Bermula dari Verrell dan teman-temannya sedang mengunjungi Omoide Yokocho, tempat spot foto menarik di Shinjuku, Jepang. Verrel dan teman-temannya tengah asyik melakukan photoshoot di lokasi kejadian.

"Jadi tadi gue itu lagi foto-foto bareng di daerah Omoide Yokocho. Habis itu udah, gue titip pouch gue, isinya ada duit; dompet; yang paling penting itu ada paspor," ungkap Verrel dikutip dari TikTok @bramastavrrrell, Kamis (29/12).

Ketika sedang memotret, tas atau pouch tersebut diletakkan di dekat tiang listrik dekat sebuah toko. Namun baru beberapa menit hilang pengawasan, tas itu sudah raib entah kemana.

<img style=

foto: Instagram/@bramastavrl

"terus ditaruh sama temen gue yang fotografer di pinggir, dia foto-foto. Tau-tau kelar foto, udah nggak ada tas gue ilang. Kita sempat curiga sama satu orang. Ada satu orang yang keluar, dia pake masker gitu, terus dia jalannya kayak mencurigakan gitu," jelas Verrell.

Putra Venna Melinda ini langsung melapor ke kantor polisi untuk meminta bantuan. Sayangnya, dikarenakan kendala bahasa antara pihak pelapor dan petugas, sehingga proses ini memakan waktu cukup lama.

"Sekarang langsung lapor kepolisian Tokyo, cuman agak kecewa sih. Maksudnya mereka, liat tuh, kayak nggak mau bantu sama sekali. Ya kita cobalah, semoga mereka mau bantu. Kalau nggak, parah sih. Masa Tokyo, Jepang, negaranya aman, terus banyak maling nggak mau bantu," pungkasnya.

<img style=

foto: TikTok/@bramastavrrrell

Kabar ini menyebar begitu cepat di linimasa. Seorang pria warga negara Indonesia, yang lama tinggal di Jepang menjelaskan, mengapa bisa terjadi kecopetan di negara yang dikenal aman itu. Dalam cuitannya di Twitter, Kevin Pramudya Utama, menjelaskan bahwa Shinjuku jika lewat jam 12 seperti GTA versi Tokyo.

"Shinjuku (Kabukicho district terutama), Shibuya, Ginza, Ikebukuro, Akihabara, bukan bagian dari Jepang kalau jam 12 malam ke atas alias dah jadi macam GTA versi Tokyo aja karena isinya full orang Jepang/orang asing mabok yang resek, ati-ati," ujar @kevinpramudya_

Lebih lanjut Kevin mengatakan perkara polisi yang enggan membantu, mungkin dikarenakan terkendala bahasa. Sebab Kevin pernah mengalami kejadian yang sama dan pihak kepolisian mau membantu meski sudah bukan waktu tugas lagi.

<img style=

foto: Instagram/@bramastavrl

"Soal klaim kedua tulisan "polisi Jepang susah bantu" mungkin lebih ke terkendala bahasa kali ya, soalnya aing punya cerita ke kantor polisi jam 10 malem karena sepele kehilangan dompet masih ditanggepin tanpa bayar sepeserpun," jelasnya.

Kevin juga bersimpati kepada Verrel. Dia menyebut Verrell sedang mengalami nasib buruk karena lokasi hilang berada di Omoide Yokocho.

"Ilangnya di Omoide Yokocho lagi, asli bad luck sih ini, karena baru motoin client seminggu yang lalu di tempat yang sama, dan tasnya ditinggal di gang luar ini, alhamdulillah sih aman, jadi agak ngeri juga sekarang, lebih ati-ati lagi deh kalau besok kesini, temen-temen juga ya," pungkasnya.

<img style=

foto: Instagram/@bramastavrl

Kasus pencopetan yang terjadi oleh Verrell ini menuai perhatian dari warganet. Tak sedikit mereka yang ikut bersimpati dan berharap agar tas Verrel bisa ditemukan dalam kondisi utuh. Sebagaimana yang selama ini dikenal, bahwa kehilangan barang di Jepang akan kembali dalam kondisi lengkap.

"kog bs kak. jepang kirain negara aman. taiwan aman bang ... semoga cepat ktmu y bang," komentar Dek Ayya.

"saya di jepang kehilangan dompet udah 5 kali alhamdulillah kalo di temukan sama orang jepang itu balik lqgi uang utuh semuanya isi nya utuh," kata Anitayulia.

"klo yg ambil org jepang asli pasti diamanin sih, kayaknya yg ngambil org asing bkn asli jepang," tulis meyLove.

"yang sabar ya rell semoga kamu bisa dptkan kembali tasnya soalnya itu penting banget," timpal your future.

@bramastavrrrell

KECOPETAN TAS DI JEPANG PASPOR, DOMPET, ATM, SEMUA ILANG

Kini Ecko Pergi Meninggalkanku - Ecko Show