Usai 'perang' komentar di medsos, Annisa Pohan minta maaf

Brilio.net - Annisa Pohan, istri pasangan calon Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono terlibat 'perang' komentar dengan temannya sendiri. Hal ini bermula saat beredarnya sebuah capture moment di Path. Dilansir brilio.net dari Instagram jenk_kelin_official, akun Path bernama Deehan menulis seperti ini: Gwa ngeliat debat ini rasanya Ahok+Djarot tu kayak 2 orang tua di antara: 1. anak sulung yg idealis tapi ga praktikal, rada sok tau 2. anak bungsu yg masih ga tau mau ngapain tapi sensitive-an.

Pendapat yang dikemukan seorang bernama Deehan tersebut langsung dikomentari oleh Annisa,'Anda pengamat dadakan? Sengaja biar gw baca ya? Sangat tidak beretika..'

Komentar bernada marah inipun langsung dibalas lagi oleh Deehan. 'Sorry nis, lo temen gw, masalah aspirasi gw apa is NONE of your business.
Kalau keberataan, maaf,buat gw sih, lo istrinya siapa ga ngaruh, gw temenannya sama lo, bukan berarti harus setuju slalu sama lo.
No need bilang etika atau tidak. Gue tidak pernah judge lo beretika atau tidak. THAT IS INSULTING.

Bukannya diam dan legowo, Annisa justru bertambah baper dengan kembali membalas ' seorang teman tidak akan menghina suami temannya jelas-jelas di 'depan' istrinya. Pilihan politik boleh berbeda tapi atas nama politik kemudian, menjadi pembenaran untuk menghina suami teman sendiri.

Dituduh 'menghina' pemilik akun Deehan pun tak tinggal diam, ia kembali membalas ' Nis, yang menghina disini cuman lo..Yang menyerang langsung, bilang gw ga beretika juga lo. Aspirasi gw adalah urusan gw, yang gw ibaratkan diatas adalah bagaimana gw memandang debat pas gw nonton tadi. Persepsi gw jelas kok konteksnya apa, ga mutlak, ga semua musti setuju, tapi ga ada niat juga u/ menghina personal..Gw malah kaget lo akan took things personally..

'Gw rasa hati lo juga tau niat lo menghina paslon lain selain nomor 2..dilihat dari paragraf terakhir..padahal lo bisa di inner circle aja komennya..aspirasi urusan masing-masing..tapi kl keluarga gw itu urusan gw, tulis Annisa lagi.


Capture-an ini pun langsung tersebar dan menuai berbagai komentar netizen. Ada yang mendukung tindakan istri AHY ini sudah benar dalam membela suaminya. Namun ada juga yang menilai Annisa terlalu emosi dan baper-an.

Menanggapi kabar yang sedang ramai dibicarakan ini, Annisa tak tinggal diam. Lewat Instagram pribadinya, Annisa telah meminta maaf atas tindakannya saat 'membela' sang suami.

'Hari ini Berdoa bersama dengan saudara-saudaraku kaum muslimat Jakarta Utara. Dukungan secara spiritual dari masyarakat sangat berarti untuk kami. Semoga kami selalu dijauhkan dari fitnah dan semoga ghibah orang tentang kami menjadi pahala untuk kami...amiin...
Sekaligus bersama ini dg kerendahan hati saya memohon maaf kpd masyarakat yg tidak berkenan dg hak menjawab saya dalam membela suami saya kpd teman saya sendiri...semoga kita semua diberikan hidayah oleh Allah SWT...amiin...', tulisnya dalam sebuah unggahan foto dirinya telah berdoa didepan jamaah lainnya menggunakan pakaian dan kerudung coklat.

Foto ini telah mendapat lebih dari 19 ribu like dan lebih dari 800 komentar. Netter pun turut menanggapi, antara lain:

'memang pny hak untuk menjwb yg tdk benar tp alangkah baiknya sebagai istri dr calon pejabat rakyat hrs lebih arif dan bijaksana menanggapi segala usulan dan kritikan dr kalangan manapun , baik itu teman , keluarga dan masyarakat . Kalau sedikit2 emosi dan tdk terima kritikan ataupun masukan ya ga bs jd Pemimpin yg Baik , mau dibawa keman Jakarta nantinya ?? Apalg kl ada rezeki naik ke RI 1 waaaah kl bs jd istri presiden Mbak ga bs kontrol Bisa Jatoh dg sendiriny . Krn dg Emosi akan Membuat qta Jatuh, komentar dari akun bernama @anugra_mulia.

'resiko calon ibu pejabat jangan mudah terpancing oleh situasi. apalagi baru calon, bs kehilangan pemilih nya nanti. karena kalo tidak bisa kontrol diri nanti nya suami jg yg dirugikan. kalo saya jd posisi mba sih saya akan diem aja, apalagi sampe bales2an coment bgtu rasanya kok krg pantas ya. hanya sekedar saran saja, pemilik akun @venny_jihan menimpali.