Brilio.net - Vokalis band Zivilia, Zul kini harus menjalani hukuman 18 tahun penjara akibat kasus narkoba. Kondisi ini membuat istrinya, Retno Paradinah menjadi tulang punggung keluarga demi menghidupi keempat anaknya.
Berbagai upaya dilakukan Retno untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Mulai dari berbisnis katering, berjualan baju, hingga menjadi Makeup Artist (MUA) profesional.
Retno bekerja keras mencoba berbagai usaha demi menghidupi keempat anaknya. Tekadnya yang kuat membuatnya pantang menyerah mencari nafkah.
Semangat Retno tak pernah surut meski harus memulai dari nol. Berbagai jenis usaha dicoba demi memenuhi kebutuhan anak-anaknya.
foto: Instagram/@retnoparadinah_mua
"Bisnis apapun untuk menghidupi anak-anak, menyekolahkan anak-anak, dan sekarang alhamdulillah jadi MUA, aku udah pernah nyoba (bisnis) katering, jualan baju, terus jastip (jasa titip)," kata Retno dikutip brilio.net dari kanal YouTube For Your Pagi pada Kamis (31/10).
Hidup Retno berubah 180 derajat setelah suaminya dipenjara. Statusnya kini bukan lagi sekadar ibu rumah tangga biasa.
Posisinya sebagai tulang punggung keluarga memaksa Retno mencoba berbagai jenis usaha. Tekadnya yang kuat membuatnya tak gentar menghadapi tantangan.
"Pokoknya semua dilakuin. Karena kebetulan Kak Zul kan tulang punggung, dan aku nggak kerja. Ya udah, lah coba semua. Mau tidak mau. Alhamdulillah rezeki anak-anak, dan sampai saat ini alhamdulillah anak-anak tidak pernah mengeluh kekurangan apa pun," ungkapnya.
foto: Instagram/@retnoparadinah_mua
Retno menyembunyikan kesedihannya dari anak-anaknya. Ia berusaha tegar meski kadang menangis diam-diam.
Air matanya hanya tumpah saat anak-anak tertidur lelap. Retno ingin anak-anaknya tetap bahagia meski tanpa kehadiran sang ayah.
"Jarang banget (nangis didepan anak-anak), kalau nangis pasti ditanya, kenapa nangis. Karena aku udah nggak pernah nangis, udah jarang banget nangis. Pengennya itu seneng sama anak-anak gitu," ucapnya.
Malam menjadi saksi bisu kesedihan seorang ibu melihat anak-anaknya tumbuh tanpa ayah. Retno tetap bersyukur karena anak-anaknya mampu memahami kondisi keluarga.
Kesedihan terkadang muncul saat memandangi wajah polos anak-anaknya. Namun Retno bersyukur mereka tetap tegar menanti kepulangan sang ayah.
"Kadang tengah malam itu suka nangis, ngelihat anak-anak, Ya Allah. Alhamdulillah sampai saat ini juga mereka nggak yang bagaimana-bagaimana, (tetap) nunggu bapaknya," ungkapnya.
Perjalanan Retno sebagai MUA tidak selalu mulus. Suatu malam ia mengalami kejadian mencekam yang membahayakan nyawanya.
Mobil yang dikendarainya dihadang gerombolan geng motor. Retno hanya bisa pasrah saat mobilnya diserang.
foto: Instagram/@retnoparadinah_mua
"Iya, ini aku mau kerja, mau makeupin pengantin. Sendiri. Iya dihadang, mobil diketok pakai celurit. Kronologinya baru banget keluar dari gang rumah ke jalan gede," bebernya.
Geng motor tersebut menghadang di jalanan sepi. Retno terjebak dan tidak bisa melarikan diri.
Mobil yang dikendarainya menjadi sasaran amukan geng motor. Ketakutan menyelimuti Retno saat celurit menghantam mobilnya.
"Udah banyak gerombolan geng motor, terus aku mau belok ke jalan satu lagi, ternyata diportal. Akhirnya aku mundur, abis itu dipukul belakang mobil pakai celurit," jelas Retno.
Keselamatan Retno tertolong berkat bantuan pengendara lain. Pria yang tidak dikenal itu menghalau gerombolan geng motor hingga bubar.
Meski ketakutan, Retno tetap bersyukur masih diberi keselamatan. Perjuangannya mencari nafkah tidak berhenti meski nyawa taruhannya.
"Aku diem aja, karena nggak tahu mau ngapain gitu. Alhamdulillah ada mobil dari arah berlawanan mau ngejar mereka. Akhirnya bubar," tandasnya.