Brilio.net - Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) adalah garda depan penjaga pertahanan dan keamanan negara dari ancaman, baik eksternal maupun internal. Meski berbeda institusi, keduanya bisa bekerja sama.
Ada momen-momen di mana kolaborasi keduanya dibutuhkan sebagai harapan masyarakat untuk menciptakan keamanan.
Nah berikut adalah beberapa kasus dua instansi ini bekerjasama secara heroik membebaskan sandera.
1. Pembebasan WNI yang disandera Abu Sayyaf di Filipina.
foto: merdeka.com
Dikutip dari BBC.com, pada September 2005, TNI-Polri dibantu BIN dan BAIS mengadakan operasi pembebasan tertutup terhadap awak kapal Bonggaya 91, Ahmad Resmiadi, yang disandera kelompok Abu Sayyaf. Operasi yang dipimpin Inspektur Jenderal Benny Joshua Mamoto ini dilakukan 3 bulan setelah penyanderaan.
Awalnya, ada tiga WNI yang ditahan, dua diantaranya telah dibebaskan saat operasi militer Filipina. Ahmad Resmiadi ketika itu dibawa ke hutan. Filipina yang menjanjikan untuk melakukan operasi militer tak kunjung bergerak, sehingga Benny yang ditunjuk oleh Kapolri Jenderal Da'i Bachtiar ketika itu memutuskan turn tangan sendiri.
2. Pembebasan sandera siswi SD di Gresik, Jawa Timur.
foto: merdeka.com
Pada Desember 2014, empat anggota dari TNI dan Polri mendapatkan penghargaan berupa piagam dan penambahan poin untuk memudahkan kenaikan pangkat serta uang pembinaan dari kesatuan masing-masing, yaitu Kapten Arh Suwanto dan Serma Andi Junaidi asal Kodim 0817 Gresik, serta Aiptu Bambang Sulistyo dan Bripka Godlif Franklin dari Polres Gresik.
Mereka berhasil membebaskan seorang siswi kelas 4 SD bernama Zyahriani Putri Agustin yang disandera pelaku bernama Fuad asal Lombok, NTB, di depan Kantor Kodim 0817 Gresik. Pelaku merangkul korban lalu mengacungkan pisau di leher, meminta petugas Kodim mengantarkannya ke pelabuhan.
Di tengah perjalanan, petugas berhasil menarik sandera keluar dari mobil. Sedangkan pelaku ditembak dua kali dan tewas di tempat.
3. Pembebasan 344 sandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.
foto: merdeka.com
Pada November 2017, TNI dan Kepolisian Papua berhasil mengevakuasi sebanyak 344 warga ke Mapolsek Tembagapura Kabupaten Mimika, Papua. Sisanya, memilih tetap bertahan di Desa Banti dan Desa Kimbely karena merasa kampung halamannya.
Aksi pembebasan ini ditanggapi oleh tembakan dari para anggota KKB yang bersembunyi di balik gunung. Anggota KKB menembaki dan membakar dua unit truk milik PT Freeport karena kesal tak mendapatkan apa-apa setelah aksi penyanderaan selama beberapa pekan.
Recommended By Editor
- Belum lama tiba di RS, karangan bunga untuk Setnov sudah dirusak orang
- Bravo, aparat TNI/Polri bebaskan 346 sandera dari kelompok bersenjata
- 6 Seleb ini ikut komentari tragedi kecelakaan Setya Novanto, makjleb!
- 4 Kejanggalan kecelakaan Setya Novanto, sopirnya sehat-sehat saja
- Begini fitur keamanan mobil Setnov yang menabrak tiang lampu