Brilio.net - Gus Miftah kembali menjadi sorotan publik setelah sebuah video pengajiannya viral di media sosial. Pendakwah yang kini menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden ini mendapat perhatian banyak orang setelah dianggap mempermalukan seorang pedagang kecil dalam salah satu momen ceramahnya. Video yang beredar di akun Instagram @wkwkmedsos menunjukkan kejadian yang memicu kontroversi ini.

Dalam video tersebut, seorang penjual es teh dan air mineral terlihat berdiri di antara para jemaah. Gus Miftah yang sedang mengisi pengajian tiba-tiba bertanya kepada pedagang tersebut tentang seberapa banyak dagangannya masih tersisa.

Dengan nada bercanda, ia melontarkan kata-kata, "Es tehmu sih akeh (masih banyak) nggak? ya sana jual gob*lok," ucap Gus Miftah.

Tak berhenti di situ, Gus Miftah menambahkan, "Jual dulu, nanti kalau belum laku ya udah, takdir." Ucapan tersebut langsung mendapat perhatian warganet yang menganggapnya tidak pantas.

Meski video tersebut mengundang berbagai reaksi, Gus Miftah belum memberikan konfirmasi terkait kejadian tersebut. Namun, sahabat dekatnya Gus Yusuf Chudhory, yang juga pengasuh Pondok Pesantren API Tegalrejo Magelang memberikan penjelasan. Menurutnya, ucapan tersebut jadi bagian dari cara Gus Miftah berkomunikasi dengan jamaahnya.

"Terkait video Gus Miftah dengan Bakul Es di Magelang, saya kebetulan ada di samping beliau saat itu. Itu spontan, bagian dari komunikasi Gus Miftah dengan jamaahnya, guyonan biasa," jelas Gus Yusuf saat dihubungi oleh awak media, brilio.net kutip dari KapanLagi, Selasa (3/12).

Meskipun Gus Miftah dikenal sebagai sosok pendakwah yang dekat dengan masyarakat, kejadian ini menjadi bahan perbincangan, mengingat kata-katanya dianggap tidak sesuai dengan etika berbicara dalam pengajian. Terlepas dari itu, sahabat Gus Miftah ini sempat memberikan keterangan lebih jauh terkait tabiat sang pendakwah ini.

Yuk simak ulasannya di bawah ini! Brilio.net lansir dari berbagai sumber, Selasa (3/12)

Tabiat Gus Miftah yang diungkap sang sahabat.

Gus Miftah lempar guyonan kasar pada penjual es teh © 2024 brilio.net

foto: Instagram/@gusmiftah

1. Gaya komunikasi yang santai

Gus Yusuf menjelaskan kalau Gus Miftah memang dikenal punya gaya komunikasi yang santai, terutama dengan jamaahnya. Oleh sebab itu, sebaiknya video-video dakwah Gus Miftah tidak dipotong agar nggak salah persepsi.

"Gus Miftah sering borong dagangan jamaah, melarisi jajan mereka. Jadi tolong jangan dipotong videonya. Kalau bisa, datang langsung ke majelisnya agar paham cara beliau berinteraksi," jelas Gus Yusuf.

2. Sering borong dagangan.

Walau tengah menuai kontroversi, Gus Miftah kerap dikenal sosok yang membantu orang lain. Sebagaimana dalam video lainnya, di mana ia memborong dagangan seorang pedagang tahu aci bernama Indah, yang ternyata adalah mahasiswi UIN Pekalongan.

"Umur 23, sekolah di mana? UIN Pekalongan," ujar Gus Miftah dalam video itu.

Indah lantas menjawab kalau ia berjualan tahu aci untuk membiayai kuliahnya sekaligus membantu orang tuanya. Jawaban itu membuat Gus Miftah tersentuh dan langsung bertanya tentang kebutuhan wisuda Indah.

Selain itu, Gus Miftah juga memberikan Indah sebuah uang tunai senilai Rp1,3 juta untuk membayar UKT mahasiswi tersebut.

3. Selalu membantu pedagang kecil.

Menurut Gus Yusuf, ada banyak sekaligus karakter asli Gus Miftah yang tak terekspos di mana suka membantu pedagang kecil tidak hanya dari ucapannya tetapi dalam aksi nyata.

"Beliau selalu mendukung pedagang kecil, tidak hanya dengan candaan, tetapi juga aksi nyata. Cara beliau bercanda sering disalahpahami karena tidak semua orang melihat interaksi secara utuh," ujar Gus Yusuf.

