkapkan langsung oleh Butet, sahabat sekaligus mantan asisten mendiang Lina.

"Terus material, itu ada material yang di Banjaran. Itu material yang di Banjaran dikelolanya sama kakaknya Teddy," ungkap Butet, mantan asisten mendiang Lina.

5. Aset lain berupa tanah, kost-kostan hingga perhiasan.

Belum berhenti sampai di situ, kuasa hukum mendiang Lina juga membeberkan sejumlah aset properti yang dimiliki oleh mantan istri Sule ini. Terungkap, ibu lima orang anak ini memiliki sejumlah aset bangunan, tanah hingga perhiasan. Melalui sambungan telepon, Abdurrahman menjabarkan secara rinci.

"Rinciannya ada tanah seluas dua hektare di Pangalengan, ada kos-kosan 32 kamar di Telkom University, ada rumah di Villa Banda, terus ada tanah di Lembang, kemudian, tanah di Ciamas, terus ada tanah di Bandung, daerah Cilenceng juga ada," jelas Abdurrahman.

Tidak hanya harta benda tak bergerak, seperti yang sudah disebutkan. Pengacara Lina ini juga menambahkan harta benda bergerak milik Lina, seperti perhiasan.

"Itu benda-benda tidak bergeraknya ya. Belum termasuk perhiasan dan lain-lain. Kalau ditotal cukup besar, mencapai Rp10 miliar," imbuh Abdurrahman.