Brilio.net - Pada Selasa (4/8) kemarin, ledakan besar mengguncang Beirut, Lebanon. Kejadian ini berlangsung sore hari pukul 18.00 waktu Lebanon. Dilansir dari Liputan6.com, ribuan orang dilaporkan terluka akibat peristiwa tersebut. Dari data yang dilaporkan, korban yang terluka terus bertambah jumlahnya. Dari 10 orang kini sudah mencapai lebih dari 2.700 korban.
Pihak otoritas setempat masih mendalami penyebab ledakan yang terjadi di Beirut. Dilansir brilio.net dari Sky News melalui Liputan6 pada Rabu (5/8), dugaan awal ledakan ini disebabkan oleh bahan peledak yang disita bertahun-tahun lalu dan disimpan di pelabuhan kota. Pihak Kepala Keamanan Umum akan melakukan penyelidikan lebih mendalam atas peristiwa tersebut.
"Tampaknya ada gudang yang berisi material yang disita bertahun-tahun lalu dan tampaknya itu adalah material yang mudah meledak," ungkap Abbas Ibrahim, Kepala Keamanan Umum.
Saksi mata yang berada di lokasi kejadian melaporkan langit-langit bangunan runtuh dan jendela-jendela hancur. Editor Sky News, Zein Ja'far, yang berada di pusat kota Beirut pada ledakan yang terjadi Selasa 4 Agustus kemarin juga mengatakan ledakan besar tersebut menyebabkan jendela runtuh dan membentuk seperti gua.
"Ledakan ini merobek fasad bangunan tempat kami berada, dan begitu debu mereda, kami dan orang lain di blok ini bergegas ke luar. Benar-benar pemandangan yang mengkhawatirkan," ungkapnya.
Berikut brilio.net rangkum dari berbagai sumber mengenai kondisi sesudah ledakan di Beirut, Lebanon pada Rabu (5/8).
1. Gubernur Beirut, Marwan Abboud, mengatakan ledakan besar yang terjadi di ibu kota Lebanon pada Selasa (4/8) mengingatkannya pada peristiwa bom atom Hiroshima dan Nagasaki di Jepang saat Perang Dunia II.
foto: Twitter/@Sunniva_Rose
2. "Peristiwa ini mirip dengan apa yang terjadi di Jepang, di Hiroshima dan Nagasaki. Dalam hidup saya, saya belum pernah melihat kehancuran dengan skala besar seperti ini. Ini adalah bencana nasional," ujar Abboud dikutip dari CNN.
foto: Instagram/@hypeinventions
3. Begini potret keadaan setelah terjadi ledakan. Di jalan Gouraund banyak orang terluka dan berdarah.
Gouraud street. Many people are bleeding and wounded. pic.twitter.com/6bnj0H1ljA
— Sunniva Rose (@Sunniva_Rose) August 4, 2020
4. Mobil dan beberapa bangunan pun hancur karena ledakan yang terjadi. Barang-barang pun berserakan dimana-mana.
foto: Twitter/@Sunniva_Rose
5. Potret salah satu sudut perkantoran di Beirut Lebanon dekat lokasi ledakan. Banyak kertas berserakan.
foto: Instagram/@hypeinventions
6. Kondisi Pusat kota Beirut 1 jam setelah ledakan besar. Kaca ada dimana-mana. Toko-toko hancur sampai ke Sassine.
Downtown Beirut 5 mn ago, 1 hour after massive explosion.
— Sunniva Rose (@Sunniva_Rose) August 4, 2020
Glass is everywhere. Shops are shattered all the way to Sassine. pic.twitter.com/fFiDjQo2Y4
7. Tak jauh berbeda dengan rumah-rumah warga, bangunan mal dan pusat perbelanjaan pun porak-poranda.
Façade of ABC Achrafieh destroyed. pic.twitter.com/xbyrEMAz4t
— Sunniva Rose (@Sunniva_Rose) August 4, 2020
8. Anak-anak yang terluka oleh pecahan peluru pun segera dibawa menuju rumah sakit melalui jalan-jalan di Gemmayze Beirut.
Wounded children seemingly by shrapnel being carried through the streets of Gemmayze Beirut. pic.twitter.com/CzkdbxVTX0
— Sunniva Rose (@Sunniva_Rose) August 4, 2020
9. Warga pun ketakutan dan syok setelah kejadian ledakan tersebut terjadi.
An old woman covered in blood in Gouraud
— Sunniva Rose (@Sunniva_Rose) August 4, 2020
People are crying and shocked. pic.twitter.com/jVIGRrEmvF
10. Kondisi korban yang terluka di rumah sakit Beirut. Semua orang tampak panik.
#Beirut
— Dominik Tarczyski MEP (@D_Tarczynski) August 4, 2020
St. Charbel pray for us! pic.twitter.com/CFGqlMTtgb
Recommended By Editor
- 5 Potret ledakan di Beirut Lebanon, disebut mirip bom Hiroshima
- 7 Potret keindahan Beirut sebelum ledakan dahsyat
- 7 Daya tarik markas TNI di Lebanon, lokasi favorit selfie & belanja
- 10 Benda milik korban bom Hiroshima ini bukti bahwa perang itu kejam!
- Foto-foto kondisi Hiroshima-Nagasaki sekarang dan 70 tahun lalu