4. Masyarakat diminta lebih bijak.

Terlepas dari potongan unggahan yang kontroversi tersebut, Gus Yusuf berharap agar publik lebih bijak dalam menilai seseorang. Oleh sebab itu, ia menyatakan agar klarifikasi yang diberikan ini tidak menimbulkan berbagai kesalah pahaman. Pasalnya, Gus Miftah sendiri sosok yang dekat dengan jamaahnya sehingga kerap melontarkan candaan.

"Semoga ini menjadi klarifikasi agar tidak menimbulkan persepsi kurang baik. Gus Miftah adalah sosok yang sangat dekat dengan jamaahnya, dan niatnya selalu untuk membantu," tutup Gus Yusuf.

Kerap menghadirkan kontroversi, banyak yang penasaran dengan sosok Gus Miftah. Lantas siapakah sosoknya?

Mengenal sosok Gus Miftah.

Gus Miftah lempar guyonan kasar pada penjual es teh © 2024 brilio.net

foto: Instagram/@gusmiftah

Gus Miftah, yang dikenal dengan nama lengkap K.H. Miftah Maulana Habiburrahman, adalah seorang mubaligh dan pemimpin Pondok Pesantren Ora Aji yang terletak di Sleman. Saat ini, ia menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

Lahir di Lampung pada 5 Agustus 1981, Gus Miftah merupakan anak ketiga dari lima bersaudara dan merupakan keturunan kesembilan dari Kiai Muhammad Ageng Besari, pendiri Pesantren Tegalsari yang terletak di Ponorogo.

Meskipun dibesarkan dalam lingkungan pesantren yang kental, Gus Miftah memilih untuk menyebarkan dakwah dengan pendekatan yang lebih modern dan relevan dengan perkembangan zaman. Ia meraih gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam dari Universitas Islam Sultan Agung di Semarang.

Gus Miftah dikenal dengan gaya dakwahnya yang santai dan penuh humor, membuat ceramahnya mudah dipahami oleh berbagai kalangan, terutama generasi muda. Ia menggunakan bahasa yang dekat dengan kehidupan sehari-hari dan sering menyampaikan pesan agama melalui analogi yang bisa diterima oleh anak muda.

Tak jarang, Gus Miftah menyampaikan dakwahnya di tempat-tempat yang tak biasa, seperti klub malam. Langkah ini dilakukannya untuk menjangkau orang-orang yang mungkin belum pernah tersentuh dengan pesan agama, dengan harapan dapat menyebarkan kebaikan lebih luas lagi.

Perjalanan karier Gus Miftah

Gus Miftah lempar guyonan kasar pada penjual es teh © 2024 brilio.net

foto: Instagram/@gusmiftah

Perjalanan dakwah Gus Miftah dimulai pada tahun 2002 ketika dirinya tengah melaksanakan salat di musala sekitar kawasan Sarkem, Yogyakarta. Wilayah tersebut terkenal sebagai area lokalisasi yang selama ini jarang tersentuh dakwah. Melalui pengamatannya, Gus Miftah melihat peluang besar untuk menyebarluaskan ajaran agama kepada masyarakat yang selama ini terpinggirkan termasuk di tempat-tempat seperti sarkem.

Ketertarikan Gus Miftah terhadap komunitas yang berbeda membawanya untuk memulai pengajian rutin dengan pendekatan yang unik. Metode ceramahnya yang berbeda dari para ulama pada umumnya membuatnya mulai dikenal sebagai sosok pendakwah yang memiliki keberanian luar biasa. Ia tidak segan untuk mendatangi tempat-tempat yang dianggap tabu oleh sebagian kalangan untuk menyampaikan dakwahnya.

Popularitas Gus Miftah semakin meluas setelah ia kerap memberikan ceramah di klub malam. Kemampuannya berkomunikasi dengan gaya santai, penuh humor, dan mudah dipahami menjadikan ceramahnya disukai berbagai kalangan. Terutama generasi muda, banyak yang antusias dengan cara penyampaian dakwah yang tidak monoton.

Tak hanya itu, Gus Miftah pun memanfaatkan kemajuan media sosial sebagai sarana penyebaran dakwahnya. Konten-konten ceramah yang ia unggah berhasil menarik perhatian publik. Video-videonya yang viral membuat namanya semakin dikenal bahkan ia pun menjadi salah satu tokoh agama paling populer di Indonesia.

Gus Miftah mendampingi Deddy Corbuzier saat mengucapkan dua kalimat syahadat. Sejak itu, Gus Miftah kerap diundang berbagai stasiun televisi swasta untuk membawakan ceramah.