Uya Kuya, yang baru saja resmi menjadi anggota DPR RI, kini tengah menjadi sorotan publik. Banyak netizen yang mengkritik konten terbarunya yang dianggap tidak bermanfaat. Mereka mempertanyakan relevansi video tersebut dengan perannya sebagai Wakil Rakyat.

Dalam video tersebut, Uya Kuya menunjukkan bahwa ia kini memiliki ajudan, namun banyak yang merasa konten ini tidak sesuai dengan harapan masyarakat yang menginginkan hal-hal yang lebih positif dan inspiratif.

Pria berusia 49 tahun ini juga berbagi pengalaman lucunya dengan ajudan barunya, bahkan ia sempat bercanda bahwa ia kapok memiliki ajudan karena merasa tersisih. Unggahan ini membuat banyak orang berkomentar, termasuk saat ia menulis, "Kapok pake Ajudan!" di akun Instagramnya yang terverifikasi.

Konten yang dibuat Uya Kuya sebenarnya dimaksudkan untuk hiburan. Beberapa artis lain yang baru dilantik sebagai anggota DPR, seperti Nafa Urbach dan Verrell Bramasta, tampak terhibur dengan video tersebut.

Namun, respons dari netizen sangat beragam. Ada yang mengkritik Uya Kuya karena dianggap lebih fokus pada konten hiburan ketimbang menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat. Mereka berharap agar Uya Kuya lebih menunjukkan hasil kerjanya daripada hanya membuat video lucu-lucuan.

Sejumlah netizen memberikan kritik tajam.Namun, ada juga netizen yang tetap menikmati konten Uya Kuya, mengingat ia memang dikenal sebagai pembuat video lucu sebelum terjun ke dunia politik.

"Uya, buktikan saja fungsi legislatormu untuk manfaat bagi bangsa. Jangan dibanyakin lawak yang basi. Dewasa sedikit. Jabatan itu amanah. Berat pertanggung jawaban di hadapan Allah nanti," sebut netizen.

 "Inilah kualitas wakil rakyat kita," yang menunjukkan kekecewaan mereka. 

Uya Kuya, yang dikenal dengan nama Surya Utama, terpilih sebagai anggota DPR RI dari daerah pemilihan Jakarta 2 dengan perolehan suara sebanyak 81.463. Ia merupakan anggota dari Partai Amanat Nasional (PAN). Latar belakang pendidikan Uya Kuya yang merupakan lulusan Sarjana Ilmu Politik dari Universitas Indonesia angkatan 1994, menjadi modalnya untuk terjun ke dunia politik.