Brilio.net - Pandemi virus corona (Covid-19) bukan hanya berdampak pada sisi kesehatan. Hampir semua sektor kehidupan turut terkena imbasnya. Dunia usaha pun banyak yang harus menata ulang roda bisnis mereka agar tetap bertahan. Tidak sedikit yang akhirnya memilih merumahkan karyawan. Banyak juga dunia usaha yang mati suri karena tidak bisa lagi beroperasi sebagaimana mestinya.
Salah satu sektor usaha yang cukup terpukul akibat pandemi ini adalah pariwisata. Bali sebagai destinasi favorit wisatawan domestik dan mancanegara kini sepi kunjungan. Kondisi ini pun berimbas pada tenaga kerja, pelaku usaha pariwisata, hingga masyarakat Pulau Dewata itu.
Maklum, sebagian besar masyarakat Bali sangat bergantung pada sektor ini untuk hidup dan pemajuan ekonominya. Penggerak ekonomi terbesar di Bali adalah sektor pariwisata. Dalam hal ini hotel dan restoran yang membayar pajak tertinggi di Bali, untuk pembangunan Bali, ujar Wakil Gubernur (Wagub) Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) beberapa waktu lalu.
Dewa Gede Adiputra (Dok. Pribadi)
Di tengah keterpurukan dunia pariwisata saat ini, beruntung masih banyak pihak yang mau peduli pada sektor yang satu ini. Salah satunya dilakukan PT Urban Company, MS Glow, perusahaan terkemuka di Bali yang memberikan bantuan sembako kepada masyarakat. Donasi diberikan langsung pimpinan perusahaan tersebut Dewa Gede Adiputra yang didampingi istrinya Maharani Kemala kepada Cok Ace belum lama ini.
Lantas apa sih yang membuat Dewa Gede Adiputra tergerak mengulurkan tangan untuk sektor pariwisata di Bali? Berikut empat alasannya.
1. Pariwisata tiarap, ekonomi rakyat pun lindap
Kini banyak tempat di Bali ibarat mati suri
Sektor pariwisata adalah penyumbang PAD terbesar untuk pembangunan Bali. Ketika pariwisata Bali terpuruk seperti sekarang ini, dampaknya sangat dirasakan semua lapisan masyarakat. Ekonomi masyarakt pun lindap. Sebab, selama ini pariwisata menjadi salah satu motor penggerak perekonomian masyarakat Pulau Seribu Pura itu.
2. Bukan hanya berdampak pada pekerja sektor pariwisata
Tidak sedikit pekerja sektor pariwisatayang terdampak persebaran virus corona
Dampak pandemi corona tak hanya dirasakan para pekerja sektor pariwisata. Tapi juga berimbas pada petani dan pedagang. Maklum selama ini produk mereka banyak dibeli masyarakat yang bekerja di sektor pariwisata dan para wisatawan. Ketika kunjungan wisata sepi, dipastikan mereka pun terkena imbasnya.
3. Banyak pekerja di PHK
Akibat pandemi corona bukan hanya berdampak pada pekerja pariwisata tapi juga berimbas pada pedagang dan petani
Di saat seperti ini, tidak sedikit para pekerja hotel dan restoran yang terpaksa dirumahkan atau kena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Efek dominonya berdampak pada sektor usaha lain. Karena itu, pemerintah daerah Bali sangat mengapresiasi aksi bahu-membahu menolong sesama.
Hingga saat ini, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) terus berupaya membantu para pekerja pariwisata yang kena dampak sehingga bantuan yang disalurkan seperti ini bisa segera tersebar merata.
4. Targetkan salurkan 11 ton beras
Dewa Gede Adiputra memberikan bantuan untuk sektor pariwisata (Dok. Pribadi)
Dewa Gede Adiputra tergerak membantu para pekerja pariwisata, setelah terjun langsung dan melihat betapa dahsyatnya dampak virus Corona ini bagi mereka. Karena itu pihaknya menargetkan menyumbang 11 ton beras dan sembako lain yang disalurkan tidak hanya untuk para pekerja pariwisata, namun juga untuk mereka yang membutuhkan seperti petani maupun pedagang. Sekitar 5 ton beras sudah disalurkan di seluruh Bali, dan kita menargetkan akan rampung secepatnya, tutup Dewa Gede.
Recommended By Editor
- Cegah penyebaran Corona, Taman Nasional Komodo ditutup sementara
- Bukan ke luar negeri, 5 seleb ini liburan akhir tahun 2019 di Bali
- 4 cara jaga kearifan lokal Bali ala Smartfren, perangi sampah plastik
- 50 Tempat wisata di Bali paling hits dan Instagramable
- 6 Ide nikmati weekend di Jogja, lepas penat dari kesibukan kerja